Seorang pasukan keamanan Ukraina berjalan dianatara asap hitam di pos pemeriksaan yang dibakar oleh pro-Rusia, dekat Slaviansk, Ukraina (24/4). Pasukan Ukraina bentrok dengan militan pro-Rusia karena metutup kota Slaviansk yang dipegang separatis yang menewaskan 2 orang. REUTERS/Gleb Garanich
TEMPO.CO, Washington - Amerika Serikat mengutuk serangan Rusia ke Ukraina. Menurut Menteri Luar Negeri AS John Kerry, serangan tersebut merupakan penipuan dan menambah keruh krisis Ukraina. Kerry memperingatkan agar Rusia menghentikan serangan itu.
Dalam sebuah briefing dadakan kepada jurnalis pada Kamis, 23 April 2014, Kerry mengatakan, sementara Ukraina sedang bekerja keras memperbaiki keadaan dan menurunkan ketegangan, Rusia justru melakukan upaya penghancuran, penipuan, dan destabilisasi.
"Mari kita lihat realitas, Perjanjian Jenewa tidak bisa diinterpretasikan. Tidak kabur dan tak ada opsi," ucap Kerry mengacu kepada pakta yang diteken seminggu lalu antara Rusia, AS, Uni Eropa, dan Ukraina guna memecahkan krisis menuju reformasi konstitusional.
Kerry menerangkan, jika Rusia terus melanjutkan gempurannya, modal sebesar US$ 70 miliar (sekitar Rp 809 triliun) bakal terbang dari negeri itu pada kuartal pertama 2014.