Pelayat memberikan penghormatan kepada korban kapal feri Sewol yang tenggelam di sebuah gimnasium di Ansan, Korea Selatan (23/4). Petugas mengevakuasi lebih dari 130 jenazah korban dari feri yang tenggelam ini. Spanduk bertuliskan "Turut Berbela Sungkawa". (AP Photo/Korea Pool)
TEMPO.CO,Seoul - Korea Utara turut berbelasungkawa atas jatuhnya korban dalam kecelakaan feri Sewol lewat Ketua Palang Merah Kang Su-rin, Rabu, 23 April 2014. Menurut Kementerian Unifikasi Korea Selatan, pesan itu dikirim Kang kepada Ketua Palang Merah Korea Selatan Yoo Jung-keun.
"Dalam pesan tersebut, Korea Utara menyatakan kesedihan yang mendalam atas banyaknya korban," kata Kementerian, seperti diberitakan Yonhap, Kamis, 24 April 2014.
Pernyataan itu dibenarkan oleh Korean Central News Agency (KNCA), media resmi Korea Utara. Dalam laporan berbahasa Inggris, KNCA mengkonfirmasikan berita tersebut.
"Komite Pusat Palang Merah mengirimkan simpati kepada Palang Merah Korea Selatan kemarin. Pesan itu berisi rasa simpati mendalam perihal tenggelamnya feri Sewol di lepas pantai Jindo, Provinsi Joella, yang merenggut banyak nyawa anak dan remaja," tulis KNCA.
Penyampaian pesan belasungkawa dari Korea Utara ini bukanlah yang pertama. Pada 2003, negara yang kini dipimpin oleh Kim Jong-un itu juga menyampaikan rasa dukanya saat topan Maemi melanda Korea Selatan.
Di sisi lain, Korea Selatan juga pernah menyampaikan kesedihannya saat Korea Utara dilanda banjir pada 2006. Namun pesan untuk korban feri Sewol ini belum dibalas oleh pemerintah Korea Selatan.
Hingga saat ini, upaya pencarian memang masih dilakukan untuk menemukan 152 penumpang yang masih hilang. Untuk sementara, 150 orang dinyatakan tewas dan 174 selamat dari peristiwa ini.