PBB: Lebih dari 1.300 Imigran Ilegal Tewas di Laut  

Reporter

Editor

Natalia Santi

Rabu, 23 April 2014 20:43 WIB

Sebanyak 76 pengungsi Rohingya yang terdampar di Pulo Aceh sejak Minggu sore tiba dengan kapal nelayan di Lampulo, Banda Aceh (8/4). TEMPO/Adi Warsidi

TEMPO.CO, Jakarta – Perserikatan Bangsa-Bangsa memperkirakan sekitar 60 ribu orang melakukan perpindahan secara tidak lazim melalui laut pada 2013. Dari jumlah itu, lebih dari 1.300 imigran ilegal tewas atau hilang di laut selama 2012 dan 2013.

Namun angka itu diperkirakan lebih banyak lagi. Pasalnya, pergerakan yang tidak lazim itu sering kali terjadi tanpa data dan tidak diketahui dengan pasti.


Untuk menghadapi tantangan tersebut, Badan Pengungsi PBB (UNHCR) menggelar acara lokakarya internasional tentang “Perlindungan dalam Perpindahan Ireguler Orang-orang Melalui Laut”, yang diadakan di Jakarta pada 21-22 April lalu. Acara tersebut dihadiri 14 negara Asia-Pasifik, yang merupakan negara asal, negara transit, dan negara tujuan.


Selain Indonesia dan UNHCR, negara yang hadir antara lain Afganistan, Australia, Bangladesh, Filipina, Iran, Kamboja, Malaysia, Myanmar, Pakistan, Papua Nugini, Selandia Baru, Sri Lanka, Thailand, serta International Organization for Migration (IOM). Perwakilan dari Irak, Fiji, dan UN Office on Drugs and Crime (UNODC) hadir pula sebagai pengamat.


Ke-14 negara itu sepakat meningkatkan upaya untuk menekan jumlah kematian di laut dan untuk memastikan bahwa orang–orang yang melakukan perjalanan atau perpindahan dengan perahu menerima perlindungan yang mereka butuhkan.


"Perlu adanya kerja sama multilateral dan regional, untuk mengatasi tantangan darurat dan kompleks yang muncul karena adanya perpindahan maritim bercampur (mixed maritime movements) dengan cara-cara yang lebih manusiawi,” kata James Lynch, Koordinator UNHCR untuk Asia Tenggara.


Advertising
Advertising

Indonesia kerap menjadi negara persinggahan imigran yang akan menuju Australia. Menteri Luar Negeri Indonesia Marty Natalegawa mengatakan menegaskan perlunya pendekatan kemanusiaan terhadap para pendatang ilegal tersebut.


“Perihal lalu lintas perbatasan dan kompleksitas permasalahan pergerakan ireguler membutuhkan pendekatan di tingkat nasional, regional, dan global,” kata Marty Natalegawa.



Rekomendasi lokakarya tersebut akan disampaikan dalam "Dialog tentang Perlindungan di Laut” yang akan diadakan Komisioner Tinggi UNHCR pada Desember mendatang.


NATALIA SANTI






Terpopuler
Soal Arloji, Media Singapura Serang Moeldoko
Ini Sebab Sopir Taksi Express Dibunuh di Klender
Jokowi Telusuri Dinas-dinas Pemboros Anggaran
Prabowo Sebut Politikus Pura-pura
Prak! Moeldoko Banting Jam Tangan Palsunya

Berita terkait

Anak-anak Pengungsi Rohingya Dapat Bantuan Baju Lebaran

23 hari lalu

Anak-anak Pengungsi Rohingya Dapat Bantuan Baju Lebaran

Baju Lebaran yang diberikan oleh Yayasan BFLF Indonesia berupa satu setelan busana muslim untuk anak perempuan pengungsi Rohingya

Baca Selengkapnya

Komnas HAM Minta Pemerintah Segera Tindak Lanjuti Rekomendasi Komite HAM PBB

33 hari lalu

Komnas HAM Minta Pemerintah Segera Tindak Lanjuti Rekomendasi Komite HAM PBB

Komnas HAM apresiasi kesimpulan dan rekomendasi Komite HAM PBB. Meminta pemerintah implementasi kebijakan dan pelaksanaan di pusat serta daerah

Baca Selengkapnya

Cawe-cawe Jokowi Dipertanyakan dalam Sidang PBB, TPN: Cerminan Citra Jokowi di Mata Dunia

48 hari lalu

Cawe-cawe Jokowi Dipertanyakan dalam Sidang PBB, TPN: Cerminan Citra Jokowi di Mata Dunia

TPN Ganjar-Mahfud menilai sosoran PBB soal cawe-cawe Jokowi, telah membuat citra bekas Wali Kota Solo itu menjadi buruk di mata dunia.

Baca Selengkapnya

Laporan PBB: Situasi Satwa Liar di Bumi Mencemaskan

13 Februari 2024

Laporan PBB: Situasi Satwa Liar di Bumi Mencemaskan

Hiu bambu dan tiga satwa liar yang hidup di Indonesia masuk dalam laporan PBB. Ribuan spesies yang bermigrasi dalam situasi mengkhawatirkan.

Baca Selengkapnya

Negara Pesisir Samudera Hindia Rawan Tsunami, Kepala BMKG: Perkuat Mitigasi dan Peringatan Dini

9 Februari 2024

Negara Pesisir Samudera Hindia Rawan Tsunami, Kepala BMKG: Perkuat Mitigasi dan Peringatan Dini

Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, mengajak negara pesisir Samudera Hindia untuk menggenjot sistem mitigasi tsunami, mencakup kesiagaan masyarakat.

Baca Selengkapnya

Mengapa Jokowi Tak Pernah Hadir Langsung Di Sidang Umum PBB?

21 September 2023

Mengapa Jokowi Tak Pernah Hadir Langsung Di Sidang Umum PBB?

Presiden Jokowi berulangkali tidak hadir secara langsung dalam Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB)

Baca Selengkapnya

Di PBB, Prakerja Jadi Contoh Kolaborasi Siapkan Tenaga Kerja Tangguh

20 September 2023

Di PBB, Prakerja Jadi Contoh Kolaborasi Siapkan Tenaga Kerja Tangguh

Pembelajaran sepanjang hayat dan meningkatkan keterampilan menjadi kunci mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau SDG.

Baca Selengkapnya

Dua Pelajar Putri NU Wakili Indonesia di ECOSOC Youth Forum PBB

26 April 2023

Dua Pelajar Putri NU Wakili Indonesia di ECOSOC Youth Forum PBB

Dua kader Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) mewakili Indonesia di forum diskusi internasional ECOSOC Youth Forum PBBB

Baca Selengkapnya

Taliban Larang Staf Perempuan Bekerja di Kantor PBB

5 April 2023

Taliban Larang Staf Perempuan Bekerja di Kantor PBB

Larangan Taliban mendorong PBB meminta semua staf - pria dan wanita - untuk tidak masuk kerja selama 48 jam.

Baca Selengkapnya

UGM Tembus 10 Besar Dunia Versi THE University Impact Rankings 2022

29 April 2022

UGM Tembus 10 Besar Dunia Versi THE University Impact Rankings 2022

Pada tahun ini Universitas Gadjah Mada (UGM) berhasil menembus posisi 10 besar dunia untuk SDG 1, yaitu No Poverty atau Tanpa Kemiskinan.

Baca Selengkapnya