Parlemen Transdniester di Moldova Tuntut Merdeka  

Reporter

Kamis, 17 April 2014 12:19 WIB

Pria pro-Rusia melempar batu saat penyerbuan kantor polisi di Ukraina timur, Horlivka, Ukraina (14/4). Beberapa bangunan pemerintah jatuh ke massa dari Moskow loyalis dalam beberapa hari terakhir. (AP/Efrem Lukatsky)

TEMPO.CO, Moldova - Saat operasi militer Ukraina meredam aksi massa pro-Rusia, para politikus Kota Transdniester di Moldova mendesak tuntutan memerdekakan diri dari Moldova dan bergabung dalam Federasi Rusia.

Tuntutan merdeka itu disuarakan kepada Presiden Rusia Vladimir Putin, parlemen Rusia, Perserikatan Bangsa-Bangsa, dan Organization for Security and Co-operation in Europe.

Dalam pernyataan resminya yang diterima oleh Dewan Mahkamah Transdniester pada Rabu, 16 April 2014, para politikus itu menjelaskan bahwa hasil referendum yang digelar pada September 2006 menjadi alasan untuk menuntut Transdniester merdeka. (Baca: Putin: Ukraina di Ambang Perang Saudara )

Hasil resmi referendum itu menyebutkan 97 persen dari penduduk Transdniester telah memilih merdeka dari Moldova dan bergabung dengan Federasi Rusia.

Perdana Menteri Moldova Iurie Leanca menolak hasil referendum itu dan mengecam gerakan yang dilakukan oleh parlemen Transdniester. Ia kemudian meminta Kremlin untuk menolak tuntutan itu.

Transdniester menjalankan pemerintahan sendiri hingga terjadi perang pada 1992 yang membuat Moldova menguasai wilayah yang berbatasan dengan Ukraina itu.

Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavror mengatakan kepada Natalia Gherman, Menteri Luar Negeri Moldova, di Moskow pada awal Maret lalu bahwa Rusia menghormati integritas dan kedaulatan Moldova. (Baca: Warga Pendatang Siap Bertempur untuk Rusia)

Namun sebuah delegasi parlemen Moldova dikabarkan akan bertemu dengan Ketua Parlemen Rusia (Duma) Sergey Naryshkin di Moskow, Kamis, 17 April 2014. Namun belum ada penjelasan isi pertemuan itu.


Sebelumnya tuntutan merdeka dan bergabung dengan Rusia juga datang dari Alaska, negara bagian Amerika Serikat yang terletak paling utara. Mereka membuat petisi untuk ditandatangani sebanyak 100 ribu orang hingga tanggal 20 April 2014. Jika terpenuhi, petisi ini akan dibahas pada level pemerintah Federal Amerika Serikat.

RFERL.ORG | RT | MARIA RITA HASUGIAN


Terpopuler:
Remaja Putri Ini 9 Tahun Dikurung di Garasi
Feri Karam di Korsel, 300 Orang Belum Ditemukan
Inilah Bandara Futuristik di Dunia







Advertising
Advertising















































RFERL.ORG | RT | MARIA RITA HASUGIAN

Berita terkait

Rusia Tuntut Amerika Kembalikan Bendera yang Dicuri

13 November 2017

Rusia Tuntut Amerika Kembalikan Bendera yang Dicuri

Bendera Rusia hilang dari konsulatnya di San Francisco, Amerika Serikat. Moskow menyebut benderanya dicuri.

Baca Selengkapnya

Rusia Buka Kembali Jalur Feri ke Korea Utara

17 Oktober 2017

Rusia Buka Kembali Jalur Feri ke Korea Utara

Rusia telah membuka kembali jalur lautnya ke Korea Utara setelah sekitar 2 bulan lamanya ditutup.

Baca Selengkapnya

ROSATOM Rusia Bidik Asia Tenggara untuk Kerja Sama Nuklir

29 September 2017

ROSATOM Rusia Bidik Asia Tenggara untuk Kerja Sama Nuklir

ROSATOM, BUMN Nuklir asal Rusia,??menjajaki peluang kerja sama di bidang energi nuklir di negara-negara kawasan Asia Tenggara..

Baca Selengkapnya

Berkat Ponsel, Pasangan Kanibal yang Bunuh 30 Orang Ditangkap

27 September 2017

Berkat Ponsel, Pasangan Kanibal yang Bunuh 30 Orang Ditangkap

Pasangan kanibal ditangkap polisi setelah ponselnya ditemukan dan mengaku telah membunuh sedikitnya 30 orang.

Baca Selengkapnya

Rusia Akan Tuntut Amerika Terkait Perampasan Properti Diplomatik

6 September 2017

Rusia Akan Tuntut Amerika Terkait Perampasan Properti Diplomatik

Presiden Rusia Vladimir Putin memerintahkan Kementerian Luar Negeri untuk menuntut pemerintah Amerika Serikat atas perampasan properti diplomatik

Baca Selengkapnya

Presiden Trump Minta Rusia Tutup 3 Konsulatnya di Amerika

1 September 2017

Presiden Trump Minta Rusia Tutup 3 Konsulatnya di Amerika

Amerika Serikat telah meminta Rusia untuk menutup 3 kantor konsulatnya di San Francisco, Washington, dan New York.

Baca Selengkapnya

Duta Besar Rusia untuk Sudan Tewas di Kolam Renang

24 Agustus 2017

Duta Besar Rusia untuk Sudan Tewas di Kolam Renang

Duta Besar Rusia untuk Sudan, Mirgayas Shirinsky, ditemukan tewas di kolam renang kediamannya di ibu kota Khartoum

Baca Selengkapnya

Liburan Musim Panas, Putin Berburu dan Berenang di Danau Dingin  

6 Agustus 2017

Liburan Musim Panas, Putin Berburu dan Berenang di Danau Dingin  

Putin menikmati liburan musim panasnya dengan berburu di padang gurun Siberia, berenang di air danau yang sangat dingin, dan memancing.

Baca Selengkapnya

Putin Restui Pasukan Rusia Bertahan di Suriah Selama 49 Tahun  

31 Juli 2017

Putin Restui Pasukan Rusia Bertahan di Suriah Selama 49 Tahun  

Presiden Rusia Vladimir Putin menandatangani undang-undang baru mengenai Angkatan Udara Rusia untuk tetap di Suriah selama 49 tahun.

Baca Selengkapnya

Kucing Ini Jadi Pahlawan Selamatkan Hidup 8 Bayi Landak

27 Juli 2017

Kucing Ini Jadi Pahlawan Selamatkan Hidup 8 Bayi Landak

Seekor kucing di Rusia bernama Muska menjadi pahlawan setelah menyusui dan merawat 8 bayi landak yang tidak memiliki induk.

Baca Selengkapnya