Dua orang teknisi kapal selam mini tak berawak, Bluefin-21 mempersiapkna kapal selamnya untuk meneruskan pencarian pesawat Malaysia Airlines MH370 yang hilang di Samudera Hindia Selatan, (15/4). REUTERS/Angkatan Pertahanan Australia
TEMPO.CO, Perth - Pencarian pesawat Malaysia Airlines MH370 di dasar di Samudra Hindia dengan menggunakan robot Bluefin-21 belum membuahkan hasil. Sejak menyisir ke dalam laut Senin pagi waktu Perth, Australia, selama 16 jam, Bluefin kembali ke permukaan.
Profesor robotika dari University of Sydney, Stefan William, menjelaskan mungkin beberapa area yang dicari terlalu dalam. "Kami yakin Bluefin sudah mencapai batas maksimalnya. Namun kami juga sedang mencari kemungkinan lain, bisakah Bluefin melewati batas atau paling tidak sampai 5.000 meter? kata Wakil Direktur Penyelamatan Angkatan Laut Amerika Serikat Mike Dean kepada CNN, Selasa, 15 April 2014.
Diakui, ada sebuah perangkat lunak untuk Bluefin. Namun saat ini, kata dia, masih dalam tahap uji coba.
Adapun kapal Inggris berupaya mempermudah kerja Bluefin. Mereka akan memetakan lokasi di mana Bluefin bisa tetap mencari secara maksimal tanpa harus menyentuh batas kedalaman laut.
Selasa kemarin, Bluefin sudah menjalankan misi keduanya. Diharapkan dengan kondisi Samudra Hindia yang cerah akan mempermudah pencarian kotak hitam atau puing MH370 dalam area 8 mil persegi.