Amerika Tuduh Rusia Gelar Kekerasan di Ukraina  

Reporter

Senin, 14 April 2014 15:08 WIB

Aktivis bersenjata pro-Rusia berpose setelah mereka menduduki kantor polisi di Slovyansk, timur Ukraina (12/4). Menteri dalam negeri Ukraina mengatakan seorang petugas keamanan telah tewas dan lima lainnya terluka dalam baku tembak dengan milisi pro-Rusia. AP/Maxim Dondyuk, Russian Reporter magazine

TEMPO.CO, New York - Amerika Serikat menuduh Rusia sedang menyiapkan skenario kekerasan separatis di Ukraina. Dakwaan itu menyusul pernyataan Kiev bahwa pasukan Ukraina akan meningkatkan operasi keamanan untuk melawan milisi pro-Rusia yang telah menguasai sejumlah aset pemerintah di wilayah sebelah timur.

Duta besar AS di PBB, Samantha Power, mengatakan pertemuan darurat Dewan Keamanan PBB yang digelar pada Senin, 14 Februari 2014, adalah pertemuan membahas masalah penguasaan gedung di beberapa wilayah sebelah timur Ukraina oleh sejumlah pria bersenjata merupakan cermin dari invasi Rusia atas Crimea.

"Anda telah mendengar bantahan Rusia pada akhir pekan ini. Negara itu menyatakan sama sekali tidak menduduki atau menginvasi (Ukraina)," kata Power.

Namun sayangnya, ucap Power, fakta yang tak bisa terbantahkan menunjukkan bahwa penguasaan gedung oleh sejumlah pria bersenjata di enam kota sebelah timur Ukraina mencerminkan taktik yang digunakan pasukan Rusia untuk menginvasi Crimea. "Satu-satunya yang bisa melakukan aksi militer profesional adalah Rusia," ucap Power.

Rusia yang disebut-sebut dalam pertemuan itu mengatakan, "Barat memiliki kesempatan menghentikan perang di Ukraina. Di sana darah hampir tumpah. Eskalasi lebih lanjut harus cepat dihentikan," ujar Vitaly Churkin, Duta Besar Rusia, mengatakan di depan peserta sidang PBB.

Menurut Churkin, Kiev harus menghentikan penggunaan pasukan untuk menghadapi rakyat di wilayah sebelah timur Ukraina dan memulai dialog.

Rapat darurat Dewan Keamanan PBB untuk membicarakan krisis setelah Kiev mengancam melancarkan operasi militer melawan pasukan pro-Rusia, kecuali mereka bersedia meletakkan senjata, telah memasuki babak ke-10.

Oscar Fernandez Taranco, Asisten Sekretaris Jenderal PBB Urusan Politik, Ahad, 13 April 2014, mengatakan sedikitnya seorang pejabat Ukraina tewas dan sejumlah orang lainnya cedera akibat bentrok senjata di sebelah timur Ukraina. "Situasi saat ini ibarat bahan bakar dari aksi sebelumnya," ujarnya.

AL JAZEERA | CHOIRUK


Terpopuler
Bayi Meninggal di Pesawat Lion Air
Keluarga Cikeas Tolak Jadi Saksi Anas

Berita terkait

Ukraina Buat Daftar Pria Tidak Bertanggung Jawab, Apa Maksudnya?

8 Februari 2018

Ukraina Buat Daftar Pria Tidak Bertanggung Jawab, Apa Maksudnya?

Ukraina membuat daftar elektronik nama-nama pria yang tidak bertanggung jawab menafkahi anaknya.

Baca Selengkapnya

Gudang Senjata Meledak di Ukraina, 30 Ribu Warga Dievakuasi

13 November 2017

Gudang Senjata Meledak di Ukraina, 30 Ribu Warga Dievakuasi

Gudang senjata di Ukraina meledak, menyebabkan satu orang perempuan cedera.

Baca Selengkapnya

Gudang Senjata Terbesar Ukraina Meledak, 30 Ribu Orang Dievakuasi

27 September 2017

Gudang Senjata Terbesar Ukraina Meledak, 30 Ribu Orang Dievakuasi

Sebelumnya, gudang senjata Ukraina juga meledak pada Maret lalu.

Baca Selengkapnya

Ukraina Jadi Tuan Rumah Kontes Lagu Eropa Eurovision-2017

8 Mei 2017

Ukraina Jadi Tuan Rumah Kontes Lagu Eropa Eurovision-2017

Menurut Kedutaan Besar Ukraina, negaranya tetap akan mengadakan kontes Eurovision-2017, di tengah perang "hibrid" dengan Rusia.

Baca Selengkapnya

Putri Pejabat Digigit Anjing Jadi Gunjingan di Media Sosial

8 Mei 2017

Putri Pejabat Digigit Anjing Jadi Gunjingan di Media Sosial

Putri seorang pejabat Ukraina berusia 6 tahun digigit anjing di wilayah Krimea, yang dicaplok Rusia.

Baca Selengkapnya

Anak Pejabat Ukraina Naik Helikopter ke Sekolah Dikritik Netizen  

21 Maret 2017

Anak Pejabat Ukraina Naik Helikopter ke Sekolah Dikritik Netizen  

Mantan pejabat tinggi di Kementerian Olahraga Ukraina menuai kritik di media sosial setelah mengantar anaknya ke sekolah menggunakan helikopter.

Baca Selengkapnya

Perang Ukraina Lawan Pemberontak, Warga Hidup tanpa Listrik  

5 Februari 2017

Perang Ukraina Lawan Pemberontak, Warga Hidup tanpa Listrik  

Bentrok senjata antara pasukan pemerintah dan pemberontak pro-Rusia mengakibatkan kerusakan infrastruktur.

Baca Selengkapnya

Presiden Ukraina Klaim 54 Persen Rakyat Ingin Gabung NATO  

2 Februari 2017

Presiden Ukraina Klaim 54 Persen Rakyat Ingin Gabung NATO  

Presiden Ukraina, Petro Poroshenko mengklaim 54 persen rakyatnya ingin Ukraina bergabung dengan NATO.

Baca Selengkapnya

Ukraina-Rusia Perang Terbuka, 13 Orang Tewas

2 Februari 2017

Ukraina-Rusia Perang Terbuka, 13 Orang Tewas

Ukraina dan Rusia terlibat perang terbuka di perbatasan, 13 orang tewas.

Baca Selengkapnya

Ukraina Sita Peluru Kendali Buatan Rusia untuk Iran

24 Januari 2017

Ukraina Sita Peluru Kendali Buatan Rusia untuk Iran

Ukraina menyita pesawat kargo berisi peluru kendali anti-tank buatan Rusia yang akan diterbangkan ke Iran.

Baca Selengkapnya