TEMPO.CO, Managua – Gempa susulan kembali mengguncang Nikaragua pada Jumat, 11 April 2014 sore waktu setempat. Gempa berkekuatan 6,6 Skala Richter ini terjadi kurang dari 24 jam setelah gempa sebelumnya yang berkekuatan 6,1 Skala Richter melanda wilayah ini.
Menurut laporan Assosciated Press, gempa baru tersebut berpusat di 56 kilometer sebelah selatan ibu kota Managua. Menurut survei Geologi Amerika Serikat (USGS), guncangan gempa terasa hingga El Savador dan Kosta Rika.
Sejumlah warga, yang masih dibayangi gempa sebelumnya yang terjadi pada Kamis, 10 April 2014, berlari ketakutan di jalan-jalan. Sejumlah bangunan mengalami kerusakan. Namun, hingga saat ini tidak ada laporan mengenai korban atau kerusakan serius.
Menurut laporan pemerintah setempat, jumlah korban akibat gempa terdahulu mencapai 200 orang. Disebutkan juga seorang wanita berusia 23 tahun tewas akibat serangan jantung saat gempa terjadi. Sekitar 300 rumah rusak dan 20 rumah hancur di Managua akibat gempa hari Kamis.
Meskipun gempa susulan lebih kuat, kedalamannya lebih dalam sehingga lebih kecil kemungkinan menyebabkan kerusakan. Gempa susulan terjadi di kedalaman 138 kilometer, sedangkan gempa sebelumnya terjadi di kedalaman 10 kilometer.
ANINGTIAS JATMIKA | AP
Terpopuler
Bubarkan Uni Soviet, Gorbachev Bakal Diusut
Kotak Hitam MH370 Satu Km dari Zona Pencarian
Buntut MH370, Cina Tunda Kirim Panda ke Malaysia
Berita terkait
Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia
7 Februari 2021
Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.
Baca SelengkapnyaOrient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua
6 Februari 2021
Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020
Baca SelengkapnyaTidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat
4 Februari 2021
Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.
Baca SelengkapnyaKeluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge
3 Februari 2021
Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.
Baca SelengkapnyaKrisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan
3 Februari 2021
Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.
Baca SelengkapnyaAmerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah
30 Januari 2021
Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.
Baca SelengkapnyaTutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol
30 Januari 2021
Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol
Baca SelengkapnyaAmerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan
29 Januari 2021
Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.
Baca SelengkapnyaAmerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19
29 Januari 2021
Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19
Baca SelengkapnyaJenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran
27 Januari 2021
Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran
Baca Selengkapnya