TEMPO.CO, Phnom Penh - Pengadilan Kota Phnom Penh, Kamboja, Jumat, 11 April 2014, menghukum 13 orang aktivis karena merencanakan menggulingkan pemerintah alias makar. Kelompok hak asasi manusia menilai pengadilan ini bermotif politik untuk mendiskreditkan kelompok oposisi Perdana Menteri Hun Sen.
Hakim Kota Phnom Penh, Seng Neang, mengatakan 13 orang itu, tujuh di antaranya muncul di pengadilan dan lainnya diadili in absentia, terkait dengan kelompok yang kurang dikenal, bernama Front Pembebasan Nasional Khmer (KNLF), yang berbasis di Denmark. Mereka didakwa bersalah dan dihukum penjara antara lima dan sembilan tahun karena berencana menggulingkan pemerintahan Hun Sen.
Tujuh terdakwa, yang mengenakan seragam penjara merah muda, berteriak memprotes vonis ini dan menyebut pengadilan tidak memiliki bukti atau saksi untuk membuktikan kesalahan mereka. "Saya ingin masyarakat internasional melihat Kamboja," kata salah satu aktivis itu. "Tidak ada keadilan bagi saya. Di mana bukti-bukti dan saksi-saksi? "
Menurut Seng Neang, KNLF membangun angkatan bersenjata yang berbasis di negara tetangga, Thailand, dan membagikan selebaran anti-pemerintah antara tahun 2009 dan 2011. Kelompok itu juga disebut merencanakan untuk memasang peledak. Namun, Seng Neang tak memberikan rincian bukti atas tudingan ini.
Hun Sen dan Partai Rakyat Kamboja memerintah sejak tahun 1980-an, ketika ia naik ke tampuk kekuasaan setelah menggulingkan rezim Khmer Merah yang berkuasa 1975-1979. Dia dikenal sebagai pemimpin keras yang tidak menoleransi oposisi. Pengkritiknya mengatakan dia mengintimidasi lawan politiknya dan mencurangi pemilu selama bertahun-tahun, Hun Sen membantah tudingan ini.
"Ini semua tentang menggunakan kelompok pengasingan kecil dari luar negeri untuk memfitnah gerakan oposisi yang lebih luas terhadap Hun Sen dan partainya. Hukuman penjara yang lama adalah indikasi dari itu," kata Phil Robertson, Wakil Direktur Asia Human Rights Watch, kepada Reuters dalam sebuah surat elektronik.
Hun Sen dan pemerintahannya menolak tudingan melanggar hak asasi manusia dan mengatakan mereka telah membawa perdamaian, stabilitas, dan kemakmuran terhadap salah satu negara termiskin di Asia ini setelah puluhan tahun dilanda perang dan ketidakstabilan.
REUTERS | ABDUL MANAN
Berita Lainnya
NATO: Militer Rusia Membesar di Perbatasan Ukraina
Hillary Clinton Dilempar Sepatu Saat Pidato
Bubarkan Uni Soviet, Gorbachev Bakal Diusut
Kotak Hitam MH370 Satu Km dari Zona Pencarian
Buntut MH370, Cina Tunda Kirim Panda ke Malaysia
Berita terkait
Hun Sen Bersumpah Pertahankan Jabatannya Hingga 10 Tahun Lagi
7 September 2017
Perdana Menteri Kamboja Hun Sen minta semua warga asing tidak iri dirinya menjadi perdana menteri terlama di dunia.
Baca SelengkapnyaJanda Kamboja Percaya Anak Sapi Ini Jelmaan Suaminya
21 Juli 2017
Khim Hang, wanita Kamboja berusia 74 tahun ini percaya anak sapi itu adalah reinkarnasi suaminya yang wafat setahun lalu
Baca SelengkapnyaHun Sen Ancam Perang Saudara Jika Partainya Kalah Pemilu
11 Mei 2017
Perdana Menteri Kamboja, Hun Sen mengancam perang saudara akan terjadi jika partainya tidak menang pemilu.
Baca SelengkapnyaSelebritas Kamboja Dilarang Tampil Setahun Gara-gara Terlalu Seksi
29 April 2017
Selebritas Kamboja ini dilarang tampil selama setahun gara-gara terlalu seksi.
Baca SelengkapnyaKamboja Larang Ekspor Air Susu Ibu
28 Maret 2017
Pemerintah Kamboja mengeluarkan aturan larangan ekspor air susu ibu (ASI) dan menghentikan pengirimannya ke perusahaan Amerika Serikat.
Baca SelengkapnyaTak Sengaja Ancam PM Kamboja, Pria Ini Dihukum 2 Tahun Bui
25 Februari 2017
Seorang pria di Kamboja dihukum 2 tahun penjara gara-gara mengancam akan membunuh pemimpin negara itu lewat Facebook.
Baca SelengkapnyaChevron Dipaksa Buka Video CCTV Penembakan Aktivis Kamboja
14 Februari 2017
Pengadilan AS mengeluarkan surat paksa (subpoena) agar Chevron membuka rekaman CCTV tentang tewasnya aktivis Kamboja, Kem Ley.
Baca SelengkapnyaYuk, Berkeliling Kamboja dengan Pengendara Ojek Cantik Ini
10 Februari 2017
Dengan moto "Mengantar Anda berkeliling bersama pengendara muda dan cantik," Moto Girl Tour kini menjadi salah satu usaha wisata di Kamboja
Baca SelengkapnyaKamboja Akan Bangun Menara Kembar Tertinggi di Dunia
7 Januari 2017
Dua perusahaan Cina sepakat membangun menara kembar 133 lantai atau 560 meter di Phnom Penh.
Dua Eks Pemimpin Khmer Merah Dihukum Seumur Hidup
23 November 2016
Pengadilan Kamboja yang didukung PBB membatalkan banding oleh dua mantan pemimpin Khmer Merah Nuon Chea dan Khieu Samphan.
Baca Selengkapnya