Dikutip dari The Star, Kamis, 10 April 2014, Menteri Dalam Negeri Malaysia Zahid Hamidi menyebutkan, sang penculik meminta tebusan sebesar RM 36,4 juta atau setara dengan Rp 127 miliar. "Kami telah mengirim tim untuk mendiskusikan hal ini dengan orang yang disebut 'pihak tengah'," kata Zahid.
Jumlah ini diminta sebagai tebusan untuk turis Cina yang bernama Gao Huayun. Ia merupakan seorang mahasiswa yang tengah belajar menyelam di resor ini. Sementara itu, para penculik belum menyebutkan tuntutannya untuk membebaskan Marcy Dayawan, pekerja hotel berkewarganegaraan Filipina.
Telah lama diduga, jika benar pelaku merupakan kawanan Abu Sayyaf, diduga kuat mereka akan meminta tebusan. Terakhir, kelompok ini juga meminta tebusan pada korban penculikannya tahun lalu. Korban penculikan diketahui merupakan turis asal Taiwan. Ia diculik di Pulau Pom Pom pada November dan dibebaskan sebulan kemudian setelah tebusan dibayarkan.
Dalam akun Twitter-nya, mantan Wakil Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim menulis "Harapan yang menggunung". Setelah melalui jalan panjang, akhirnya koalisi oposisi dideklarasikan secara resmi dengan logo bertulisan "HARAPAN", yang huruf "A" keempat berupa anak panah Arjuna- tokoh dalam kisah epik Mahabarata. Dengan pilihan ini, metamorfosis Pakatan Rakyat, partai oposisi Malaysia, membayangkan pemilihan umum yang akan datang sebagai arena perang melawan Karna, yakni Barisan Nasional- partai berkuasa sekarang.