Sejumlah anak-anak bermain di bukit yang diselimuti salju tak jauh dari kawasan tenda-tenda pengungsi Suriah yang tertutup salju di Bekaa Valley, Libanon (11/12). REUTERS/Mohamed Azakir
TEMPO.CO, Jenewa – Banyaknya pengungsi Suriah di Libanon berpotensi mengancam keamanan negara ini. Akibat ledakan pengungsi, Libanon memiliki masalah serius dalam penyediaan air dan listrik.
Tidak hanya itu, Antonio Guterres, direktur badan PBB yang mengurusi masalah pengungsi (UNHCR), menegaskan sistem kesehatan dan keamanan Libanon bisa terganggu akibat pengungsi yang jumlahnya mencapai satu juta orang itu.
“Libanon tidak mungkin bisa mengelak dari situasi ini,” katanya di Jenewa, Swiss, kepada wartawan CNN Kamis, 27 Maret 2014.
Tidak hanya Libanon yang merasakan beban konflik Suriah. Negara tetangga lain, seperti Turki dan Yordania, juga bernasib sama. Keduanya masing-masing menampung sekitar setengah juta pengungsi Suriah.
Mantan Perdana Menteri Portugal ini menekankan jika masyarakat global tidak memberi dukungan penuh, konflik Suriah tidak hanya akan mengancam stabilitas regional, tetapi juga mengancam perdamaian dan keamanan global.