Seorang bocah menulis pesan untuk sejumlah penumpang kapal Malaysia Airlines yang hilang, di pusat perbelanjaan di Petaling Jaya, Kuala Lumpur, Malaysia, (16/3). (AP Photo/Lai Seng Sin)
TEMPO.CO, Kuala Lumpur - "I love you". Ini kalimat terakhir yang dikirim pramugara Malaysia Airlines MH370, Mohd Hazrin Hasnan, kepada istrinya hanya beberapa jam sebelum pesawat itu dinyatakan hilang pada Sabtu dinihari, 8 Maret 2014.
Tiga kata itu akan dikenang seumur hidup oleh Intan Maizura Othaman, 34 tahun, istri Hazrin. Ia kaget setelah mendapatkan informasi dari media bahwa pesawat itu jatuh di sekitar Samudra Hindia. Tak seorang pun selamat dalam kecelakaan itu. (Baca: Terdeteksi 122 Obyek, Puing MH370?)
Di sosial media, Intan mencurahkan isi hatinya karena kehilangan suaminya. Ia juga mengaku kaget atas pemberitaan media mengenai jatuhnya MH370. Ia mem-posting foto saat suaminya mencium mesra dirinya. "Saya rida dengan kepergianmu. Semua yang terjadi ini sangat misterius. Namun siapa saya, berani mempertanyakan ini kepada Allah Maha Kuasa. DIA punya rencana lebih baik bagi saya dan kamu. Tentu, saya harus menjadi bionic women menghadapi kenyataan ini," kata Intan di sosial media
Sebelum berangkat bertugas, tutur Intan, Hazrin mengungkapkan kerinduannya untuk segera menjalankan tugasnya. Ia kemudian meminta Intan mengantarnya ke Bandara Internasional Kuala Lumpur di Sepang. (Baca:Keluarga Siregar Penumpang MH370 Layangkan Petisi)
Dalam perjalanan, ujar Intan yang sedang hamil anak kedua itu, kami berbicara seperti biasa. Hazrin memegang tangan saya dan mencium saya. "I love you adalah kata-kata terakhirnya," ujar Intan menjelaskan pertemuan mereka terakhir pada Jumat malam, 7 Maret 2014.
Menurut Intan, suaminya sangat bertanggung jawab dengan pekerjaannya. Setelah pemberitahuan resmi tentang hilangnya MH370, barulah Intan memberanikan diri menjelaskan kepada anak sulungnya, Iman, 4 tahun. Sebelumnya, ia hanya mengatakan ayahnya pergi bekerja setiap kali Iman bertanya-tanya tentang ayahnya.
