Sejumlah prajurit saat upacara peringatan HUT TNI AU ke-67 Tahun 2013 di Lanud Halim Perdanakusumah, Jakarta Timur, Selasa (9/4). Peringatan HUT TNI AU ke-67 tahun 2013 ini dimeriahkan dengan parade pasukan upacara, atraksi "marching band" Akademi Angkatan Udara, penerjunan "free fall", aksi penanggulangan teror oleh Korpaskhas, aksi the Jupiter Team dengan enam pesawat fix-wing KT-1 dan aksi the Pegasus Team dengan lima helikopter Colibri EC-120B. TEMPO/Dian Triyuli Handoko
TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Udara Marsekal Pertama Hadi Tjahjanto mengatakan radar militer Indonesia tak menangkap obyek berupa pesawat Malaysia Airlines MH370. Kepastian itu sudah disampaikan oleh perwira penghubung TNI ke militer Malaysia.
"Kami sudah berkoordinasi kemarin. Radar militer kami tak menangkap obyek yang diduga MH370 itu," kata Hadi saat dihubungi Tempo, Sabtu, 15 Maret 2014.
Menurut Hadi, Indonesia memeriksa dua radar milik TNI Angkatan Udara yang masing-masing terletak di Lhokseumawe dan Sabang di Provinsi Aceh. Kedua lokasi itu terletak di ujung utara Pulau Sumatera. Wilayah pantauan radar tersebut bersinggungan langsung dengan perairan Pulau Perak dan Samudra Hindia. Ia juga mengkonfirmasikan bahwa radar penerbangan sipil tak akan bisa mendeteksi pesawat Malaysia Airlines MH370.
"Jika transpondernya dimatikan, hanya radar militer yang bisa mendeteksi," kata Hadi.
Hadi mengatakan Malaysia tidak secara resmi meminta rekaman radar militer Indonesia. Indonesia berinisiatif menyampaikan informasi wilayah udara Indonesia yang berpotensial dilewati MH370.
Perdana Menteri Malaysia Najib Razak siang ini menerangkan bahwa pesawat Malaysia Airlines MH370 diambil alih oleh seseorang. Indikasinya, Aircraft Communications Addressing and Reporting System (ACARS) dimatikan sebelum pesawat melintasi pantai timur Malaysia. Di perbatasan wilayah jangkauan radar Malaysia dan Vietnam, transponder juga dimatikan. Sesaat kemudian, pesawat memutar arah sampai akhirnya terbang ke barat laut.
Pesawat Malaysia Airlines MH370 yang mengangkut 227 penumpang dan 12 awak dinyatakan menghilang di sekitar wilayah udara Vietnam pada pukul 02.40 waktu setempat, Sabtu pekan lalu. Pesawat raib setelah dua jam lepas landas dari Kuala Lumpur pada pukul 00.41. Penumpang pesawat berasal dari 14 negara, termasuk tujuh orang dari Indonesia.