Bentrok Warnai Setahun Kematian Chavez

Reporter

Rabu, 5 Maret 2014 11:27 WIB

Presiden Venezuela Hugo Chavez melambaikan bendera nasional negaranya, saat merayakan kemenangannya dalam pemilu di Caracas pada 7 Oktober 2012. Chavez meninggal pada 5 Maret 2013. REUTERS/Jorge Silva

TEMPO.CO, Jakarta - Ribuan demonstran dengan melambai-lambaikan bendera Venezuela membanjiri jalan-jalan di ibu kota negara, Caracas, untuk memperingati setahun kematian Hugo Chavez, pemimpin karismatik negara kaya minyak itu.

Para demonstran bersama-sama menyusuri kawasan hunian kelas menengah menuju Petare, di sebelah timur kota yang merupakan tempat tinggal kaum miskin kota pada Selasa, 4 Maret 2014.

Menjelang malam, demonstrasi damai itu tercoreng ketika 300 demonstran radikal melempari mereka dengan batu dan bom molotov. Aksi lempar batu itu membuat pasukan keamanan nasional turun tangan dengan menyirami demonstran dengan gas air mata. Tiga orang ditangkap dan seorang fotografer dipukuli oleh demonstran.

Sejumlah demonstran yang memegang banner menuding pemerintah melakukan sensor dan tekanan. Banner itu bertuliskan, "Cukup gas air mata membuat Venezuela menangis."

Sudah sebulan lamanya kelompok oposisi berdemo mengkritik pemerintahan Nicolas Maduro, pengganti Chavez. Sedikitnya 18 orang tewas dan lebih dari 269 orang terluka selama aksi demo pecah di Venezuela. Pertentangan tajam terjadi di antara kubu Chavista, pendukung setia Chavez yang tinggal di kawasan kumuh dengan kubu kelas menengah Venezuela (Petare).

Hari ini, Rabu, 5 Maret 2014, Maduro memimpin parade militer dan sipil untuk memperingati satu tahun kematian Chavez di usia 58 tahun. Chavez memimpin Venezuela selama 14 tahun.

Pemimpin negara-negara Amerika Latin sekutu Chavez akan menghadiri peringatan setahun kematian sang kolonel itu, di antaranya: Presiden Bolivia Evo Morales dan Presiden Nikaragua Daniel Ortega.

Meluasnya kejahatan, tingginya inflasi, kondisi kehidupan yang terus memburuk telah membangkitkan amarah kepada pemerintah, khususnya dari kelompok kelas menengah.


AL JAZEERA | BANGKOK POST | MARIA RITA HASUGIAN







Terkait :




Venezuela Rusuh, Sekjen PBB Temui Menlu
Kapal Mata-mata Rusia Muncul Mendadak di Kuba
Pemimpin Oposisi Venezuela Serahkan Diri

Berita terkait

Amerika Serikat Mengutuk Serangan Berdarah ke Parlemen Venezuela

6 Juli 2017

Amerika Serikat Mengutuk Serangan Berdarah ke Parlemen Venezuela

Pemerintah Venezuela harus secepatnya melindungi anggota parlemen dan memberikan pengobatan terhadap korban serangan yang mengalami luka-luka

Baca Selengkapnya

Buronan, Penyerang Mahkamah Agung Venezuela Muncul di Youtube

5 Juli 2017

Buronan, Penyerang Mahkamah Agung Venezuela Muncul di Youtube

Polisi Venezuela yang buron setelah mencuri helikopter untuk melemparkan granat ke Mahkamah Agung mendadak muncul di YouTube.

Baca Selengkapnya

Pilot Helikopter Penyerang Mahkamah Agung Venezuela Diburu

29 Juni 2017

Pilot Helikopter Penyerang Mahkamah Agung Venezuela Diburu

Pasukan khusus Venezuela memburu pilot helikopter Oscar Perez, 36 tahun, yang menyerang gedung Mahkamah Agung dengan granat.

Baca Selengkapnya

Siapa Pilot Penyerang Mahkamah Agung Venezuela?  

28 Juni 2017

Siapa Pilot Penyerang Mahkamah Agung Venezuela?  

Polisi muda Venezuela muncul dalam rekaman video di Instagram menjelaskan alasan granat dilempar ke gedung Mahkmah Agung.

Baca Selengkapnya

Krisis Venezuela, Helikopter Lempar 4 Granat ke Mahkamah Agung  

28 Juni 2017

Krisis Venezuela, Helikopter Lempar 4 Granat ke Mahkamah Agung  

Helikopter milik polisi Venezuela dipakai untuk melemparkan 4 granat ke gedung Mahkamah Agung dan menembaki gedung Kementerian Dalam Negeri.

Baca Selengkapnya

Dilanda Krisis, Venezuela Naikkan Gaji PNS dan Tentara

2 Mei 2017

Dilanda Krisis, Venezuela Naikkan Gaji PNS dan Tentara

Ini adalah kenaikan gaji ketiga di Venezuela sepanjang 2017 dan ke-15 kalinya sejak Maduro berkuasa pada 2013.

Baca Selengkapnya

Presiden Maduro Disebut Diktator, Venezuela Pilih Keluar dari OAS  

28 April 2017

Presiden Maduro Disebut Diktator, Venezuela Pilih Keluar dari OAS  

Venezuela segera keluar dari organisasi negara-negara Amerika atau OAS setelah Presiden Nicolas Maduro dijuluki diktator.

Baca Selengkapnya

Menakjubkan, Bayi Keluar Sendiri Saat Ibu Jalani Operasi Caesar  

25 April 2017

Menakjubkan, Bayi Keluar Sendiri Saat Ibu Jalani Operasi Caesar  

Rekaman memperlihatkan cara bayi keluar dari perut si ibu tanpa bantuan tim medis saat operasi caesar berlangsung.

Baca Selengkapnya

Tiga Tewas dalam Unjuk Rasa Terbesar di Venezuela  

20 April 2017

Tiga Tewas dalam Unjuk Rasa Terbesar di Venezuela  

Sedikitnya tiga orang tewas dalam unjuk rasa di Venezuela yang menuntut Presiden Nicolas Maduro mundur dari jabatannya.

Baca Selengkapnya

Kekurangan Obat, Presiden Venezuela Minta Bantuan PBB

25 Maret 2017

Kekurangan Obat, Presiden Venezuela Minta Bantuan PBB

Federasi Farmasi Venezuela memperkirakan sekitar 85 persen obat tidak tersedia bagi warga Venezuela.

Baca Selengkapnya