TEMPO.CO, London - Inggris tidak akan menjatuhkan sanksi atau mendukung aksi militer terhadap Rusia, demikian bunyi dokumen yang terungkap karena kesalahan teknis, Senin, 3 Maret 2014. Dokumen itu jatuh ke tangan pers Inggris setelah salah seorang penasihat Perdana Menteri David Cameron tak sengaja memperlihatkannya pada juru foto sebelum pertemuan di Downing Street.(baca:Presiden Terguling Ukraina Berkirim Surat ke Putin)
Dokumen Hugh Powell, Deputi Penasihat Keamanan Nasional, juga menunjukkan bahwa pemerintah tidak memiliki rencana untuk membekukan dana milik investor Rusia. Dokumen juga merekomendasikan bahwa PBB-lah yang harus memimpin dan mungkin mengirim pemantau ke Ukraina. (baca: Secara Militer, Ukraina Bukan Tandingan Rusia)
"Inggris tidak harus mendukung untuk saat ini, sanksi perdagangan ... atau menutup pusat keuangan London bagi Rusia," demikian bunyi dokumen itu. Dalam dokumen itu juga disebutkan bahwa Inggris harus "mencegah setiap diskusi (misalnya dari NATO) dari persiapan aksi militer darurat". Sumber Downing Street menegaskan dokumen briefing adalah kebijakan resmi. (baca:Menlu Rusia Tuduh Ukraina Mengancam Kaum Minoritas)
Bocornya dokumen ini semakin menunjukkan kebimbangan Inggris dalam bersikap terhadap Rusia, yang memutuskan mengirimkan pasukan ke Crimea, Ukraina, setelah pemerintahan Viktor Yanukovych dilengserkan. London mencemaskan segala aksi pembatasan justru akan merugikan pertumbuhan ekonomi di negara itu dan mencegah masuknya investasi asing.
Modal asal Rusia di Inggris dikenal sebagai "Londongrad", merujuk pada jumlah jutawan oligarki Rusia yang berbasis di Inggris. Seorang tokoh senior pemerintahan David Cameron menyatakan, " Kami sedang berusaha untuk menemukan cara-cara menyakiti Rusia, tidak menyakiti diri kita sendiri."
MAIL ONLINE | TRIP B
Berita terkait
Ukraina Buat Daftar Pria Tidak Bertanggung Jawab, Apa Maksudnya?
8 Februari 2018
Ukraina membuat daftar elektronik nama-nama pria yang tidak bertanggung jawab menafkahi anaknya.
Baca SelengkapnyaGudang Senjata Meledak di Ukraina, 30 Ribu Warga Dievakuasi
13 November 2017
Gudang senjata di Ukraina meledak, menyebabkan satu orang perempuan cedera.
Baca SelengkapnyaGudang Senjata Terbesar Ukraina Meledak, 30 Ribu Orang Dievakuasi
27 September 2017
Sebelumnya, gudang senjata Ukraina juga meledak pada Maret lalu.
Baca SelengkapnyaUkraina Jadi Tuan Rumah Kontes Lagu Eropa Eurovision-2017
8 Mei 2017
Menurut Kedutaan Besar Ukraina, negaranya tetap akan mengadakan kontes Eurovision-2017, di tengah perang "hibrid" dengan Rusia.
Baca SelengkapnyaPutri Pejabat Digigit Anjing Jadi Gunjingan di Media Sosial
8 Mei 2017
Putri seorang pejabat Ukraina berusia 6 tahun digigit anjing di wilayah Krimea, yang dicaplok Rusia.
Baca SelengkapnyaAnak Pejabat Ukraina Naik Helikopter ke Sekolah Dikritik Netizen
21 Maret 2017
Mantan pejabat tinggi di Kementerian Olahraga Ukraina menuai kritik di media sosial setelah mengantar anaknya ke sekolah menggunakan helikopter.
Baca SelengkapnyaPerang Ukraina Lawan Pemberontak, Warga Hidup tanpa Listrik
5 Februari 2017
Bentrok senjata antara pasukan pemerintah dan pemberontak pro-Rusia mengakibatkan kerusakan infrastruktur.
Baca SelengkapnyaPresiden Ukraina Klaim 54 Persen Rakyat Ingin Gabung NATO
2 Februari 2017
Presiden Ukraina, Petro Poroshenko mengklaim 54 persen rakyatnya ingin Ukraina bergabung dengan NATO.
Baca SelengkapnyaUkraina-Rusia Perang Terbuka, 13 Orang Tewas
2 Februari 2017
Ukraina dan Rusia terlibat perang terbuka di perbatasan, 13 orang tewas.
Baca SelengkapnyaUkraina Sita Peluru Kendali Buatan Rusia untuk Iran
24 Januari 2017
Ukraina menyita pesawat kargo berisi peluru kendali anti-tank buatan Rusia yang akan diterbangkan ke Iran.
Baca Selengkapnya