Putin Kontak Obama Sebelum Serang Ukraina  

Reporter

Minggu, 2 Maret 2014 10:13 WIB

Barack Obama dan Vladimir Putin. AP/Evan Vucci

TEMPO.CO, Jakarta - Sebelum menduduki dua bandar udara Simferopol di ibu kota Republik Otonomi Crimea, Presiden Vladimir Putin menelepon Presiden Barrack Obama. Rusia, katanya, berhak mengambil keputusan menyerang Ukraina jika berpotensi mengganggu kepentingannya. “Presiden Putin menganggap keselamatan warganya di Ukraina terancam akibat perkembangan akhir-akhir ini,” demikian pernyataan Biro Pers Istana Kremlin, seperti dikabarkan RIA Novosti, Ahad, 2 Maret 2014.

Parlemen Rusia merestui rencana aksi militer negaranya terhadap Ukraina. Kini, ratusan ribu tentara sudah dalam kondisi siaga penuh untuk melakukan aksi militer terhadap negara tetangganya itu. Jika Putin memerintahkan aksi militer, perang Rusia-Ukraina hampir pasti akan terjadi.

Perkembangan di Ukrania memang masih panas setelah demonstran berhasil memaksa parlemen untuk memakzulkan Presiden Viktor Yanukovych pada Sabtu, 22 Februari 2014. Yanukovych kemudian melarikan diri ke wilayah yang didominasi etnis Rusia, dan Kamis lalu dikabarkan berlindung di Moskwa.

Pada saat bersamaan, sekelompok orang bersenjata menguasai dua bandar udara Simferopol dan gedung parlemen Crimea. Mereka juga mengibarkan bendera Rusia di puncak gedung parlemen. Warga Crimea kebanyakan berasal dari etnis Rusia. Dari 46 juta jiwa penduduk Ukrania, 77 persen warga etnis Ukrania dan 17 persen etnis Rusia, sisanya dari Belarus.

Badan Imigrasi Rusia menyatakan sudah menerima permohonan mengungsi dari warga Ukraina. Sepanjang Februari, ada 143 ribu orang mengajukan aplikasi permohonan. Bahkan sebagian besar juga mengajukan permintaan untuk menjadi warga negara Rusia.

Presiden Amerika Obama mengecam intervensi militer yang dilakukan oleh Putin. Dia menyebutnya sebagai pelanggaran kedaulatan Ukraina dan melanggar hukum internasional. Rusia juga diminta meminimalkan ketegangan dengan menarik mundur tentaranya. Obama memperingatkan, “Kelanjutan aksi militer itu akan membawa Rusia ke arah sanksi politik dan ekonomi.”

RIA NOVOSTI | DIMAS SIREGAR





Berita terkait:
Istana Mewah Yanukovich Jadi 'Museum Korupsi'
Ukraina, Kelompok Pro dan Kontra-Rusia Bentrok
Pria Bersenjata Kuasai Gedung Pemerintah Ukraina
Yanukovych Menginap di Suite Mewah di Rusia













Advertising
Advertising








Berita terkait

Ukraina Buat Daftar Pria Tidak Bertanggung Jawab, Apa Maksudnya?

8 Februari 2018

Ukraina Buat Daftar Pria Tidak Bertanggung Jawab, Apa Maksudnya?

Ukraina membuat daftar elektronik nama-nama pria yang tidak bertanggung jawab menafkahi anaknya.

Baca Selengkapnya

Gudang Senjata Meledak di Ukraina, 30 Ribu Warga Dievakuasi

13 November 2017

Gudang Senjata Meledak di Ukraina, 30 Ribu Warga Dievakuasi

Gudang senjata di Ukraina meledak, menyebabkan satu orang perempuan cedera.

Baca Selengkapnya

Gudang Senjata Terbesar Ukraina Meledak, 30 Ribu Orang Dievakuasi

27 September 2017

Gudang Senjata Terbesar Ukraina Meledak, 30 Ribu Orang Dievakuasi

Sebelumnya, gudang senjata Ukraina juga meledak pada Maret lalu.

Baca Selengkapnya

Ukraina Jadi Tuan Rumah Kontes Lagu Eropa Eurovision-2017

8 Mei 2017

Ukraina Jadi Tuan Rumah Kontes Lagu Eropa Eurovision-2017

Menurut Kedutaan Besar Ukraina, negaranya tetap akan mengadakan kontes Eurovision-2017, di tengah perang "hibrid" dengan Rusia.

Baca Selengkapnya

Putri Pejabat Digigit Anjing Jadi Gunjingan di Media Sosial

8 Mei 2017

Putri Pejabat Digigit Anjing Jadi Gunjingan di Media Sosial

Putri seorang pejabat Ukraina berusia 6 tahun digigit anjing di wilayah Krimea, yang dicaplok Rusia.

Baca Selengkapnya

Anak Pejabat Ukraina Naik Helikopter ke Sekolah Dikritik Netizen  

21 Maret 2017

Anak Pejabat Ukraina Naik Helikopter ke Sekolah Dikritik Netizen  

Mantan pejabat tinggi di Kementerian Olahraga Ukraina menuai kritik di media sosial setelah mengantar anaknya ke sekolah menggunakan helikopter.

Baca Selengkapnya

Perang Ukraina Lawan Pemberontak, Warga Hidup tanpa Listrik  

5 Februari 2017

Perang Ukraina Lawan Pemberontak, Warga Hidup tanpa Listrik  

Bentrok senjata antara pasukan pemerintah dan pemberontak pro-Rusia mengakibatkan kerusakan infrastruktur.

Baca Selengkapnya

Presiden Ukraina Klaim 54 Persen Rakyat Ingin Gabung NATO  

2 Februari 2017

Presiden Ukraina Klaim 54 Persen Rakyat Ingin Gabung NATO  

Presiden Ukraina, Petro Poroshenko mengklaim 54 persen rakyatnya ingin Ukraina bergabung dengan NATO.

Baca Selengkapnya

Ukraina-Rusia Perang Terbuka, 13 Orang Tewas

2 Februari 2017

Ukraina-Rusia Perang Terbuka, 13 Orang Tewas

Ukraina dan Rusia terlibat perang terbuka di perbatasan, 13 orang tewas.

Baca Selengkapnya

Ukraina Sita Peluru Kendali Buatan Rusia untuk Iran

24 Januari 2017

Ukraina Sita Peluru Kendali Buatan Rusia untuk Iran

Ukraina menyita pesawat kargo berisi peluru kendali anti-tank buatan Rusia yang akan diterbangkan ke Iran.

Baca Selengkapnya