TEMPO.CO, Kiev - Para pengunjuk rasa menguasai ibukota Ukraina, Sabtu. Mereka menguasai istana kepresidenan dan beberapa kantor pemerintahan. Seorang pembantu Presiden Viktor Yanukovych mengatakan presiden telah meninggalkan ibukota, tetapi ia tidak berniat meninggalkan kekuasaan .
Dalam sidang parlemen khusus, anggota parlemen memperingatkan bahwa negara sedang menuju ke arah perpecahan. Wilayah barat negara itu ingin menjadi bagian Uni Eropa dan menolak otoritas Yanukovych di banyak kota. sedang di timur Ukraina - yang merupakan bagian terbesar dari output ekonomi bangsa - ingin lebih dekat dengan Rusia.
Hanna Herman, sekutu dekat Yanukovych, mengatakan kepada The Associated Press pada hari Sabtu bahwa Presiden pergi ke Kharkiv, sebuah kota di timur Ukraina yang merupakan jantung dari basis dukungannya. "Yang jelas, dia tak akan meninggalkan negeri ini," katanya.
Ia menyingkir ke Kharkiv setelah bersama pimpinan kubu oposisi menandatangani perjanjian yang ditengahi Eropa yang ditujukan untuk memecahkan krisis politik dalam beberapa bulan terakhir yang telah menewaskan puluhan orang dan melukai ratusan lainnya. Perjanjian itu berisi kesepakatan diadakannya pemilihan umum yang dipercepat dan reformasi konstitusional yang mengurangi kekuasaan presiden.
Para demonstran, yang marah atas korupsi dan ingin Ukraina mendekat ke Uni Eropa daripada Rusia, mengklaim kontrol penuh atas Kiev dan mengambil posisi di sekitar kantor presiden dan tempat tinggalnya. Parlemen, hanya sehari lalu dikendalikan oleh pendukung Yanukovych, sedang mempertimbangkan apakah akan mendakwa dia dan menetapkan tanggal pemilu demi mengakhiri kebuntuan tiga bulan yang telah berubah menjadi krisis nasional.
AP | TRIP B
Berita terkait
Ukraina Buat Daftar Pria Tidak Bertanggung Jawab, Apa Maksudnya?
8 Februari 2018
Ukraina membuat daftar elektronik nama-nama pria yang tidak bertanggung jawab menafkahi anaknya.
Baca SelengkapnyaGudang Senjata Meledak di Ukraina, 30 Ribu Warga Dievakuasi
13 November 2017
Gudang senjata di Ukraina meledak, menyebabkan satu orang perempuan cedera.
Baca SelengkapnyaGudang Senjata Terbesar Ukraina Meledak, 30 Ribu Orang Dievakuasi
27 September 2017
Sebelumnya, gudang senjata Ukraina juga meledak pada Maret lalu.
Baca SelengkapnyaUkraina Jadi Tuan Rumah Kontes Lagu Eropa Eurovision-2017
8 Mei 2017
Menurut Kedutaan Besar Ukraina, negaranya tetap akan mengadakan kontes Eurovision-2017, di tengah perang "hibrid" dengan Rusia.
Baca SelengkapnyaPutri Pejabat Digigit Anjing Jadi Gunjingan di Media Sosial
8 Mei 2017
Putri seorang pejabat Ukraina berusia 6 tahun digigit anjing di wilayah Krimea, yang dicaplok Rusia.
Baca SelengkapnyaAnak Pejabat Ukraina Naik Helikopter ke Sekolah Dikritik Netizen
21 Maret 2017
Mantan pejabat tinggi di Kementerian Olahraga Ukraina menuai kritik di media sosial setelah mengantar anaknya ke sekolah menggunakan helikopter.
Baca SelengkapnyaPerang Ukraina Lawan Pemberontak, Warga Hidup tanpa Listrik
5 Februari 2017
Bentrok senjata antara pasukan pemerintah dan pemberontak pro-Rusia mengakibatkan kerusakan infrastruktur.
Baca SelengkapnyaPresiden Ukraina Klaim 54 Persen Rakyat Ingin Gabung NATO
2 Februari 2017
Presiden Ukraina, Petro Poroshenko mengklaim 54 persen rakyatnya ingin Ukraina bergabung dengan NATO.
Baca SelengkapnyaUkraina-Rusia Perang Terbuka, 13 Orang Tewas
2 Februari 2017
Ukraina dan Rusia terlibat perang terbuka di perbatasan, 13 orang tewas.
Baca SelengkapnyaUkraina Sita Peluru Kendali Buatan Rusia untuk Iran
24 Januari 2017
Ukraina menyita pesawat kargo berisi peluru kendali anti-tank buatan Rusia yang akan diterbangkan ke Iran.
Baca Selengkapnya