Bentrok di Bangkok, Seorang Perwira Polisi Tewas  

Reporter

Selasa, 18 Februari 2014 18:23 WIB

Polisi Thailand menembakan senjata mereka kepada demonstran anti-pemerintah dalam bentrokan di dekat Gedung Pemerintah di Bangkok (18/2). REUTERS/Athit Perawongmetha

TEMPO.CO, Bangkok - Seorang perwira polisi dilaporkan tewas dan 42 orang lainnya cedera setelah polisi berusaha membubarkan unjuk rasa anti-pemerintah yang telah menduduki tempat-tempat strategis di sekitar ibu kota Thailand, Bangkok.

Kantor berita Reuters dalam laporannya yang mengutip keterangan sejumlah saksi menyebutkan, pada upaya pembersihan itu, polisi menembakkan gas air mata di dekat gedung pemerintah di pusat Kota Bangkok, Selasa, 18 Februari 2014. Polisi juga mengerahkan pasukan anti-huru-hara yang didatangkan dari luar Kota Bangkok guna mendukung operasi keamanan dengan sebutan "Perdamaian untuk Bangkok".

"Seorang polisi tewas dan 14 polisi lainnya cedera," kata Kepala Kepolisian Nasional Adul Saengsingkaew kepada Reuters. "Korban telah dibawa ke rumah sakit akibat luka tembak di bagian kepala."

Koresponden Al Jazeera, Veronica Pedrosa, melaporkan dari Bangkok, ketika polisi berusaha membersihkan area unjuk rasa dengan buldoser, mereka mendapat perlawanan.

Pedrosa menerangkan bahwa ada satu ledakan dari sebuah granat M79 serta beberapa ledakan kecil. "Kejadian ini dibalas dengan tembakan peluru karet dan pistol," ujar Pedrosa. "Selanjutnya kami melihat sejumlah demonstran melemparkan puing, batu, botol, apa saja yang dapat mereka gunakan untuk menyerang polisi," katanya.

Kantor berita Associated Press dalam pemberitaannya menuliskan bahwa sedikitnya 42 orang cedera akibat kerusuhan berdarah itu. "Belum jelas benar siapa saja yang cedera itu, apakah polisi atau demonstran," tulis AP.

Dalam aksi jalanan itu, demonstran menuntut Perdana Menteri Yingluck Shinawatra mengundurkan diri dan memberikan jalan kepada Dewan Rakyat untuk melakukan reformasi guna mengakhiri korupsi.

Menurut pemimpin unjuk rasa, Rawee Matchamadon, polisi mengumpulkan sekitar 100 demonstran di luar kantor Kementerian Energi di sebelah utara kota. "Selanjutnya mereka diangkut dengan truk untuk dibawa ke markas kepolisian di pinggiran Bangkok, Selasa, 18 Februari 2014."

AL JAZEERA | CHOIRUL

Berita terkait

Lupakan Kekalahan dari Thailand, Timnas Indonesia Bidik Filipina

18 November 2018

Lupakan Kekalahan dari Thailand, Timnas Indonesia Bidik Filipina

Timnas Indonesia sekarang fokus pada pertandingan terakhir Piala AFF 2018 melawan Filipina di Jakarta pada 25 November mendatang.

Baca Selengkapnya

110 Ribu Orang Hadiri Kremasi Raja Thailand, Bhumibol Hari Ini

26 Oktober 2017

110 Ribu Orang Hadiri Kremasi Raja Thailand, Bhumibol Hari Ini

Sekitar 110 ribu orang diizinkan memasuki area dekat jenazah Raja Thailand, Bhumibol Adulyadej yang akan dikremasi hari ini.

Baca Selengkapnya

Thaksin Tweet 'Tirani' Montesquieu Kritik Junta Militer Thailand  

30 Agustus 2017

Thaksin Tweet 'Tirani' Montesquieu Kritik Junta Militer Thailand  

Thaksin Shinawatra, eks Perdana Menteri Thailand meng-tweet ucapan Montesquieu tentang tirani untuk mengkritik junta militer.

Baca Selengkapnya

Yingluck Lari ke Dubai Bergabung dengan Thaksin, Abangnya  

27 Agustus 2017

Yingluck Lari ke Dubai Bergabung dengan Thaksin, Abangnya  

Yingluck Shinawatra, eks Perdana Menteri Thailand, terbang ke Singapura lalu ke Dubai, negara tempat Thaksin, abangnya tinggal sebagai eksil.

Baca Selengkapnya

Hebat, Nenek 91 Tahun Raih Gelar Sarjana di Thailand

11 Agustus 2017

Hebat, Nenek 91 Tahun Raih Gelar Sarjana di Thailand

Kimlan Jinakul, nenek asal Thailand meraih gelar sarjana ekologi dari Universitas Terbuka Sukhothai Thammathirat

Baca Selengkapnya

UU Baru Disahkan, Raja Thailand Kuasai Warisan Rp 399,2 Triliun

20 Juli 2017

UU Baru Disahkan, Raja Thailand Kuasai Warisan Rp 399,2 Triliun

Raja Thailand kini menguasai penuh warisan kerajaan itu, menyusul pemerintah mengesahkan sebuah undang-undang baru.

Baca Selengkapnya

Hina Kerajaan Thailand di Facebook, Pria Ini Dipenjara 35 Tahun

11 Juni 2017

Hina Kerajaan Thailand di Facebook, Pria Ini Dipenjara 35 Tahun

Wichai, 34 tahun, asal Thailand, harus menjalani hukuman 35 tahun karena unggahannya di Facebook dianggap menghina keluarga Kerajaan Thailand.

Baca Selengkapnya

Karena Video Tato Vajilalongkorn, Thailand Ancam Adili Facebook

16 Mei 2017

Karena Video Tato Vajilalongkorn, Thailand Ancam Adili Facebook

Pemerintah Kerajaan Thailand mengancam akan mengadili Facebook jika tidak menghapus video yang menampilkan tubuh bertato Raja Maha Vajiralongkorn

Baca Selengkapnya

FB Blokir Video Raja Thailand, Vajiralongkorn Seliweran, Bertato  

11 Mei 2017

FB Blokir Video Raja Thailand, Vajiralongkorn Seliweran, Bertato  

FB memblokir video yang menunjukkan Raja Thailand, Vajiralongkorn, berseliweran di pusat belanjadengan mengenakan kaus dan tubuh bertato.

Baca Selengkapnya

Anggap Dirinya Kebal, Dukun Ini Tewas Saat Atraksi

28 April 2017

Anggap Dirinya Kebal, Dukun Ini Tewas Saat Atraksi

Seorang dukun di wilayah Chieng Mai, Thailand, tewas setelah ia sengaja menikam jantungnya sendiri karena menganggap dirinya kebal.

Baca Selengkapnya