TEMPO.CO, Teheran - Kepala Staf Angkatan Bersenjata Iran, Jenderal Hassan Firouzabadi memperingatkan musuh bebuyutannya bahwa Republik Islam Iran siap untuk bertempur dengan Amerika jika diserang. "Kami siap untuk bertempur dengan Amerika dan rezim Zionis (Israel)," kata Firouzabadi seperti dikutip kantor berita Fars, Rabu 12 Februari 2014.
Dia juga memperingatkan kepada negara-negara tetangga untuk tidak membiarkan wilayah mereka menjadi tempat bagi serangan-serangan yang akan diluncurkan kepada Iran.
"Kami tidak memiliki permusuhan dengan negara-negara regional, tapi jika kami pernah diserang dari pangkalan Amerika di wilayah ini maka kami akan menyerang kembali daerah itu," ujarnya. Washington memiliki banyak pangkalan militer di wilayah itu, termasuk di Bahrain, Kuwait, Uni Emirat Arab, Arab Saudi, dan Turki.
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat John Kerry akhir bulan lalu mengatakan bahwa jika diplomasi dengan Iran gagal maka "operasi militer Amerika Serikat siap untuk melakukan apapun yang harus dilakukan."
Namun Firouzabadi justru menganggap ancaman Amerika tersebut hanya sekedar untuk menggertak. "Selama dekade terakhir, mereka membawa pasukan mereka tapi sampai saat ini mereka tidak bisa menyerang kami dan pergi begitu saja," katanya. Ia menilai ancaman militer Amerika Serikat itu tak berarti apa-apa dan hanya sekedar "gertakan politik".
Sementara itu, Presiden Hassan Rouhani mengatakan, negara-negara Barat seharusnya tidak berangan-angan menggunakan opsi miiter terhadap Iran.
"Saya mengatakan secara eksplisit, jika beberapa berangan-angan memiliki kekuatan untuk mengancam Iran, mereka seharusnya memakai kacamata baru. Tidak ada opsi militer yang dapat mengancam Iran dari negara manapun," kata Rouhani tegas.
Iran dijadwalkan untuk melanjutkan pembicaraan pada Senin mendatang di Wina dengan negara-negara P5+1 yaitu Inggris, Prancis, Amerika Serikat, Rusia, dan Cina, ditambah Jerman. Pembicaraan ini bertujuan untuk mencapai kesepakatan soal nuklir setelah tercapainya kesepakatan November lalu terkait senjata nuklir.
Negara-negara Barat telah lama menduga Iran diam-diam mengembangkan senjata nuklir bersamaan dengan program sipil. Tapi tuduhan ini dibantah oleh pihak Teheran, yang menegaskan kegiatan nuklir mereka sepenuhnya untuk kedamaian.
Baik Amerika Serikat maupun Israel telah menyiagakan militer mereka untuk mencegah Iran mengembangkan senjata nuklirnya, jika ternyata diplomasi nanti gagal.
WASHINGTON POST | ROSALINA
Berita terkait
Iran Klaim Bomnya Lebih Berbahaya daripada Ibu Semua Bom Amerika
15 Oktober 2017
Iran megklaim memiliki Ayah Semua Bom yang lebih besar dan lebih berbahaya dibanding dengan bom milik Amerika, Ibu Semua Bom.
Baca SelengkapnyaEks Presiden Iran, Khatami Dilarang Tampil di Depan Publik
10 Oktober 2017
Iran Human Rights melaporkan aparat Iran yang melarang mantan Presiden Muhammad Khatami tampil di depan publik selama tiga bulan .
Baca SelengkapnyaTolak Berjilbab, Juara Catur Iran Pindah ke Tim Amerika
4 Oktober 2017
Juara catur Iran, Dorsa Derakhshani bergabung dengan Federasi Catur Amerika Serikat karena menolak mengenalkan jilbab.
Baca SelengkapnyaIran Pro-Milisi Houthi Minta Saudi Berhenti Dukung Teroris Yaman
30 Agustus 2017
Iran, pendukung milisi Syiah, Houthi, menuding Arab Saudi mendukung kelompok teroris dalam perang di Yaman.
Baca SelengkapnyaApple Hapus Aplikasi Mobile Iran dari App Store
27 Agustus 2017
Menteri Telekomunikasi Mohammad Javad Azari Jahromi mengatakan bahwa Apple harus menghormati konsumen Iran.
Baca SelengkapnyaParlemen Iran Setuju Tambah Anggaran Program Nuklir
16 Agustus 2017
Parlemen Iran menyetujui penambahan anggaran negara usulan pemerintah untuk meningkatkan program rudal nuklir.
Baca SelengkapnyaIran Tangkap 64 Pemuda yang Berpesta Setengah Telanjang
10 Agustus 2017
Aparat Iran menangkap peserta pesta setelah mereka mengunggah video acara tersebut ke sosial media
Baca SelengkapnyaAjarkan Tari Zumba, Enam Remaja Ditangkap Aparat Iran
10 Agustus 2017
Perempuan Iran dilarang menari di hadapan pria yang bukan keluarganya
Baca SelengkapnyaDituduh Dalangi Teror, 15 Diplomat Iran Diusir dari Kuwait
21 Juli 2017
Pemerintah Kuwait secara resmi telah menutup misi diplomatik Iran untuk urusan budaya serta mengusir 15 diplomat dari negara itu.
Dituduh Korupsi, Adik Presiden Iran Hassan Rouhani Ditahan
17 Juli 2017
Hossein Fereydoun, adik Presiden Iran Hassan Rouhani, ditahan atas tuduhan korupsi.
Baca Selengkapnya