Nelson mandela, pemimpin pejuang anti-apartheid yang menjadi presiden pertama, melalui proses dermokrasi pertama di Afrika Selatan, meninggal dunia pada usia 95 tahun tanggal 6 Desember 2013. Mandela mendapat hadiah Nobel pada tahun Mandela, penerima nobel perdamaian pada 1993. REUTERS
TEMPO.CO, Jakarta - Surat wasiat mantan Presiden Afrika Selatan Nelson Mandela dijadwalkan dibacakan Senin, 3 Februari 2014, waktu setempat. Associated Press menyebut hal ini berpotensi memanaskan pertengkaran dan perpecahan dalam keluarga besarnya.
Mandela, yang meninggal pada Desember lalu dalam usia 95 tahun, meninggalkan warisan yang mencakup sebuah rumah di kawasan kelas atas di Johannesburg, tempat tinggal sederhana di pedesaan Eastern Cape, dan royalti dari penjualan buku, termasuk otobiografinya, Long Walk to Freedom.
Ia meninggalkan ahli waris lebih dari 30 anak-anak, cucu, dan cicit. Nama besarnya digunakan keturunannya untuk pemasaran, mulai dari merek pakaian hingga program reality show di televisi.
Beberapa cucunya, misalnya, memulai bisnis kaus dan topi dengan memajang foto Mandela dan tulisan "Long Walk to Freedom" di bawahnya. Sedangkan dua cucunya yang tinggal di Amerika Serikat membintangi sebuah reality show televisi bertajuk Being Mandela.
Pembacaan warisan akan dilakukan di Johannesburg, tepatnya di Nelson Mandela Foundation. Acara yang awalnya dijadwalkan dimulai pukul 05.30 itu pun ditunda.
Situs BBC menyebutkan Nelson Mandela meninggalkan warisan lebih dari 46 juta rand atau setara US$ 4,13 juta. Dalam 40 halaman surat warisannya disebutkan seluruh staf pribadinya memperoleh masing-masing 50 ribu rand dan sekolah tempatnya menuntut ilmu akan mendapatkan 100 ribu rand.
Ahmed Kathrada, Aktivis Anti-Apartheid Afrika Selatan, Wafat
28 Maret 2017
Ahmed Kathrada, Aktivis Anti-Apartheid Afrika Selatan, Wafat
Aktivis anti-apartheid Afrika Selatan, Ahmed Kathrada, yang pernah dipenjara selama 26 tahun bersama Nelson Mandela, meninggal Selasa pagi, 28 Maret 2017.