TEMPO.CO, Hong Kong – Sebanyak 20 ribu ekor ayam di Hong Kong terpaksa dimusnahkan setelah ditemukan adanya virus flu burung H7N9 pada tubuh ayam-ayam itu. Pejabat berwenang Hong Kong menyatakan ayam yang dimusnahkan pada Senin, 27 Januari 2014, ini merupakan ayam impor dari daratan Cina.
“Departemen Kesehatan telah mengkonfirmasi bahwa sampel ayam impor tersebut dinyatakan positif H7N9,” kata Menteri Kesehatan Hong Kong Ko Wing-man kepada wartawan, Senin malam, seperti dikutip dari Channel News Asia.
Tes kesehatan menunjukkan unggas-unggas ini positif terinfeksi H7N9 beberapa hari setelah didatangkan di Hong Kong atas permintaan Cina. Memang Cina tengah mengkampanyekan pengujian unggas hidup yang akan dikirim ke luar negeri.
Keputusan pemerintah ini terjadi kurang dari seminggu sebelum tahun baru Imlek, yang menjadikan ayam sebagai hidangan populer dalam perjamuan dan pertemuan keluarga.
“Kami harus menutup pasar unggas untuk 21 hari ke depan. Tidak akan ada pasokan ayam hidup,” ujar Ko, yang mengajurkan warga Hong Kong membeli ayam beku sebagai gantinya.
Hong Kong sangat waspada terhadap penyebaran virus setelah wabah sindrom pernapasan akut parah (SARS) melanda kota pada tahun 2003. Wabah ini menewaskan 299 orang dan menginfeksi sekitar 1.800 orang lainnya.
Adapun virus H7N9 dimulai di Cina pada Februari 2013 dan menghidupkan kembali kekhawatiran bahwa virus dapat bermutasi sehingga mudah menular dan berpotensi memicu pandemi.
Temuan Virus Flu Burung di Produk Susu, AS Cek Sapi Perah Hingga Bentuk Tim Tanggap Darurat
11 jam lalu
Temuan Virus Flu Burung di Produk Susu, AS Cek Sapi Perah Hingga Bentuk Tim Tanggap Darurat
Peternakan sapi perah di 9 negara bagian di Amerika Serikat diserang virus Flu Burung. Colorado menjadi negara kesembilan yang mengonfirmasi temuan tersebut.