Aparat keamanan Thailand memasang barikade di Jalan Chaeng Wattana untuk menghadapi aksi unjuk rasa besar-besaran oleh kelompok anti-pemerintah yang menurut rencana bakal digelar besok. (Bangkok Post)
TEMPO.CO, Bangkok - Seorang pemimpin inti "Kaos Merah", pendukung pemerintah saat ini, ditembak dan terluka di rumahnya di Udon Thani, Rabu, 22 Januari 2014. Namun, polisi mengatakan, terlalu dini untuk menghubungkan serangan ini dengan konflik politik yang berlangsung di Thailand saat ini.
Kwanchai Praipana, 61 tahun, sedang membaca koran dan minum kopi di depan rumahnya ketika orang bersenjata menembaki rumahnya yang dikenal sebagai Anajak Sua Daeng (wilayah Kaos Merah) di Distrik Muang.
Anajak Sua Daeng terletak di Udon Thani-Jalan Sam Phrao. Ini adalah kantor pusat dari komunitas stasiun radio Khon Rak Udon dan rumah Kwanchai. Dia menderita dua luka tembak, satu di tangan dan lainnya di lutut. Ia lantas dilarikan ke rumah sakit dan dinyatakan sakitnya tak mengancam nyawanya.
Kepada wartawan, Kwanchai mengatakan dia baru saja bangun dari kursinya untuk masuk ke dalam rumah ketika ia mendengar ledakan tembakan. Dia jatuh dan terguling.
Menurut pemeriksaan awal, polisi menemukan 42 selongsong dari senapan AK-47 di dekat pagar. Kwanchai berada sekitar 100 meter dari tempat tembakan dilepaskan.
Gambar video dari beberapa kamera pengintai menunjukkan ada dua pria melangkah keluar dari sebuah truk pick-up Toyota dan melepaskan tembakan ke arah rumah Kwanchai. Setelah itu, penembak melarikan diri.
Baru-baru ini Kwanchai memasang hadiah 500.000 baht untuk penangkapan pemimpin protes anti-pemerintah Suthep Thaugsuban. Shutep memimpin aksi massa yang ingin menutup layanan pemerintah di Bangkok untuk memaksa perdana menteri caretaker Yingluck Shinavatra mundur.
Setelah mengunjungi Kwanchai dan memeriksa tempat kejadian penembakan, Kepala Kepolisian Wilayah 4 Letnan Jenderal Pol Anuchai Lekbamrung mengatakan, masih terlalu dini untuk menentukan motif penembakan.