TEMPO.CO, Bangkok - Sekitar 36 pengunjuk rasa terluka dalam serangan granat saat tokoh anti-pemerintah Thailand, Suthep Thaugsuban, mengunjungi demonstran di persimpangan Jalan Banthad Thong, Bangkok. Dalam siaran langsung televisi satelit Bluesky, puluhan demonstran terlihat berlumuran darah setelah sebelumnya terdengar suara ledakan.
Sebanyak 12 korban dilarikan ke Rumah Sakit Ramathibodi, sedangkan 12 orang dibawa ke Rumah Sakit Huachiew. Sisanya dikirim ke Rumah Sakit BMA Tengah dan Rumah Sakit Chualongkorn. Ledakan itu juga merusak sebuah truk pikap.
Sesaat setelah ledakan, beberapa pengunjuk rasa terlihat berjalan ke sebuah bangunan kosong, lokasi yang diduga sebagai tempat pelemparan granat. Aktivis People's Democratic Reform Committee (PDRC) mengatakan bom itu dilemparkan dari sebuah gedung berlantai tiga yang sedang dalam proses pembongkaran.
Penyisiran di lokasi itu menemukan berbagai macam senjata. Cuplikan dari Bluesky juga menunjukkan papan tulis dengan rincian rencana serangan terhadap kendaraan tertentu dengan tanggal serta waktu tertentu. Perwira Angkatan Darat terlihat menunjukkan sesuatu yang tampak seperti pecahan peluru kepada wartawan.
Serangan itu terjadi di dekat pusat belanja Lotus Charoenphol. Ledakan terjadi sebelum rombongan Suthep melewati daerah itu.
Satit Wongnongtaey, seorang pemimpin pengunjuk rasa, mengatakan pihanya akan membahas langkah-langkah keamanan dengan Suthep terkait dengan serangan itu. Sebelumnya, demonstran di Chaeng Wattana juga mendapat serangan dari orang tak dikenal.
Satit mengatakan serangan bom terhadap pawai Suthep merupakan bentuk intimidasi. "Tapi rakyat tak takut intimidasi," katanya. Dia mengatakan Perdana Menteri Yingluck Shinawatra harus bertanggung jawab atas kekerasan itu.
BLUESKY | THE NATION | TRIP B
Berita terkait
Lupakan Kekalahan dari Thailand, Timnas Indonesia Bidik Filipina
18 November 2018
Timnas Indonesia sekarang fokus pada pertandingan terakhir Piala AFF 2018 melawan Filipina di Jakarta pada 25 November mendatang.
Baca Selengkapnya110 Ribu Orang Hadiri Kremasi Raja Thailand, Bhumibol Hari Ini
26 Oktober 2017
Sekitar 110 ribu orang diizinkan memasuki area dekat jenazah Raja Thailand, Bhumibol Adulyadej yang akan dikremasi hari ini.
Baca SelengkapnyaThaksin Tweet 'Tirani' Montesquieu Kritik Junta Militer Thailand
30 Agustus 2017
Thaksin Shinawatra, eks Perdana Menteri Thailand meng-tweet ucapan Montesquieu tentang tirani untuk mengkritik junta militer.
Baca SelengkapnyaYingluck Lari ke Dubai Bergabung dengan Thaksin, Abangnya
27 Agustus 2017
Yingluck Shinawatra, eks Perdana Menteri Thailand, terbang ke Singapura lalu ke Dubai, negara tempat Thaksin, abangnya tinggal sebagai eksil.
Baca SelengkapnyaHebat, Nenek 91 Tahun Raih Gelar Sarjana di Thailand
11 Agustus 2017
Kimlan Jinakul, nenek asal Thailand meraih gelar sarjana ekologi dari Universitas Terbuka Sukhothai Thammathirat
Baca SelengkapnyaUU Baru Disahkan, Raja Thailand Kuasai Warisan Rp 399,2 Triliun
20 Juli 2017
Raja Thailand kini menguasai penuh warisan kerajaan itu, menyusul pemerintah mengesahkan sebuah undang-undang baru.
Baca SelengkapnyaHina Kerajaan Thailand di Facebook, Pria Ini Dipenjara 35 Tahun
11 Juni 2017
Wichai, 34 tahun, asal Thailand, harus menjalani hukuman 35 tahun karena unggahannya di Facebook dianggap menghina keluarga Kerajaan Thailand.
Baca SelengkapnyaKarena Video Tato Vajilalongkorn, Thailand Ancam Adili Facebook
16 Mei 2017
Pemerintah Kerajaan Thailand mengancam akan mengadili Facebook jika tidak menghapus video yang menampilkan tubuh bertato Raja Maha Vajiralongkorn
Baca SelengkapnyaFB Blokir Video Raja Thailand, Vajiralongkorn Seliweran, Bertato
11 Mei 2017
FB memblokir video yang menunjukkan Raja Thailand, Vajiralongkorn, berseliweran di pusat belanjadengan mengenakan kaus dan tubuh bertato.
Baca SelengkapnyaAnggap Dirinya Kebal, Dukun Ini Tewas Saat Atraksi
28 April 2017
Seorang dukun di wilayah Chieng Mai, Thailand, tewas setelah ia sengaja menikam jantungnya sendiri karena menganggap dirinya kebal.
Baca Selengkapnya