Bocah Pakistan Selamatkan Sekolah dari Target Bom  

Reporter

Jumat, 10 Januari 2014 08:04 WIB

Sejumlah petugas mengevakuasi warga terluka dan tewas usai meledaknya bom bus di Peshawar, Pakistan, (29/9). REUTERS/Khuram Parvez

TEMPO.CO, Ibrahimzai - Seorang bocah Pakistan melakukan aksi heroik demi menyelamatkan sekolahnya dari serangan bom bunuh diri. Bocah yang diketahui bernama Aitzaz Hasan itu berhasil menjatuhkan seorang pelaku bom bunuh diri tepat sebelum masuk ke lingkungan sekolah. Dilansir BBC, Jumat, 10 Januari 2014, bocah berusia 15 tahun itu pun tewas seketika bersama pelaku yang meledakkan bom tersebut.

Menurut keterangan sejumlah saksi mata, saat peristiwa itu terjadi, Hasan sedang bermain bersama teman-temannya di areal sekolah. Saat itu dia melihat seorang yang belakangan diketahui sebagai pelaku bom bunuh diri berlari menuju ke arah sekolahnya. Bocah bertubuh gempal itu pun mengajak teman-temannya menghentikan aksi pelaku.

Meski diperingatkan, Hasan tetap meneruskan rencananya tersebut. “Dia cuma tidak ingin teman-temannya menjadi korban aksi bom bunuh diri,” kata Mudassar Hasan Bangish, sepupu korban. Akhirnya, Hasan pun tewas setelah pelaku meledakkan diri bersamanya ketika rencana bom bunuh diri itu gagal.

Ayah korban, Mujahid Ali, menyatakan bangga dengan tindakan Hasan. Meski sedih anaknya turut menjadi korban, namun dia yakin anak laki-lakinya itu mati syahid, kematian di jalan agama menurut ajaran Islam. “Ibunya menangis akibat peristiwa itu, tapi anak saya menghindarkan tangis dari ribuan ibu lainnya,” kata dia.

Keberanian Hasan menuai pujian dari hampir seantero Pakistan. Berkat aksi tersebut, gedung tempat dia bersekolah aman dari target serangan bom bunuh diri. Begitu juga 2.000 murid yang saat itu berada di area sekolah yang terletak di Kota Ibrahimzai, Provinsi Hangu, sebelah barat laut Pakistan.

Hasan dinilai layak mendapat medali kehormatan atas tindakan beraninya tersebut. Bahkan, tak sedikit yang membandingkan heroisme Hasan dengan Malala Yousefai, gadis Pakistan yang ditembak Taliban karena mendukung persamaan hak laki-laki dan perempuan.

“Setidaknya berikan Hasan medali atas keberaniannya. Dia merupakan kebanggaan warga Pakistan,” kata Sherry Rehman, mantan Duta Besar Pakistan untuk Amerika Serikat.


BBC | DIMAS SIREGAR

Berita terkait

Vladimir Putin Kembali Dilantik sebagai Presiden Rusia untuk Periode Kelima

19 menit lalu

Vladimir Putin Kembali Dilantik sebagai Presiden Rusia untuk Periode Kelima

Vladimir Putin kembali menjabat sebagai presiden Rusia untuk periode kelima selama enam tahun ke depan. Bakal mengalahkan rekor Stalin.

Baca Selengkapnya

Studi: Marah 8 Menit Saja Bisa Tingkatkan Peluang Serangan Jantung

22 menit lalu

Studi: Marah 8 Menit Saja Bisa Tingkatkan Peluang Serangan Jantung

Efek akut marah-marah pada kerja pembunuh darah, yang mungkin menambah peluang serangan jantung dan stroke.

Baca Selengkapnya

Tahan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Setelah 2 Kali Mangkir, Penyidik KPK Sempat Cek ke Rumah Sakit

54 menit lalu

Tahan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Setelah 2 Kali Mangkir, Penyidik KPK Sempat Cek ke Rumah Sakit

KPK akhirnya menahan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor setelah dua kali mangkir dari pemeriksaan. Tidak dilakukan jemput paksa.

Baca Selengkapnya

Lee Do Hyun Sebut Nama Lim Ji Yeon di Pidato Baeksang, Netizen Heboh

1 jam lalu

Lee Do Hyun Sebut Nama Lim Ji Yeon di Pidato Baeksang, Netizen Heboh

Pidato pendek yang dibacakan Lee Do Hyun langsung mendapat respons dari banyak pihak yang dinilai menunjukkan bucin ugal-ugalan ke Lim Ji Yeon.

Baca Selengkapnya

Pemkot Surabaya Rayakan HJKS ke-731

1 jam lalu

Pemkot Surabaya Rayakan HJKS ke-731

Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menggelar Hari Jadi Kota Surabaya (HJKS) ke-731 pada 31 Mei 2024, dengan tema 'Satukan Tekad Surabaya Hebat'.

Baca Selengkapnya

61 Kepala Daerah Jadi Tersangka Korupsi pada 2021-2023, ICW: Lingkaran Setan Sejak Awal

1 jam lalu

61 Kepala Daerah Jadi Tersangka Korupsi pada 2021-2023, ICW: Lingkaran Setan Sejak Awal

Peneliti ICW mengatakan mayoritas modus korupsi itu berkaitan dengan suap-menyuap dan penyalahgunaan anggaran belanja daerah.

Baca Selengkapnya

Film KHD tentang Ki Hadjar Dewantara Baru Tayang 2026 Mendatang, Ini Alasan Gina S. Noer

1 jam lalu

Film KHD tentang Ki Hadjar Dewantara Baru Tayang 2026 Mendatang, Ini Alasan Gina S. Noer

Gina juga mengatakan, film biopik yang ia garap memang cenderung lama, termasuk film KHD ini.

Baca Selengkapnya

Pembunuhan Pengusaha Kerajinan Tembaga di Boyolali, Korban dan Pelaku Terlibat Hubungan Sesama Jenis

1 jam lalu

Pembunuhan Pengusaha Kerajinan Tembaga di Boyolali, Korban dan Pelaku Terlibat Hubungan Sesama Jenis

Irwan, tersangka pembunuhan pengusaha kerajinan tembaga di Boyolali terlibat hubungan sesama jenis. Irwan murka karena tak dituruti minta Rp 500 ribu.

Baca Selengkapnya

Saldi Isra Minta KPU Tandai Kantor Hukum yang Sering Ajukan Renvoi Alat Bukti

1 jam lalu

Saldi Isra Minta KPU Tandai Kantor Hukum yang Sering Ajukan Renvoi Alat Bukti

Saldi meminta kepada komisioner KPU, Mochammad Afifuddin, untuk menandai kantor masing-masing kuasa hukum karena seringnya mengajukan renvoi.

Baca Selengkapnya

Ciri Pasangan Suka Mengontrol, Bikin Anda Tak Berdaya dan Kehilangan Harga Diri

1 jam lalu

Ciri Pasangan Suka Mengontrol, Bikin Anda Tak Berdaya dan Kehilangan Harga Diri

Pasangan gemar mengontrol. Anda dibuat tak berdaya dan hanya bisa menuruti kemauannya karena takut berpisah, ditinggalkan atau diusir dari rumah.

Baca Selengkapnya