Israel Akan Barter Perdamaian dengan Nasib Pollard  

Reporter

Editor

Abdul Manan

Rabu, 25 Desember 2013 21:02 WIB

Jonathan Pollard.

TEMPO.CO, Tel Aviv - Perdana Menteri Israel Binyamin Netanyahu akan menghubungkan pembebasan mata-matanya--mantan analis intelijen Angkatan Laut AS Jonathan Pollard-- dengan kemajuan dalam pembicaraan damainya dengan Palestina, yang disponsori Amerika Serikat. Soal ini dilaporkan media Israel, Selasa, 24 Desember 2013.

Laporan media mengatakan, Netanyahu akan minta pembebasan Pollard ketika Israel menandatangani perjanjian kerangka kerja perdamaian dengan Palestina, atau sebagai bagian dari pertukaran tahanan yang melibatkan warga Arab-Israel yang menjadi tersangka teroris, yang selalu dikecualikan dari perjanjian sebelumnya.

Kantor Netanyahu menolak untuk mengonfirmasi atau menyangkal berita yang dilaporkan oleh sebagian besar media yang memiliki koresponden urusan diplomatik. Meski menolak mengonfirmasi, praktek ini dianggap sebagai cara yang disukai untuk membocorkan informasi sensitif.

Pollard dipenjara pada tahun 1987 karena menjadi mata-mata Israel dan telah menjalani hukuman penjara lebih lama daripada mata-mata lainnya yang ditangkap di Amerika Serikat. Permintaan Israel yang disampaikan berulangkali untuk pembebasannya, telah diabaikan meskipun juga didukung oleh pejabat tinggi Amerika Serikat.

"Ini soal keadilan," kata Wakil Menteri Pertahanan Israel, Danny Danon. "Amerika tidak bisa datang kepada kami meminta lebih dan lebih sementara Pollard masih di penjara."

Gilad Shalit, tentara Israel yang dibebaskan dalam pertukaran tawanan pada tahun 2011 setelah ditahan selama lima tahun oleh Hamas, memperkuat desakan moral itu dengan menyerukan kepada "teman-teman Amerika kami" untuk membebaskan Pollard.

"Setelah Israel membebaskan teroris yang tangannya berlumuran darah sebagai isyarat untuk Palestina, ini (pembebasan Pollard) merupakan sikap timbal balik yang sesuai," tulis Shalit dalam kolom surat kabar nasional Israel.

Namun, beberapa pengamat hubungan AS-Israel memperingatkan bahwa dibocorkannya informasi terbaru ini mungkin dirancang lebih untuk konsumsi domestik saat Netanyahu bergulat dengan partai sayap kanan yang tersinggung dengan pembebasan tahanan Palestina pekan depan sementara aksi kekerasan terus meningkat.

"Ada begitu banyak masalah yang sulit sekarang dalam agenda antara Obama dan Netanyahu dan menambahkan soal Pollard di atas tumpukan bagasi yang dibawanya itu sepertinya tidak mungkin," kata Profesor Gerald Steinberg dari Bar-Ilan University.

Guardian | Abdul Manan

Berita terkait

UEA Cegat Rudal Houthi, Ditembakkan saat Kunjungan Presiden Israel

31 Januari 2022

UEA Cegat Rudal Houthi, Ditembakkan saat Kunjungan Presiden Israel

Uni Emirat Arab berhasil mencegat sebuah rudal balistik yang ditembakkan oleh Houthi dari Yaman ketika negara Teluk itu menjamu Presiden Israel

Baca Selengkapnya

Biro Travel Khawatirkan Larangan Turis Berpaspor Indonesia Masuk Israel

31 Mei 2018

Biro Travel Khawatirkan Larangan Turis Berpaspor Indonesia Masuk Israel

Aturan pelarangan masuk Israel bagi turis berpaspor Indonesia membuat banyak tamu mempertanyakan hal tersebut.

Baca Selengkapnya

Kedutaan Besar Amerika di Israel Akan Pindah ke Yerusalem

29 Agustus 2017

Kedutaan Besar Amerika di Israel Akan Pindah ke Yerusalem

Netanyahu menunjukkan ekspresi penghargaannya kepada Trump dan pemerintahannya yang selama ini memberikan dukungan kuat bagi Israel.

Baca Selengkapnya

Kesepian, Monyet Rawat dan Bermain dengan Anak Ayam

26 Agustus 2017

Kesepian, Monyet Rawat dan Bermain dengan Anak Ayam

Niv, monyet dari spesies Macaque telah menghabiskan waktunya dengan menjaga, membelai, membersihkan, dan bermain dengan seekor anak ayam.

Baca Selengkapnya

Gereja Ortodoks Yunani Protes Israel Propertinya Dijual ke Yahudi

15 Agustus 2017

Gereja Ortodoks Yunani Protes Israel Propertinya Dijual ke Yahudi

Pemimpin Gereja Ortodoks Yunani di Yerusalem tolak keputusan pengadilan Israel yang menyetujui penjualan properti gereja ke ke perusahaan Yahudi.

Baca Selengkapnya

Israel akan Tutup Kantor Berita Al Jazeera

7 Agustus 2017

Israel akan Tutup Kantor Berita Al Jazeera

Israel menganggap siaran berita Al Jazeera bersifat menghasut.

Baca Selengkapnya

Sensitivitas Al-Aqsa dan Kebijakan Israel

26 Juli 2017

Sensitivitas Al-Aqsa dan Kebijakan Israel

Setelah lama tenggelam oleh berita Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) dan sengkarut Timur Tengah, kisruh Palestina-Israel kini kembali menjadi pusat perhatian dunia. Setiap hari sejak 14 Juli, warga Palestina di Yerusalem Timur dan Tepi Barat berdemonstrasi menentang pemasangan detektor logam di pintu-pintu masuk ke kompleks Masjid Al-Aqsa (Al-Haram Al-Syarif). Palestina memandangnya sebagai upaya Israel untuk mengontrol tempat suci tersebut.

Baca Selengkapnya

Ditembaki Rudal, Israel Balas Serang Pos Hamas di Gaza  

24 Juli 2017

Ditembaki Rudal, Israel Balas Serang Pos Hamas di Gaza  

Tank milik Israel menyerang pos pemantau milik Hamas di Gaza, Senin, 24 Juli 2017, sebagai balasan atas tembakan rudal dari arah perbatasan Palestina.

Baca Selengkapnya

Israel Akan Membangun Pulau Buatan di Gaza

14 Mei 2017

Israel Akan Membangun Pulau Buatan di Gaza

Trump akan tiba di Yerusalem pada 22 Mei 2017 untuk membicarakan masalah perdamaian antara Israel dan Palestina.

Baca Selengkapnya

Bahasa Arab Akan Dihapus dari Bahasa Resmi Israel  

9 Mei 2017

Bahasa Arab Akan Dihapus dari Bahasa Resmi Israel  

Sejumlah menteri dalam kabinet Israel menyetujui RUU kontroversial yang akan menghapus status bahasa Arab sebagai bahasa resmi Israel.

Baca Selengkapnya