Rusuh Etnis di Sudan Selatan, 500 Orang Tewas  

Reporter

Rabu, 18 Desember 2013 15:03 WIB

Referendum Sudan Selatan. ANTARA/REUTERS

TEMPO.CO, Juba - Lebih dari 500 orang tewas akibat kekerasan di ibu kota Sudan Selatan, Juba, sehari setelah Presiden Salva Kiir menyatakan bahwa pasukan keamanan berhasil mengatasi kudeta yang dilakukan oleh bekas wakilnya.

Kekerasan berbau SARA ini mendapatkan perhatian dalam pertemuan Dewan Keamanan PBB di New York, Senin, 16 Desember 2013, karena mengakibatkan 800 orang cedera dan 20 ribu orang lainnya mengungsi ke kompleks PBB di Juba.

"Pejabat PBB mengatakan kepada saya, mereka menemui kesulitan mengatasi orang-orang ini," kata editor Al Jazeera, Jaes Bays, yang melaporkannya dari markas PBB di New York. "Mereka tidak memiliki makanan dan sumber lainnya."

Kedutaan Besar Amerika Serikat di Juba menyatakan melalui akun Twitter, Selasa, 17 Desember 2013, seluruh warga negara AS di negeri itu akan segera dievakuasi. "Tata cara evakuasi akan disampaikan pada Rabu pagi waktu setempat, 18 Desember 2013."

Presiden Dewan Keamanan PBB, Gerard Araud, mengatakan kepada Al Jazeera, pasukan keamanan PBB di negeri itu diberi mandat untuk membunuh jika diperlukan demi menjaga rakyat sipil. "Pertempuran di Sudan Selatan berbau etnis yang dapat memunculkan situasi berbahaya," kata Araud, yang juga menjabat sebagai Duta Besar Prancis untuk PBB.

Jalur komunikasi di Juba tak berfungsi, bahkan telepon seluler tak bisa digunakan sejak Senin petang waktu setempat, 16 Desember 2013. Dengan demikian, stasiun televisi atau kantor berita sulit mengirimkan gambar ataupun melaporkan jumlah korban tewas yang melibatkan senjata berat dan artileri.

Kiir pada Senin, 16 Desember 2013, mengatakan bahwa pertempuran antarfaksi bersenjata yang akan merebut kekuasaan dikendalikan oleh bekas Wakil Presiden Riek Machar, yang dipecat pada Juli 2013.

Kedua pria ini berasal dari dua etnis berbeda yang pernah bentrok beberapa tahun silam sekaligus saingan politik. Para pengamat mengatakan, persaingan keduanya mengakibatkan perpecahan termasuk di lingkungan militer. "Sedikitnya 10 bekas pejabat senior pemerintahan ditahan, termasuk enam menteri anggota kabinet," kata Menteri Informasi Michael Makuei Lueth.

AL JAZEERA | CHOIRUL

Topik Terhangat:
Atut Tersangka | Mita Diran | Petaka Bintaro | Sea Games | Pelonco ITN

Berita Terpopuler:
Atut Tersangka, Pegiat Antikorupsi Gunduli Kepala
Dua Puluh Penyidik KPK Geruduk Rumah Atut
Pendekar Berbaju Hitam Datangi Rumah Atut
Fikri Menjahit Sarung Sebelum Tewas di Pelonco ITN
Jadi Tersangka, Atut Tak Langsung Ditahan

Berita terkait

Putus Hubungan dengan Qatar, Kepentingan Yaman Diwakili Sudan

21 Juni 2017

Putus Hubungan dengan Qatar, Kepentingan Yaman Diwakili Sudan

Sudan sepakat menerima permintaah Yaman.

Baca Selengkapnya

Amnesty: Sudan Selatan Bakar 2.000 Rumah Penduduk

1 April 2017

Amnesty: Sudan Selatan Bakar 2.000 Rumah Penduduk

PBB mengkategorikan pembakaran rumah penduduk sebagai genosida.

Baca Selengkapnya

TNI Gelar Festival Layang-layang di Sudan

27 Februari 2017

TNI Gelar Festival Layang-layang di Sudan

Festival tersebut bertujuan menghibur para pelaksana misi perdamaian di Sudan di sela kegiatan rutin.

Baca Selengkapnya

Penyelundupan Senjata di Sudan, Polisi RI Bakal Dipulangkan  

21 Februari 2017

Penyelundupan Senjata di Sudan, Polisi RI Bakal Dipulangkan  

Wakil Menlu Abdurrahman Fachir memastikan polisi RI yang dituduh menyelundupkan senjata di Sudan akan dipulangkan.

Baca Selengkapnya

Perampokan Sapi, Ribuan Orang Tewas di Sudan Selatan

5 Februari 2017

Perampokan Sapi, Ribuan Orang Tewas di Sudan Selatan

Kekerasan melanda desa-desa, perempuan diculik dan dibunuh.

Baca Selengkapnya

Keamanan Terkendali, Sudah Selatan Tolak Pasukan PBB

13 Januari 2017

Keamanan Terkendali, Sudah Selatan Tolak Pasukan PBB

Menurut Menteri Pertahanan Kuol Manyang Juuk, Sudan Selatan memang sudah tak perlu lagi pasukan PBB untuk melindungi pasukan regi

Baca Selengkapnya

Tanpa Dakwaan, Sudan Bebaskan 6 Mahasiswa  

21 Juni 2016

Tanpa Dakwaan, Sudan Bebaskan 6 Mahasiswa  

Para mahasiswa itu dicokok saat berlangsung kerusuhan di Univeritas Khartum yang melibatkan mahasiswa dan pasukan keamanan.

Baca Selengkapnya

PBB: Perempuan Dijadikan Upah Seks Milisi di Sudan

12 Maret 2016

PBB: Perempuan Dijadikan Upah Seks Milisi di Sudan

Pemerintah Sudan Selatan menolak militernya menjadikan warga sipil sasaran serangan, namun berjanji akan melakukan invstigasi.

Baca Selengkapnya

Kecelakaan Pesawat, Bayi Ini Satu-satunya Korban Selamat

7 November 2015

Kecelakaan Pesawat, Bayi Ini Satu-satunya Korban Selamat

Bayi perempuan itu ditemukan ketika pasukan keamanan dan wartawan tengah berusaha mencari kotak hitam

Baca Selengkapnya

Kecelakaan Pesawat di Sudan Selatan, 41 Tewas  

4 November 2015

Kecelakaan Pesawat di Sudan Selatan, 41 Tewas  

Cuaca buruk menyulitkan petugas mencari korban lainnya.


Baca Selengkapnya