Kerusuhan di Little India Gara-Gara Kecelakaan

Reporter

Editor

Natalia Santi

Senin, 9 Desember 2013 06:36 WIB

Polisi antihuru-hara menyisir lokasi kerusuhan di Little India, Singapura, Minggu (8/12). Kerusuhan terjadi setelah seorang pekerja Bangladesh tewas tertabrak sebuah bus. AP

TEMPO.CO, Singapura – Kerusuhan yang terjadi di Little India, Singapura, Minggu malam, 8 Desember 2013, berawal dari kecelakaan lalu lintas. Sebuah bus menabrak penyeberang jalan keturunan India.

Seorang saksi sempat merekam kerusuhan itu dengan kamera. Dalam rekaman yang diunggah satu jam setelah kecelakaan itu massa terlihat membabi buta. Seorang pria memecahkan jendela bus dengan tongkat, yang lain menumpahkan tempat sampah dan merusakan kaca depan.

Massa terus bertambah, bersorak-sorak sambil melontarkan sumpah serapah dalam bahasa Tamil. "Beberapa menit kemudian, kerumunan massa menjadi beringas," kata seorang saksi.

Ambulans dari Pasukan Pertahanan Sipil Singapura (SCDF) dan sebuah mobil patroli polisi segera tiba di tempat kejadian, perempatan Race Course Road dan Hampshire Road, sekitar pukul 21.23.

Ketika tim SCDF berusaha menyelamatkan korban yang terjebak di bawah bus dengan pompa hidraulik, satu kelompok massa tiba-tiba menyerang. “Proyektil dilemparkan ke arah anggota SCDF yang sedang mengeluarkan jenazah,” kata juru bicara SCDF.

Massa terus bertambah dan kian tak terkendali bahkan setelah polisi tiba. “Beberapa di antara pria menyalakan botol-botol bir, lalu melemparkannya ke arah polisi. Saya melihat sedikitnya 10 botol,” kata seorang saksi yang sedang menunggu di stasiun MRT Little India.

Polisi memperkirakan jumlah massa sekitar 400 orang. Dua mobil polisi dan satu ambulans turut menjadi sasaran. Kendaraan itu dibakar dan meledak. Total sembilan kendaraan SCDF dan mobil polisi rusak dalam insiden tersebut.

Menurut SCDF, 18 korban termasuk empat petugas SCDF dilarikan ke Rumah Sakit Tock Seng. Polisi mengatakan 10 anggotanya juga cedera dalam kerusuhan tersebut. Sopir bus masih menjalani operasi untuk mengobati luka dalam di leher. Kondektur bus juga luka-luka.

Perdana Menteri Lee Hsien Loong dalam laman Facebooknya, Senin pagi, 9 Desember 2013, menyesalkan kerusuhan tersebut. “Situasinya sekarang terkendali, penyelidikan sedang dilakukan. Apa pun yang memicu kerusuhan tidak ada alasan untuk melakukan kekerasan, perusakan dan tindakan kriminal. Kami akan berusaha keras mengidentifikasi pelaku dan menyelesaikannya lewat jalur hukum,” tulis Lee.

“Saya meminta seluruh warga Singapura untuk tetap tenang. Kirim informasi apa pun kepada polisi, foto atau video insiden yang kalian miliki. Saya berharap para petugas yang luka-luka dapat segera sembuh,” tambah dia.

Insiden itu mengejutkan banyak orang, karena tidak pernah terjadi sejak kerusuhan rasial tahun 1964.

STRAIT TIMES | NATALIA SANTI

Terpopuler

Kenapa Kicauan Farhat Bikin Dhani Kesal pada Maia?

Pendukung Jokowi Nyapres Beraksi di Monas

Hasil Pertandingan Liga Primer Inggris

Diejek Farhat, Dhani Minta Maia Klarifikasi

Berita terkait

Singapura Batasi Penggunaan Mobil Pribadi di Jalan Raya

24 Oktober 2017

Singapura Batasi Penggunaan Mobil Pribadi di Jalan Raya

Singapura terus membatasi jumlah mobil pribadi dan sepeda motor yang melintas di jalan raya.

Baca Selengkapnya

Pengamanan Ketat Apartemen Pribadi Presiden Halimah Yacob Dimulai

15 September 2017

Pengamanan Ketat Apartemen Pribadi Presiden Halimah Yacob Dimulai

Tetangga Halimah Yacob mengaku senang memiliki tetangga seorang Presiden Singapura.

Baca Selengkapnya

Halimah Yacob Dapat Ucapan Selamat dari PM Singapura Lee

13 September 2017

Halimah Yacob Dapat Ucapan Selamat dari PM Singapura Lee

Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong, melalui akun Facebooknya mengucapkan selamat kepada Halimah Yacob, presiden terpilih.

Baca Selengkapnya

Singapura Deportasi Khatib Jumat Penyebar Kebencian  

5 April 2017

Singapura Deportasi Khatib Jumat Penyebar Kebencian  

Pemerintah Singapura mendeportasi seorang khatib salat Jumat asal India yang menyebarkan kebencian terhadap umat Kristen dan Yahudi saat khotbah.

Baca Selengkapnya

Khatib Jumat Suarakan Permusuhan Didenda dan Minta Maaf

3 April 2017

Khatib Jumat Suarakan Permusuhan Didenda dan Minta Maaf

Khatib Jumat di satu masjid di Singapura, Nalla Mohamed Abdul Jameel bayar denda Rp 38,1 juta dan minta maaf atas kotbahnya menyuarakan permusuhan.

Baca Selengkapnya

Singapura Salip Silicon Valley untuk Kembangkan Bakat Startup

21 Maret 2017

Singapura Salip Silicon Valley untuk Kembangkan Bakat Startup

Singapura menyalip Silicon Valley untuk iklim terbaik bagi pengembangan bakat startup. Ini hasil survei Startup Genome terbaru.

Baca Selengkapnya

Singapura Akan Bangun Pusat Latihan Militer Modern

3 Maret 2017

Singapura Akan Bangun Pusat Latihan Militer Modern

Angkatan Bersenjata Singapura (SAF) akan segera membangun pusat latihan militer modern di dalam negeri guna menunjang kemampuan pertahanan negara itu.

Baca Selengkapnya

Ribuan Ayah di Singapura Ikut Cuti Rawat Anak dan Dibayar

3 Maret 2017

Ribuan Ayah di Singapura Ikut Cuti Rawat Anak dan Dibayar

Sudah 11.300 ayah di Singapura mengajukan diri mengikuti program cuti merawat anak dengan mendapat tunjangan pemerintah.

Baca Selengkapnya

Dua Warga Bangladesh Ditangkap Saat Berenang Masuk Singapura  

2 Februari 2017

Dua Warga Bangladesh Ditangkap Saat Berenang Masuk Singapura  

Dua pria warga Bangladesh ditangkap setelah berenang memasuki wilayah Singapura.

Baca Selengkapnya

Wow, Bos Hadiahi Semua Karyawannya Liburan ke Maladewa

9 Desember 2016

Wow, Bos Hadiahi Semua Karyawannya Liburan ke Maladewa

Presiden perusahaan Martial Art Evolve menghadiahi semua karyawannya liburan mewah ke Maladewa sebagai ucapan terima kasihnya di akhir tahun ini.

Baca Selengkapnya