TEMPO.CO, Kuala Lumpur - Organisasi Nasional Melayu Bersatu (UMNO) menyatakan tekadnya untuk mendukung perekonomian etnis Melayu dan menekankan lagi perannya sebagai pelindung Islam. "UMNO telah menegakkan Islam selama puluhan tahun, mendirikan universitas dan lembaga pendidikan tinggi Islam dan membangun keuangan Islam di negara ini," kata Perdana Menteri Malaysia yang juga Ketua UMNO, Najib Razak. "Di sini kebesaran Islam akan ditegakkan."
Ia menyatakan hal ini dalam pertemuan tahunan partai pekan ini. Dalam pertemuan itu, para pemimpin senior UMNO meminta pemerintah untuk mengubah konstitusi negara untuk menentukan agama resmi Malaysia sebagai Sunni Islam, mencerminkan tumbuhnya permusuhan terhadap penyebaran Syiah di negeri itu.
Ketegangan antaragama telah berkobar sejak pemilu di negeri ini. Ketegangan semakin intens setelah Najib menyuarakan dukungan atas putusan pengadilan yang menyatakan hanya umat Islam yang boleh menggunakan kata "Allah" untuk menyebut Tuhan, meskipun orang-orang Kristen di Malaysia telah menggunakan kata itu selama berabad-abad.
Seorang anggota UMNO di parlemen bulan lalu menyatakan dukungan atas bakal diberlakukannya hukum pidana Islam di Kelantan, negara bagian timur laut yang selama ini dikuasai Pan-Malaysian Islamic Party (PAS), partai oposisi. Sementara itu, UMNO di Johor, yang berbatasan dengan Singapura, bulan lalu menyetujui penetapan libur akhir pekan pada Jumat dan Sabtu, untuk mengakomodasi kaum Muslim beribadah Jumat.
Namun tak semua anggota UMNO setuju dengan kecondongan partainya pada umat Islam. "Saya pikir pemimpin saya telah benar-benar kehilangan plot karena kekuatan kita adalah sebagai partai moderat, bukan partai agama atau sayap kanan," kata Nur Jazlan Mohamed, seorang anggota parlemen dari UMNO di Johor.
Dia mengatakan strategi itu sesat karena Melayu semakin pindah ke daerah perkotaan, di mana mereka cenderung tak begitu terpengaruh oleh agama dan lebih terfokus pada isu-isu pemerintahan, seperti korupsi yang telah mencemari UMNO.
REUTERS | TRIP B
Berita terkait
Malaysia Tangkap 2 Komandan ISIS Asal Irak
6 September 2017
Malaysia menangkap dua warga Irak yang diyakini komandan ISIS di Irak Selatan.
Baca SelengkapnyaHarapan Oposisi Jiran
23 Agustus 2017
Dalam akun Twitter-nya, mantan Wakil Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim menulis "Harapan yang menggunung". Setelah melalui jalan panjang, akhirnya koalisi oposisi dideklarasikan secara resmi dengan logo bertulisan "HARAPAN", yang huruf "A" keempat berupa anak panah Arjuna- tokoh dalam kisah epik Mahabarata. Dengan pilihan ini, metamorfosis Pakatan Rakyat, partai oposisi Malaysia, membayangkan pemilihan umum yang akan datang sebagai arena perang melawan Karna, yakni Barisan Nasional- partai berkuasa sekarang.
Baca SelengkapnyaWakil PM Malaysia Kutuk Pelemparan Sepatu ke Mahathir Mohamad
14 Agustus 2017
Wakil PM Malaysia Ahmad Zahid Hamidi menegaskan perbedaan pendapat dengan Mahathir Mohamad tidak membenarkan seseorang untuk melakukan kekerasan.
Baca SelengkapnyaMahathir Mohamad Dilempari Sandal, Sepatu dan Botol Saat Pidato
14 Agustus 2017
Mahathir Mohamad dilempari sandal, sepatu, botol bekas air minum, kembang api, hingga kursi di saat berpidato.
Baca SelengkapnyaPemimpin ISIS Asal Malaysia Beristerikan WNI Tewas di Suriah
21 Juli 2017
Pemimpin milisi ISIS asal Malaysia, Mohamad Fuzi Harun,tewas dalam serangan udara di Suriah.
Bom Kampung Melayu, Malaysia Tingkatkan Keamanan Perbatasan
28 Mei 2017
ISIS mengaku bertanggung jawab atas insiden bom bunuh diri tersebut.
Baca SelengkapnyaBersatu Lawan Najib, Mahathir Janji Kampanye Bebaskan Anwar
21 Mei 2017
Mahathir Mohamad telah menjanjikan dukungannya untuk kampanye pembebasan musuhnya di masa lalu, Anwar Ibrahim.
Baca SelengkapnyaDuh, Pengungsi Rohingya Minum Air Toilet di Malaysia
17 Mei 2017
Pengungsi Rohingya di Malaysia hanya diberi secangkir kecil air dan sedikit makanan, serta terpaksa minum air toilet.
Baca SelengkapnyaMuslim Moderat Malaysia Terusik dengan Ceramah Ekstrem Zakir Naik
11 Mei 2017
Organisasi muslim moderat Malaysia terusik dengan keberadaan
Zakir Naik yang ceramahnya dianggap ekstrem.
Kesebelasan Malaysia Tolak Bertanding di Korea Utara
10 Mei 2017
Kesebelasan Malaysia menolak bertanding untuk kualifikasi Asian Cup di Pyongyang, Korea Utara, 8 Juni mendatang.
Baca Selengkapnya