Mohammad (kanan), anggota Tentara Pembebasan Suriah yang berusia 13 tahun, melepaskan tembakan ke arah sniper tentara rezim Suriah di Bustan al-Basha, Aleppo, Selasa (29/10). Mohammad bergabung dengan Tentara Pembebasan Suriah setelah ayahnya tewas dalam serangan rezim Suriah. REUTERS/Molhem Barakat
TEMPO.CO, Damaskus - Koalisi Nasional Suriah (SNC), kelompok oposisi utama di Suriah, bakal menghadiri pertemuan "Jenewa 2" yang dijadwalkan berlangsung pada 22 Januari 2014. Pertemuan diadakan untuk mengakhiri perang saudara di negeri itu.
Pernyataan itu disampaikan Ahmad Jarba, Presiden SNC, Rabu, 27 November 2013. Dalam sebuah wawancara dengan Reuters dan Associated Press, dia juga mengatakan bahwa kekuatan regional Iran seharusnya hanya boleh hadir bila negeri itu berhenti ambil bagian dalam pertumparah darah di Suriah dan menarik pasukan serta perwakilannya.
Sebelumnya, SNC mengeluarkan pernyataan bahwa mereka siap hadir jika koridor bantuan kemanusiaan dibuka dan seluruh tahanan politik dibebaskan, serta tak ada pelibatan Presiden Bashar al-Assad. "Kami sekarang ini siap pergi ke Jenewa," kata Jarba ketika berkunjung ke Kairo, Mesir.
Sementara itu, pemerintah Suriah pada Rabu, 27 November 2013, meminta negara-negara Barat menghentikan mimpinya melihat Presiden Suriah Bashar al-Assad turun dari kursi kepemimpinannya. Juga, tidak mengharapkan kehadiran utusan pemerintah dalam pertemuan di Jenewa.
Iran adalah pendukung utama Assad bersama Rusia dalam menghadapi konflik dalam negeri yang telah berlangsung selama kurang lebih dua tahun dengan jumlah korban tewas kurang lebih 100 ribu orang dan jutaan orang mengungsi. Teheran mengatakan, negaranya akan hadir di Konferensi Jenewa 2 jika diundang. Pada Rabu, 27 November 2013, Iran menyerukan gencatan senjata hingga penyelenggaraan pertemuan di Jenewa.