AS Peringati 50 Tahun Terbunuhnya Kennedy  

Reporter

Editor

S Tri P Bud

Sabtu, 23 November 2013 10:10 WIB

John F. Kennedy. hbo.com

TEMPO.CO, Washington - Amerika Serikat memperingati 50 tahun terbunuhnya Presiden John F. Kennedy. Kota Dallas, Texas, menjadi tuan rumah serangkaian acara resmi.

Kennedy, yang menjabat kurang dari tiga tahun, menjadi Presiden AS era modern yang penuh kontroversi. Meninggal pada usia 46 tahun, ia dipuji karena semangat dan kepemimpinannya karena berhasil membawa AS keluar dari krisis rudal Kuba dan visinya untuk mengirim manusia ke bulan. Namun ia juga dicaci terkait gagalnya invasi ke Teluk Babi, Kuba, yang berujung dengan ditangkapnya ribuan pasukan paramiliter CIA terlatih.

Anggota keluarga Kennedy meletakkan karangan bunga di makamnya di Arlington National Cemetery, di dekat Washington D.C., pada hari Jumat. Istrinya, Jackie, dan dua anak mereka juga dimakamkan di sana.

Presiden Barack Obama memerintahkan pengibaran bendera setengah tiang di Gedung Putih, US Capitol, dan gedung-gedung pemerintah lainnya. "Hari ini kita menghormati dan merayakan jejaknya yang abadi dalam sejarah Amerika Serikat," katanya.

Di Dallas, Jumat, simfoni orkestra dan lonceng berdentang pada menit kematian Kennedy. Massa memadati upacara di Dealey Plaza, di mana Presiden ditembak.

Di Berlin, karangan bunga diletakkan di tempat di mana Kennedy memberikan pidato bertajuk "Ich bin ein Berliner" pada Juni 1963.

Kennedy tewas tanggal 22 November 1963, ketika ia dan istrinya pergi ke Dallas untuk kampanye awal menjelang pemilu tahun berikutnya. Kerumunan pendukung berbaris di jalan-jalan untuk menyambut pasangan ini. Saat iring-iringan memasuki Dealey Plaza pada sekitar pukul 12.30 waktu setempat, tepat di Texas School Book Depository, suara tembakan terdengar. Peluru bersarang tepat di kepala dan leher Kennedy. Setengah jam kemudian, ia dinyatakan meninggal di rumah sakit setempat.

Dia adalah Presiden AS keempat yang dibunuh saat masih menjabat, namun yang pertama kali terekam kamera. Segera setelah itu, Wakil Presiden Lyndon Johnson dilantik sebagai presiden di atas pesawat Air Force One.

Lee Harvey Oswald, seorang mantan marinir yang membelot ke Uni Soviet, ditangkap dan dituduh sebagai pelakunya. Pada tanggal 24 November 1963, ia ditembak dan dibunuh oleh Jack Ruby, seorang pemilik klub malam lokal, saat hendak dipindahkan dari kantor polisi ke penjara.

BBC | TRIP B

Berita terkait

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

7 Februari 2021

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.

Baca Selengkapnya

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

6 Februari 2021

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020

Baca Selengkapnya

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

4 Februari 2021

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.

Baca Selengkapnya

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

3 Februari 2021

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.

Baca Selengkapnya

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

3 Februari 2021

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

30 Januari 2021

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.

Baca Selengkapnya

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

30 Januari 2021

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

29 Januari 2021

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

29 Januari 2021

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19

Baca Selengkapnya

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

27 Januari 2021

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran

Baca Selengkapnya