Massa pendukung Mursi berkumpul untuk memberi dukungan kepada presidennya di depan pengadilan konstitusi tertinggi di Kairo, Mesir (4/11).
TEMPO.CO, Kairo - Ribuan demonstran diharapkan turun kembali ke jalan pada Selasa, 19 November 2013, di Kairo guna memperingati dua tahun gerakan anti-militer yang berlangsung pada 2011 di Jalan Mohammad Mahmoud.
Jalan tersebut berlokasi di dekat Lapangan Tahrir, Kairo, yang dikenal sebagai ikon gerakan anti-pemerintah sekaligus menjadi saksi kekerasan yang menyebabkan sedikitnya 43 orang tewas akibat bentrokan antara pasukan keamanan dan pengunjuk rasa melawan penguasa negara dukungan militer.
Sejumlah kelompok pengunjuk rasa, Selasa, 19 November 2013, memperingati mereka yang tewas dalam bentrokan mematikan dengan aparat pada November 2011 di tengah ketakutan keamanan atas munculnya kekerasan terhadap mereka.
Menurut harian lokal el-Masry el-Youm, pemerintah mengerahkan pasukan keamanan dalam jumlah besar ke Kairo menyusul kehadiran kelompok Al Ikhwan Al Muslimun dan pendukung unjuk rasa pada waktu bersamaan.
Pada Senin petang waktu setempat, 18 November 2013, ratusan orang menggelar peringatan bentrokan berdarah November 2011 sekaligus mengutuk aksi yang dilakukan pasukan keamanan Mesir.
Demonstrasi pada 2011 itu berlangsung di Kairo pusat melawan Dewan Agung Angkatan Bersenjata (SCAF) yang memerintah Mesir setelah diktator Husni Mubarak runtuh.
Aksi yang berlangsung beberapa hari tersebut menyebabkan sedikitnya 43 orang tewas dan lebih dari 3.000 orang lainnya cedera. Mereka merupakan korban bentrokan antara pengunjuk rasa dan pasukan keamanan yang berlangsung sejak 19 November 2013, hanya sembilan bulan setelah Mubarak tumbang.