Warga membawa sejumlah air bersih dengan menggunakan galon di Tacloban, Filipina, (15/11). Usai dilanda topan Haiyan, warga Filipina dilanda krisis air bersih, sandang dan pangan. REUTERS/Bobby Yip
TEMPO.CO, Jakarta - Kalangan perbankan ikut menyingsingkan lengan dan mengirim bantuan dana untuk membantu korban bencana topan Haiyan di Filipina. Sekretaris Perusahaan BRI, Muhamad Ali, mengatakan BRI mengirimkan bantuan uang senilai Rp 2 miliar dan tenda untuk para pengungsi di Filipina.
"Sebanyak Rp 1 miliar dari BRI Peduli dan Rp 1 miliar dari Yayasan Baitul Maal BRI, di mana salah satu sumber dananya berasal dari zakat pekerja BRI," kata Ali, Senin, 18 November 2013.
Ali mengatakan, bantuan dari BRI disalurkan melalui Palang Merah Indonesia dan diterima langsung oleh Ketua PMI Pusat Jusuf Kalla. Sebelumnya, Ali menambahkan, BRI juga berpartisipasi dalam meringankan beban korban bencana gempa Yogyakarta dan Padang, hingga tsunami di Aceh.
Selain BRI, perusahaan UBS juga menyalurkan dana untuk korban bencana topan Haiyan. Melalui siaran pers resminya, UBS melansir bahwa kliennya di Swiss, Hong Kong, dan Jerman memberikan bantuan senilai 250 ribu Swiss Franc atau setara Rp 3,19 miliar melalui UBS Optimus Foundation. Yayasan tersebut akan bekerja sama dengan mitra lokalnya di Filipina dan menyalurkan dana utamanya untuk pemenuhan kebutuhan anak.
UBS melansir, pihaknya akan menggabungkan serta melipatgandakan sumbangan dari klien tersebut hingga mencapai 3 juta Swiss Franc atau setara Rp 38,22 miliar. Untuk itu, sebuah acara penggalangan dana dengan melibatkan klien Wealth Management sudah dijadwalkan digelar di Filipina, pekan ini.
UBS juga akan menggabungkan semua sumbangan karyawannya di seluruh dunia kepada palang merah lokal dan mitra global UBS untuk bantuan bencana. Tim Ekuitas UBS di Manila juga berkomitmen untuk menyumbangkan satu hari komisi perdagangannya kepada Palang Merah Nasional Filipina.