Kunjungi Pengungsi Rohingya, Sekjen OKI Menangis  

Reporter

Editor

Natalia Santi

Minggu, 17 November 2013 19:34 WIB

18 belas pengungsi rohingya yang sebagian besar anak-anak dan wanita ini mengungsi di Gedung LBH Jakarta, (09/07). Mereka mengharapkan dan meminta bantuan LBH Jakarta untuk mencari suaka ke Australia. TEMPO/Dasril Roszandi

TEMPO.CO, Yangon - Sekretaris Jenderal Organisasi Konferensi Islam, Eklemeddin Ihsanoglu, mengaku menangis saat bertemu dengan komunitas Muslim Rohingya di Myanmar. Dalam pertemuan di kamp pengungsi di Sittwe, kemarin, Ihsanoglu mendengarkan kesaksian Rohingya yang terpaksa meninggalkan rumah mereka karena dikejar-kejar massa Buddha yang membawa golok.

“Saya tidak pernah merasakan hal seperti ini, saya menangis,” katanya usai mengakhiri kunjungan empat hari di Myanmar.

Kehadiran Ihsanoglu juga disambut aksi demo ribuan massa Buddha yang menolak kehadirannya di Myanmar, Jumat pekan lalu.


Ihsanoglu memimpin delegasi yang terdiri atas sejumlah menteri luar negeri dari 57 anggota OKI untuk membahas situasi muslim Rohingya di Myanmar.

Sejak Rabu pekan lalu, delegasi OKI tiba di Yangon untuk bertemu dengan presiden, para menteri, kelompok antaragama, dan badan-badan PBB. Warga Buddha menggelar aksi di seluruh Myanmar menolak kunjungan yang mereka sebut mengintervensi urusan dalam negeri.

Kedatangan delegasi OKI di Bandara Sittwe, Jumat, disambut dengan spanduk berbunyi “Get Out OIC” dan “We Don’t Want OIC”.

“Orang-orang kami tiba di sini sejak pukul 7 pagi. Kami punya lebih dari 3.000 orang,” kata Tun Hlaing, penyelenggara protes. Dia menuding masalah yang terjadi di negaranya akibat intervensi internasional.

Pemerintah Myanmar telah mengizinkan dan menjamin keselamatan delegasi, yang terdiri atas Ihsanoglu sebagai ketua, Menteri Luar Negeri Turki Ahmet Davutoglu, serta pejabat Malaysia, Arab Saudi, Mesir, Djibouti dan Bangladesh. Para delegasi menggunakan helikopter menuju negara bagian Arakan mengunjungi pengungsi Rohingya.

Di Arakan, sekelompok kecil warga Buddha juga menggelar aksi serupa di Maungdaw, Buthitaung, Toungup, dan Mrauk-U. Di Yangoon, aksi penolakan OKI dilakukan sekitar seribu orang, sebagian besar biksu Buddha. Mereka bergerak dari Pagoda Shwedagon menuju Pagoda Sule. Kepergian delegasi OKI juga diantar dengan aksi protes.

Aksi protes menolak kehadiran delegasi OKI juga digelar di Meiktila, Mandalay, dan Lashio, negara bagian Shan, Kamis pekan lalu. Di kedua kota itu terjadi kekerasan terhadap komunitas muslim sejak tahun lalu. Aktivis HAM menuding pemerintah Myanmar membiarkan terjadinya kekerasan terhadap komunitas muslim Rohingya.

Diperkirakan 140 ribu etnis Rohingya terpaksa mengungsi akibat dua gelombang kekerasan di negara bagian Arakan pada tahun lalu. Sedikitnya 192 orang tewas dalam bentrokan antara warga Buddha dan Rohingya. Pemerintah Myanmar tidak mengakui kewarganegaraan Rohingya yang dianggap berasal dari Bangladesh.

IRRAWADDY | ABC NEWS | NATALIA SANTI



Baca juga:
Anji Sebut Flo Pribadi yang Menyenangkan
Ricuh, Slanker Lempar Batu di Festival Musik Blues
Pegadaian Partikelir di Cengkareng Dirampok
Untuk MRT, Tanam Pohon Dulu Baru Boleh Tebang
50 Ribu Warga Bekasi Pindah Alamat
Upah Kota Bekasi Beda Tipis dengan Jakarta
Diduga Perkosa Anak Kandung, Sopir Taksi Dibekuk

Berita terkait

Militer Tuduh Pemilu Myanmar Dicurangi, Pemerintahan Aung San Suu Kyi Terancam

29 Januari 2021

Militer Tuduh Pemilu Myanmar Dicurangi, Pemerintahan Aung San Suu Kyi Terancam

Militer Myanmar menuduh pemilu diwarnai kecurangan dan tidak mengesampingkan kemungkinan kudeta terhadap pemerintahan Aung San Suu Kyi

Baca Selengkapnya

Investigasi Reuters: Cerita Pembantaian 10 Muslim Rohingya

10 Februari 2018

Investigasi Reuters: Cerita Pembantaian 10 Muslim Rohingya

Dua orang disiksa hingga tewas, sedangkan sisanya, warga Rohingya, ditembak oleh tentara.

Baca Selengkapnya

Militer Myanmar Temukan 17 Jasad Umat Hindu, ARSA Dituding Pelaku

27 September 2017

Militer Myanmar Temukan 17 Jasad Umat Hindu, ARSA Dituding Pelaku

Militer Myanmar?kembali menemukan 17 jasad umat Hindu?di sebuah kuburan massal di Rakhine dan ARSA dituding sebagai pelakunya.

Baca Selengkapnya

Dewan Keamanan PBB Lusa Bahas Nasib Rohingya

26 September 2017

Dewan Keamanan PBB Lusa Bahas Nasib Rohingya

Dewan Keamanan PBB akan bertemu lusa untuk membahas penindasan Rohingya di Myanmar.

Baca Selengkapnya

Myanmar Sebut Milisi Rohingya Tindas Warga Hindu di Rakhine

26 September 2017

Myanmar Sebut Milisi Rohingya Tindas Warga Hindu di Rakhine

Pasukan militer?Myanmar mulai membuka satu persatu?tudingan?kekejaman?oleh?milisi Rohingya atau ARSA.

Baca Selengkapnya

Pengadilan Rakyat Mendakwa Mynmar Melakukan Genosida

25 September 2017

Pengadilan Rakyat Mendakwa Mynmar Melakukan Genosida

Pengadailan Rakyat Internasional menyimpulkan Myanmar melakukan genosida terhadap minoritas muslim Rohingya.

Baca Selengkapnya

Bangladesh Bebaskan 2 Jurnalis Myanmar yang Ditahan di Cox Bazar

23 September 2017

Bangladesh Bebaskan 2 Jurnalis Myanmar yang Ditahan di Cox Bazar

Kedua jurnalis Myanmar ini berpengalaman bekerja untuk berbagai media internasional.

Baca Selengkapnya

Warga Hindu Ikut Jadi Korban Kerusuhan di Rakhine Myanmar  

6 September 2017

Warga Hindu Ikut Jadi Korban Kerusuhan di Rakhine Myanmar  

Sebagian warga Hindu mengungsi ke Banglades dan tinggal berdampingan dengan warga Muslim Rohingya.

Baca Selengkapnya

Jet Tempur Myanmar Hilang Kontak Saat Latihan

5 September 2017

Jet Tempur Myanmar Hilang Kontak Saat Latihan

Satu pesawat tempur militer Myanmar hilang saat melakukan pelatihan penerbangan di wilayah selatan Ayeyarwady.

Baca Selengkapnya

Bentrok di Myanmar, Kemenlu: ASEAN Pegang Prinsip Non-Intervensi

27 Agustus 2017

Bentrok di Myanmar, Kemenlu: ASEAN Pegang Prinsip Non-Intervensi

ASEAN mendukung Myanmar dalam proses demokrasi, rekonsiliasi, dan pembangunan di negara tersebut dengan memegang prinsip non-intervensi.

Baca Selengkapnya