Versi aparat keamanan Mesir seperti dilansir kantor berita Mena, tiga bom yang diletakkan di sebuah motor di distrik Nasr City meledak saat iring-iringan menteri melintas. Namun menurut televisi pemerintah, bom dilemparkan dari lantai tertinggi sebuah gedung.
Akibat insiden ini, dua orang tewas ditembak polisi karena diduga terkait upaya pembunuhan. Sejumlah penjaga Ibrahim terluka, satu di antaranya kini dalam kondisi kritis. Adapun seorang polisi dan seorang anak kecil terpaksa kehilangan kaki karena hancur.
“Apa yang terjadi hari ini adalah gelombang baru serangan teroris,” kata Ibrahim kepada wartawan. Kubu yang kini berseteru dengan pemerintah, Al Ikhwan Al Muslimun membantah keterlibatan dalam insiden ini.
Kementerian Dalam Negeri di bawah kepemimpinan Ibrahim menumpas unjuk rasa pendukung Mursi di ibu kota bulan lalu. Dalam penumpasan tersebut, sedikitnya 800 pendukung Mursi tewas karena diterjang peluru tentara dan polisi di dua lapangan dekat Masjid Rabaa al-Adawiya.
Polisi dan militer kemudian menangkap ribuan anggota serta petinggi Al Ikhwan Al Muslimun. Operasi penumpasan itu juga menewaskan 100 aparat keamanan Mesir. Sehari sebelum kejadian, Ibrahim mencopot kepala otoritas penjara Mesir karena mengizinkan pertemuan antara anggota kelompok Al Ikhwan Al Muslimun yang ditahan.
L BBC | REUTERS | GLOBAL POST | SITA PLANASARI AQUADINI