Jelang Serangan Amerika, Rakyat Suriah Gelisah  

Reporter

Editor

Natalia Santi

Jumat, 30 Agustus 2013 16:21 WIB

Ratusan warga Israel mengantre untuk mendapatkan masker gas di pusat distribusi masker di Haifa, Israel (29/8). Pemerintah mendistribusikan masker- masker ini sebagai perlindungan bagi warga terhadap serangan senjata kimia dari Suriah. REUTERS/Baz Ratner

TEMPO.CO, Damaskus - Warga Suriah gelisah soal nasib dan masa depan tanah air mereka di tengah kemungkinan ancaman serangan Amerika Serikat yang kian meningkat dari menit ke menit. Beberapa di antara mereka tidak lepas memantau dari televisi.

“Ini kekacauan dan gelisah karena tidak tahu apa yang bakal terjadi,” kata ibu tiga anak yang menyebut namanya sebagai Kinana. “Saya mendengar serangan akan segera dilancarkan, dan ini menimbulkan kekhawatiran dan meneror saya. Saya tidak bisa menyembunyikan perasaan ini dari anak-anak.”


Kinana mengatakan telah mengumpulkan perhiasan dan surat-surat penting, dan menempatkannya dalam tas kecil di depan gerbang rumah. Dengan demikian, dia bisa membawanya jika harus lari menyelamatkan diri.

Beberapa warga Suriah seperti melekat di kursi depan pesawat televisi, gelisah dan khawatir atas apa yang akan terjadi. Beberapa berusaha untuk tidak peduli, yang lainnya takut pada kemungkinan negeri itu akan diserang oleh kapal-kapal perang Amerika.


“Tidak ada alasan untuk takut karena (Amerika) tidak akan melakukan lebih dari yang sudah terjadi di negeri ini,” kata seorang apoteker yang mengaku bernama Samir. “Amerika dan sekutunya bekerja sama untuk mengatasi konflik negeri ini, kali ini mereka akan bertindak langsung, tidak sekadar di belakang layar.”

Pendapat berbeda disampaikan seorang guru, Amani, 28 tahun. “Memikirkan serangan itu membuat saya gemetar ketakutan,” katanya. “Serbuan itu berarti lebih banyak kehancuran di negeri yang sudah porak poranda ini.”


Laporan media menyatakan ribuan warga Suriah telah mengungsi dalam beberapa hari terakhir ke Libanon. Ancaman serangan juga membuat panik pasar finansial. Nilai tukar mata uang setempat anjlok di pasar gelap. Harga emas juga naik dan kemungkinan akan terus meroket. Walaupun masyarakat lebih banyak membeli makanan, bukan dolar atau emas.

Antrean tampak di sejumlah toko roti sejak pagi hari, Rabu. Setelah menunggu tidak kurang dari tiga jam, mereka hanya mendapat tiga atau empat buah roti. “Belilah sayuran lebih banyak karena toko saya akan tutup besok!” teriak seorang penjual sayur.


Perdana Menteri Suriah Wael al-Halqi mengatakan akan menambah barang-barang kebutuhan di pasaran dan membentuk badan pemerintah baru untuk membagi-bagikannya kepada warga. Sebelum sidang kabinet, Al-Halqi meminta penambahan pasokan tepung dan membuka toko-toko roti baru untuk mengamankan kebutuhan pokok.

XINHUA NET | NATALIA SANTI


Advertising
Advertising

Terhangat:
Lurah Lenteng Agung | Pilkada Jatim | Konvensi Partai Demokrat


Berita Populer

Dipimpin Lurah Susan, Warga Lenteng Tak Ambil Pusing

8 dari 10 Analis Jagokan Jokowi Jadi Presiden

Foto Mesra, Bella dan Sang Jenderal Beredar Luas

Bella Saphira-Agus Surya Bakti Nikah Jumat Besok

Mahfud Md. Tolak Ikut Konvensi Demokrat

Berita terkait

CIIA: Bahrun Naim Tewas di Suriah, Juga Anaknya yang Kurang Gizi

12 Januari 2018

CIIA: Bahrun Naim Tewas di Suriah, Juga Anaknya yang Kurang Gizi

Direktur Community of Ideological Islamic Analyst (CIIA) Harits Abu Ulya sudah melakukan konfirmasi soal kematian Bahrun Naim.

Baca Selengkapnya

Gadis Cilik Suriah yang Berkicau di Twitter Kunjungi Markas PBB

18 Oktober 2017

Gadis Cilik Suriah yang Berkicau di Twitter Kunjungi Markas PBB

Bana Al Abed, gadis cilik yang mencuit pengalamannya sebagai penduduk Aleppo, Suriah saat dikepung pemberontak diundang ke markas PBB di New York.

Baca Selengkapnya

Tujuh Relawan White Helmets Tewas Ditembak di Suriah

13 Agustus 2017

Tujuh Relawan White Helmets Tewas Ditembak di Suriah

Belum jelas apakah serangan terhadap 7 relawan White Helmets dilakukan atas motif politik atau kriminal

Baca Selengkapnya

Beredar, Video Aparat Turki Siksa Pengungsi Suriah  

31 Juli 2017

Beredar, Video Aparat Turki Siksa Pengungsi Suriah  

Beredar video penjaga perbatasan Turki menyiksa pengungsi Suriah.

Baca Selengkapnya

Indonesia Menyerahkan Ambulans Bantuan untuk Suriah

28 Juli 2017

Indonesia Menyerahkan Ambulans Bantuan untuk Suriah

KBRI Suriah menyerahkan dua ambulans bantuan kemanusiaan dari Dompet Dhuafa dan MER-C kepada Palang Merah Suriah

Baca Selengkapnya

Rumah Sakit Bawah Tanah, Perlindungan Terakhir Paramedis Suriah

23 Juli 2017

Rumah Sakit Bawah Tanah, Perlindungan Terakhir Paramedis Suriah

Guna menghindari terjangan peluru dan bom dari dua pihak yang berperang di wilayah tersebut, petugas medis Suriah membangun rumah sakit bawah tanah

Baca Selengkapnya

Kedutaan Rusia di Suriah Ditembaki dengan Artileri

17 Juli 2017

Kedutaan Rusia di Suriah Ditembaki dengan Artileri

Media pemerintah Suriah meleporkan kedutaan Rusia di Damaskus mengalami penembakan dengan artileri yang menyebakan kerusakan materi.

Baca Selengkapnya

Heboh, Pro Assad dan Oposisi Berkelahi Saat Siaran Langsung

15 Juli 2017

Heboh, Pro Assad dan Oposisi Berkelahi Saat Siaran Langsung

Perdebatan sengit terjadi antara Bilal Daqmaq, kritikus Assad, dan Ahmad Shlash, mantan anggota parlemen Suriah

Baca Selengkapnya

Dokter di Suriah Keluhkan Bantuan Kemanusiaan Turun Drastis

14 Juni 2017

Dokter di Suriah Keluhkan Bantuan Kemanusiaan Turun Drastis

Sejumlah dokter warga Suriah mengungkapkan bantuan kemanusiaan ke Suriah turun drastis dalam dua bulan.

Baca Selengkapnya

Hina Oposisi, Jurnalis Pendukung Assad Diusir dari Gedung PBB

18 Mei 2017

Hina Oposisi, Jurnalis Pendukung Assad Diusir dari Gedung PBB

Delegasi oposisi di PBB mengajukan komplain atas sikap jurnalis Hajli termasuk perilakunya yang dianggap melanggar kode etik jurnalistik.

Baca Selengkapnya