Seorang pria duduk di rumah sakit di dekat dua orang anak-anak yang terkena serangan gas beracun di Ghouta, Damaskus, Suriah, Rabu (21/8). REUTERS/Bassam Khabieh
TEMPO.CO, Washington - Serangan militer ke Suriah yang dipimpin oleh Amerika Serikat dan sekutunya kemungkinan akan berlangsung dalam beberapa hari ini. Hal tersebut disampaikan para duta besar negara-negara Barat kepada kelompok oposisi Suriah, Rabu, 28 Agustus 2013.
Keputusan Barat melakukan serangan itu diyakini terkait dengan serangan senjata kimia mematikan di Suriah sebagaimana disampaikan dalam sebuah pertemuan dengan kelompok oposisi Koalisi Nasional Suriah di Turki, Rabu, 28 Agustus 2013.
Australia, salah satu sekutu dekat Amerika Serikat, dan anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB, pada Rabu, 28 Agustus 2013, juga menyokong kemungkinan gempuran militer ke Suriah.
Menteri Pertahanan Amerika Serikat, Chuck Hagel, dalam keterangannya kepada pers, Jumat, 23 Agustus 2013, mengatakan bahwa Presiden Obama meminta Pentagon menyiapkan opsi militer untuk Suriah serta opsi lainnya sesuai dengan posisi pasukan.
"Pentagon sedang menggeser pasukan Angkatan Laut ke kawasan lebih dekat dengan Suriah bila ada keputusan Presiden Barack Obama memerintahkan serangan militer," ucap Hagel, Jumat, 23 Agustus 2013.