TEMPO.CO, Istanbul - Sebuah puisi yang ditulis oleh pejabat senior Al Ikhwan Al Muslimun, Mohammed el-Beltagi, tentang anak perempuannya yang terbunuh selama aksi protes di Kairo, membuat raut muka Perdana Menteri Turki, Recep Tayyip Erdogan, berubah. Ia menunduk, sebelum akhirnya menyeka matanya dengan sapu tangan.
Euronews melaporkan, bahkan kesedihan masih dibawa Erdogan saat meninggalkan acara pembacaan puisi itu. Ia, tulis media ini, bahkan sempat tak bisa berkata-kata saat wartawan mengerubunginya untuk melakukan wawancara.
"Putri saya meminta saya untuk menghabiskan satu malam saja dengan berdiam di rumah bersamanya," katanya, setelah membuka mulut. "Tapi saya terus bekerja dan tidak bisa meluangkan waktu untuk dia ... saya melihat anak-anak saya sendiri dalam puisi el-Beltagi," kata dia.
Pada tahun 2010 Erdogan menangis di depan kamera yang menayangkan kematian anak-anak di Gaza. Istrinya, Emine Erdogan, juga menangis di depan kamera selama kunjungan ke negara bagian Rakhine di barat Myanmar tahun 2012. Di sana dia bertemu dengan anggota kelompok etnis Rohingya, minoritas Muslim dianiaya.
Perdana Menteri Erdogan beberapa kali mengkritik penggulingan mantan Presiden Mesir Mohammed Mursi oleh militer. Ia juga secara terbuka memberikan dukungan yang kuat untuk gerakan Al Ikhwan Al Muslimun Mesir.
AL ARABIYA | TRIP B
Berita terkait
Eks Menteri Turki Dirikan Partai untuk Hadang Erdogan
26 Oktober 2017
Eks Menteri Dalam Negeri Turki, Meral Aksener dirikan partai baru untuk geser Erdogan dari kursi kepresidenan dalam pemilihan presiden mendatang.
Baca SelengkapnyaErdogan Ganti Komandan Militer Darat, Udara dan Laut Turki
4 Agustus 2017
Perubahan besar di tubuh militer Turki ini dilakukan setelah percobaan kudeta yang gagal lebih dari setahun lalu.
Baca SelengkapnyaLagi, Turki Perpanjang Masa Darurat untuk Tiga Bulan
18 Juli 2017
Turki memperpanjang masa darurat untuk keempat kalinya
Baca SelengkapnyaPemerintah Erdogan Tangkap Direktur Amnesty International Turki
7 Juli 2017
Aparat Turki menangkap Direktur Amnesty International Turki, Idil Eser, atas dugaan memiliki hubungan dengan jaringan Fethullah Gulen
Baca SelengkapnyaJokowi dan Erdogan Sepakati Kerja Sama Antiteror dan Persenjataan
7 Juli 2017
Presiden Erdogan menyambut baik pernyataan Jokowi dan menekankan pentingnya pencegahan limpahan teroris ISIS ke negara lain.
Baca SelengkapnyaTerkait Kudeta Gagal, Turki Adili Jurnalis Kenamaan
19 Juni 2017
Turki mengadili 17 orang yang sebagain besar merupakan jurnalis kenamaan karena dituding terlibat dalam kudeta gagal pada Juli 2016.
Baca SelengkapnyaPaspamres Terancam Ditangkap, Erdogan Kecam Amerika Serikat
16 Juni 2017
Erdogan memprotes Amerika Serikat yang dilaporkan mengeluarkan surat penangkapan terhadap Pasmpamres pelaku pemukulan.
Baca SelengkapnyaGebuki Demonstran di AS, Paspampres Erdogan Terancam Ditangkap
16 Juni 2017
AS mengelurkan surat penangkapan terhadap 12 paspampres Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan karena memukuli demonstran di Washington
Baca SelengkapnyaTerkait Gulen, Penasehat Perdana Menteri Turki Ditahan
3 Juni 2017
Diduga memiliki hubungan dengan ulama Fethullah Gulen yang didakwa berada di balik kudeta Juli 2016.
Baca SelengkapnyaSetelah Topan Yolanda, Turki Bangun Masjid di Filipina
2 Juni 2017
TDV menghabiskan dana sekitar Rp 13 miliar, termasuk untuk pembangunan masjid di tiga kawasan di Kota Ormoc.
Baca Selengkapnya