Beberapa warga Palestina bahkan ada beberapa yang harus berhenti di perbatasan karena banyak dari tentara Israel yang melakukan patroli terhadap pekerja ilegal Palestina, 22/6. Reuters/Ammar Awad
TEMPO.CO, Jalur Gaza - Seorang pemuda Palestina berusia 19 tahun tewas ditembak pasukan Israel di kamp pengungsi di daerah pendudukan Tepi Barat pada Selasa dini hari waktu setempat, 20 Agustus 2013. Insiden ini tentu berpotensi mengganggu rencana perundingan damai Israel-Palestina yang rencananya bakal digelar dalam waktu dekat.
Dalam insiden penembakan tersebut, kata seorang petugas kesehatan Palestina, dua orang lainnya luka-luka. "Penembakan itu berlangsung di Kamp Pengungsi Jenin pada Selasa dini hari," katanya. Dia menambahkan, "Salah seorang di antara yang cedera mengalami luka serius."
Para dokter di rumah sakit Jenin mengatakan, Majed Lahlouh tewas akibat tertembus peluru tajam di bagian jantungnya. "Pria lainnya yang mengalami luka-luka juga akibat tertembus pelor panas," tambah mereka.
Juru bicara militer Israel tak bersedia berkomentar atas kejadian tersebut. Sejumlah saksi mata mengatakan, insiden itu bermula dari pasukan Israel memasuki jalan-jalan sempit di kamp Jenin, disusul penahanan terhadap warga setempat. Aksi tersebut dibalas oleh para pemuda dengan lemparan batu ke arah tentara yang direspon dengan tembakan mematikan.
Kekerasan di Tepi Barat ini merupakan terburuk sejak awal 2013. Pasukan Israel telah membunuh 11 warga Palestina dalam waktu tiga tahun ini, hampir semuanya disulut oleh bentrok antara pasukan keamanan dengan warga Palestina, bandingkan dengan catatan PBB yang menyebutkan Israel telah membunuh tiga warga Palestina pada 2012.
Pekan lalu, Israel dan Palestina bersepakat melakukan pembicaraan damai yang sempat terhenti selama tiga tahun.