CIA Masih Rahasiakan File Pembunuhan Kennedy

Reporter

Editor

Abdul Manan

Minggu, 18 Agustus 2013 22:24 WIB

John F. Kennedy. hbo.com

TEMPO.CO, Maryland - Lima dekade setelah kematiannya di Dallas pada 22 November 1963, pembunuhan Presiden AS John F. Kennedy terus menarik imajinasi publik. Puluhan buku, film, dan acara televisi telah berpusat pada peristiwa tragis itu. Namun beberapa orang masih merasakan bahwa cerita lengkapnya belum disampaikan.

Menurut kantor berita Associated Press (AP), peneliti terus meminta dinas rahasia Central Intelligence Agency (CIA) untuk mengumumkan ribuan dokumen yang berkaitan dengan apa yang pemerintah tahu tentang terdakwa pembunuh Kennedy, Lee Harvey Oswald, sebelum hari pembunuhan itu. Dokumen CIA itu juga diyakini menjelaskan tindakan agen CIA yang tewas bernama George Joannides, yang merupakan pemain kunci dalam peristiwa-peristiwa sebelum dan setelah pembunuhan itu.

"Ini bukan tentang konspirasi. Ini adalah tentang transparansi," kata Jefferson Morley, mantan reporter Washington Post yang terlibat dalam gugatan terhadap CIA untuk mendapatkan dokumen CIA itu. "Saya pikir CIA harus mematuhi hukum. Saya tidak berpikir kebanyakan orang berpendapat bahwa (membuka dokumen) itu ide yang gila. "

Kritikus menyebut penolakan CIA untuk mengumumkan dokumen itu menjadi bahan bakar bagi teori konspirasi seputar pembunuhan Kennedy.

"Tidak ada pertanyaan bahwa dalam berbagai cara CIA mengaburkannya, tapi mungkin mereka menutupi operasi yang dibenarkan, operasi lunak CIA yang sama sekali tidak melakukan apa-apa terkait dengan pembunuhan Kennedy," kata penulis Anthony Summers, yang akan merilis sekuel buku JFK-nya yang berjudul "Not In Your Lifetime" tahun ini.

"Tapi, setelah 50 tahun, tidak ada alasan yang saya bisa pikirkan mengapa operasi tersebut masih harus dirahasiakan," kata Summers kepada AP. "Dengan menahan materi soal Joannides, CIA terus mendorong masyarakat untuk percaya bahwa mereka sedang menutupi sesuatu yang lebih jahat."

Joannides adalah perwira kasus CIA yang ditugaskan untuk kelompok anti-Castro yang disebut Direktorat Mahasiswa Revolusioner, yang berselisih di jalan-jalan New Orleans dengan Fair Play for Cuba Committee, sebuah organisasi pro-Castro yang menyebut Oswald sebagai anggota. Setelah perselisihan itu, ditemukan bahwa Oswald --lewat pamflet-- membuat operasi anti-Castro dikenali. Ini yang menyebabkan banyak orang percaya bahwa Oswald adalah bagian dari upaya CIA untuk melakukan sabotase terhadap kelompok pro-Castro dari dalam.

Joannides juga menjabat sebagai penghubung CIA ke Komite DPR dalam kasus Pembunuhan Kennedy, yang menyimpulkan pada tahun 1978 bahwa JFK "mungkin dibunuh sebagai hasil dari sebuah konspirasi."

AP mencatat, dokumen CIA rahasia tersebut saat ini disimpan di sebuah pusat Arsip Nasional di College Park, Maryland. JFK Records Act, yang disahkan pada tahun 1992, menyatakan bahwa dokumen akan dibuka untuk publik pada tahun 2017, kecuali diputuskan bahwa membuka dokumen itu akan menimbulkan ancaman bagi "pertahanan militer, operasi intelijen, penegakan hukum, atau hubungan luar negeri."

Menurut Morley, CIA ingin menjaga dokumen rahasia itu untuk menutupi fakta bahwa badan intelijen itu memiliki hubungan dengan Oswald sebelum pembunuhan itu. "Gagasan bahwa Lee Harvey Oswald adalah beberapa kuantitas yang tidak diketahui petugas CIA, itu palsu," kata Morley. "Ada perhatian tingkat tinggi yang luar biasa untuk Oswald pada malam pembunuhan itu." Jika memang Oswald membunuh JFK, kata Morley kepada AP, "Perwira puncak CIA layak disalahkan karena lalai."

Ibtimes.com | Abdul Manan

Berita terkait

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

7 Februari 2021

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.

Baca Selengkapnya

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

6 Februari 2021

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020

Baca Selengkapnya

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

4 Februari 2021

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.

Baca Selengkapnya

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

3 Februari 2021

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.

Baca Selengkapnya

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

3 Februari 2021

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

30 Januari 2021

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.

Baca Selengkapnya

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

30 Januari 2021

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

29 Januari 2021

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

29 Januari 2021

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19

Baca Selengkapnya

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

27 Januari 2021

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran

Baca Selengkapnya