Ilustrasi konflik Mesir. REUTERS/Egyptian Army/Handout via Reuters
TEMPO.CO , Kairo:Otoritas Mesir menolak kedatangan aktivis HAM yang juga peraih Nobel perdamaian asal Yaman, Tawakkol Karman, ke negara piramida itu. Pelarangan Karman dilakukan dengan alasan keamanan.
Karman baru saja mendarat berada di bandara di Kairo pada Ahad, 4 Agustus 2013. Kepada media, otoritas bandara mengatakan pihaknya memerintahkan Karman balik ke Yaman, tanpa penjelasan detail lebih lanjut.
Melalui Twitter resminya, Karman mengatakan dia dicegah di bandara dan dilarang menuju Rabaa el-Adwiya, lokasi dimana pendukung pro-Mursi berkumpul. Sementara kantor berita Mesir, MENA, tidak menyebut alasan pasti pelarangan tersebut, tapi mengatakan pelarangan dengan memperhatikan sikap Karman atas solidaritasnya pada pendukung pro-Mursi.
Karman adalah figur yang menonjol selama pemberontakan kaum muda di Yaman pada 2011 yang akhirnya menggulingkan Presiden Ali Abdullah Saleh. Dia adalah perempuan Arab pertama yang memenangkan penghargaan Nobel perdamaian. Di Yaman, dia disebut "Wanita Besi" dan "Ibu revolusi".
Karman menyuarakan dukungannya pada loyalis presiden terguling Muhammad Mursi dan menyatakan penggulingan kekuasaan oleh militer pada 3 Juli lalu itu sebagai hal yang tidak demokratis.