Presiden Mesir Ambil Sumpah Kabinet  

Reporter

Rabu, 17 Juli 2013 14:14 WIB

Seorang pendukung pro-Mohamed Mursi membawa poster saat terjadi bentrokan dengan polisi huru-hara di jembatan 6 oktober di wilayah lapangan Ramsis, Kairo, Mesir, (15/7). REUTERS / Mohamed Abd El Ghany

TEMPO.CO, Kairo - Presiden sementara Mesir untuk pertama kalinya mengambil sumpah anggota kabinetnya sejak militer menumbangkan presiden dari kelompok Islam, Mohamed Mursi, 3 Juli 2013. Kalangan liberal menempati posisi kunci dalam susunan kabinet, termasuk tiga menteri perempuan.

Pemerintahan baru Mesir dipimpin oleh Perdana Menteri Hazem el-Beblawi, seorang ekonom. Sedangkan Panglima Angkatan Perang Mesir Jenderal Abdel-Fattah el-Sisi yang berhasil menjatuhkan Mursi tetap menempati posisi Menteri Pertahanan dan juga merangkap sebagai Wakil Perdana Menteri Mesir. Jabatan Menteri Pertahanan adalah tambahan, tidak seperti pada kabinet sebelumnya.

Pada masa pemerintahan Mursi, Mohammed Ibrahim menjabat sebagai Menteri Dalam Negeri. Dia tetap menempati posisinya dengan tambahan tugas mengawasi kepolisian. Ibrahim merupakan satu-satunya menteri Mursi yang dipertahankan. Adapun Nabil Fahmy, yang sebelumnya Duta Besar Mesir untuk Amerika Serikat pada 1999-2008, diminta menjadi Menteri Luar Negeri.

Terkait dengan pandangan kelompok liberal dalam pemerintahan baru, Presiden Adly Mansour memasukkan tiga nama perempuan dalam kabinetnya. Mereka menempati pos di Kementerian Informasi, Kementerian Kesehatan, dan Kementerian Lingkungan Hidup. Seluruh anggota kabinet berjumlah 34 orang, tidak termasuk el-Beblawi.

Dalam susunan kabinet tidak tampak tokoh-tokoh dari partai Islam. Menurut juru bicara kepresidenan, mereka sesungguhnya tetap menyediakan kursi untuk Ikhwanul Muslimin. "Kami telah menawarkan kepada mereka untuk bergabung dalam kabinet, tetapi ditolak," ujar juru bicara.

Pendukung Mursi menolak tawaran pemerintahan baru. Menurut mereka, pemerintahan ini tidak sah karena militer telah melakukan kudeta terhadap pemerintahan sah dan merusak demokrasi di Mesir.

Koresponden Al Jazeera, Nicole Johnson, melaporkan dari Kairo, ada sejumlah nama cukup populer dalam susunan kabinet dengan tujuh di antaranya merupakan wajah lama. "Susunan kabinet sepertinya didominasi oleh kalangan teknokrat," kata Johnson.

Kelompok Ikhwanul Muslimin menolak susunan kabinet pemerintahan baru tersebut. Mereka menganggap pemerintahan ini tidak sah. "Ini sebuah pemerintahan tidak sah, perdana menteri tidak sah, kabinetnya pun tidak sah. Kami tidak mengakui siapa pun (dalam pemerintahan baru)," ujar juru bicara Ikhanul Muslimin, Gehad El-Haddad.

AL JAZEERA | CHOIRUL




Baca juga:
Dahlan Iskan Minta Investasi Yusuf Mansur Ditutup

Muslim Uighur Dipaksa Makan Selama Ramadan

Disebut `Sukowi`, Jokowi Mesem

Lagi, Jokowi Kalahkan Megawati di Survei

Investasi Ustad Yusuf Mansur Ditutup Sementara









Advertising
Advertising

Berita terkait

Mesir Blokir Situs Human Right Watch karena Rilis Penyiksaan Bui

8 September 2017

Mesir Blokir Situs Human Right Watch karena Rilis Penyiksaan Bui

Mesir memblokir situs Human Rights Watch sehari setelah organisasi tersebut merilis laporan tentang penyiksaan sistematis di penjara negara itu

Baca Selengkapnya

Mesir Pulangkan 2 Mahasiswa Indonesia Setelah Ditahan Satu Bulan

31 Agustus 2017

Mesir Pulangkan 2 Mahasiswa Indonesia Setelah Ditahan Satu Bulan

Pada 30 Agustus 2017, Kedutaan Besar RI di Kairo menerima informasi dari kantor pusat Imigrasi Mesir bahwa pemerintah Mesir menyetujui pemulangan.

Baca Selengkapnya

PPMI: Mesir Tahan 2 Mahasiswa Asal Sumatera Barat

10 Agustus 2017

PPMI: Mesir Tahan 2 Mahasiswa Asal Sumatera Barat

Presiden Persatuan Pelajar dan Mahasiswa Indonesia (PPMI) Mesir Pangeran Arsyad Ihsanul Haq mengatakan 2 mahasiswa Sumatera Barat ditahan polisi Mesir

Baca Selengkapnya

Mesir Punya Pangkalan Militer Terbesar di Timur Tengah dan Afrika  

24 Juli 2017

Mesir Punya Pangkalan Militer Terbesar di Timur Tengah dan Afrika  

Pangkalan militer Mesir terbesar di Timur Tengah dan Afrika berlokasi di kota El Hammam, di sebelah barat Alexandria.

Baca Selengkapnya

Beri Anak Nama Asing, Orang Tua di Mesir Terancam Dibui

15 Juni 2017

Beri Anak Nama Asing, Orang Tua di Mesir Terancam Dibui

Para orang tua di Mesir terancam dipenjara hingga enam bulan lamanya jika memberi nama asing atau Barat kepada bayi mereka.

Baca Selengkapnya

Gerombolan Bertopeng Tembaki Bus Umat Kristen Koptik, 28 Tewas  

27 Mei 2017

Gerombolan Bertopeng Tembaki Bus Umat Kristen Koptik, 28 Tewas  

Gerombolan pria bersenjata, bertopeng, dan berseragam militer menyerang bus yang mengangkut umat Kristen Koptik Mesir, 23 orang tewas.

Baca Selengkapnya

Tuduh Seorang Pendakwah Murtad, Rektor Al Azhar Dipecat

8 Mei 2017

Tuduh Seorang Pendakwah Murtad, Rektor Al Azhar Dipecat

Rektor Universitas Al-Azhar Ahmed Hosni Taha dipecat karena melabeli seorang pendakwah dengan istilah murtad

Baca Selengkapnya

Mesir Membebaskan Pemimpin Ikhwanul Muslimin Hassan Malek

6 Mei 2017

Mesir Membebaskan Pemimpin Ikhwanul Muslimin Hassan Malek

Malek yang menjalani tahanan rumah sekjak Oktober 2015.

Baca Selengkapnya

Mesir Menyambut Baik Zona Aman di Suriah Usulan Rusia

5 Mei 2017

Mesir Menyambut Baik Zona Aman di Suriah Usulan Rusia

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mendukung zona damai sebagaimana disampaikan Putin kepada Trump.

Baca Selengkapnya

Seniman Mesir Menulis Quran Terbesar di Dunia

4 Mei 2017

Seniman Mesir Menulis Quran Terbesar di Dunia

Saad Mohammed asal Mesir membutuhkan waktu tiga tahun untuk menulis Al Quran terbesar di dunia.

Baca Selengkapnya