TEMPO.CO, Panama - Semuanya lengkap di dalam insiden yang melibatkan awak kapal berbendera dan aparat bea cukai Panama: konfrontasi kekerasan, dugaan rudal di dalamnya, serangan jantung, dan upaya bunuh diri kapten kapal.
Pemerintah Panama pada Selasa sedang memeriksa peralatan militer misterius yang ditemukan di atas kapal laut dari Kuba ke Korea Utara, kata para pejabat. Objek ditemukan Senin malam selama pemeriksaan yang bertujuan untuk mengendus narkoba, disimpan tersembunyi di antara muatan gula merah, kata para pejabat.
Namun, awak kapal Korea Utara yang berjumlah 35 orang menolak pemeriksaan itu, kata Menteri Keamanan Panama, Jose Raul Mulino. Menyatakannya sebagai bentuk kekerasan, ia menceritakan para kru mencoba untuk menyabot kapal dengan memotong kabel crane yang akan digunakan untuk membongkar kargo. Tanpa crane, artinya pihak berwenang harus menyisir dengan membongkar secara manual 255 ribu karung gula merah.
Selama ketegangan dengan otoritas Panama itu, tiba-tiba kapten kapal mengalami serangan jantung. Tak berhenti sampai di situ. "Ia kemudian mencoba bunuh diri," menurut Presiden Ricardo Martinelli.
Para kru juga menolak untuk menaikkan jangkar kapal, Mulino mengatakan, memaksa pihak berwenang Panama untuk memotong jangkar demi memindahkan kapal.
Martinelli sendiri melakukan inspeksi ke kapal dengan puluhan wartawan di belakangnya. Apakah itu rudal? seorang reporter bertanya.
"Mungkin," kata Martinelli. "Saya tidak akrab dengan itu, tapi akan lebih baik jika hal-hal tersebut tidak melalui Panama, yang merupakan negara yang cinta damai dan tak menyukai perang."
Presiden lalu men-tweet foto yang ia lihat: sebuah tabung berbentuk oktagon hijau dengan kerucut di ujungnya dan tampak serangkaian peralatan belakangnya. Sebuah situs web analisis pertahanan mengidentifikasi foto sebagai peralatan radar untuk sistem rudal.
Pada Selasa, pemerintah Panama belum mengidentifikasi baik jenis peralatan militer maupun negara asalnya. Rincian baru akan diketahui, kata Matinelli, setelah semua gula itu dibongkar dan objek dikeluarkan dari kapal. Namun disebutkan, kapal itu berlayar dari Kuba.
Martinelli mengatakan dia tidak memeriksa semua kontainer tetapi mengasumsikan bahwa ada peralatan militer serupa lainnya, tersembunyi di bawah karung-karung gula.
Penyidik melihat perahu akan melalui Terusan Panama ke Havana dan kemudian kembali ke arah kanal, menurut dua pejabat senior Amerika Serikat yang mengatakan AS telah melacak kapal bersama dengan Panama selama beberapa waktu.
Seorang pejabat lain mengatakan AS telah melacak kapal selama beberapa hari dan tahu bahwa otoritas Panama akan menghentikannya.
Juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Patrick Ventrell, menolak untuk menjelaskan interaksi AS dengan Panama mengenai kapal itu. Namun ia mencatat bahwa kapal memiliki masa lalu yang terhubung dengan penyelundupan narkoba.
"Laporan Umum dari 2010 dan juga laporan panel ahli PBB 2012 juga menyebut hal ini," katanya, Selasa. Para pejabat Kuba tidak menanggapi permintaan wawancara.
CNN | TRIP B
Berita terkait
Keamanan Google Chrome Kembali Diperbarui Cegah Bug Zero-day
6 Februari 2021
Google mengeluarkan pembaruan keamanan untuk Chrome berupa patch untuk mengatasi kerentanan di peramban tersebut.
Baca SelengkapnyaEks Dubes Korea Utara yang Membelot Blak-blakan Soal Senjata Nuklir
3 Februari 2021
Ia yakin Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un tidak akan menyerahkan persenjataan nuklirnya.
Baca SelengkapnyaEks Dubes Korea Utara Untuk Kuwait Kabur ke Korea Selatan
25 Januari 2021
Mantan duta besar Korea Utara untuk Kuwait Ryu Hyun Woo memutuskan kabur ke Korea Selatan bersama keluarganya.
Baca SelengkapnyaKim Jong Un Hukum Berat Warga Korea Utara yang Nikmati Hiburan Korea Selatan
20 Januari 2021
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un memberlakukan denda atau penjara bagi siapa pun yang ketahuan menikmati hiburan Korea Selatan atau meniru aksennya.
Baca SelengkapnyaTahun Baru 2021, Kim Jong Un Pilih Tulis Surat Untuk Rakyatnya
2 Januari 2021
Dalam surat itu, Kim Jong Un mengucapkan terima kasih kepada rakyatnya karena telah mempercayai dan mendukungnya di masa-masa sulit.
Baca SelengkapnyaTujuh Negara Tuding Korea Utara Manfaatkan Pandemi Untuk Langgar HAM Warganya
12 Desember 2020
Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pun menggelar rapat membahas pelanggaran hak asasi manusia (HAM) di Korea Utara ini
Baca SelengkapnyaCina Dikabarkan Beri Vaksin COVID-19 Eksperimental ke Kim Jong Un
2 Desember 2020
Korea Utara dikabarkan telah menerima vaksin COVID-19 eksperimental dari Cina. Bahkan, Kim Jong Un dikabarkan sudah memakainya.
Baca SelengkapnyaPeretas Korea Utara Targetkan Pembuat Vaksin Covid-19 AstraZeneca
30 November 2020
Para peretas menyamar sebagai perekrut di situs jejaring LinkedIn dan WhatsApp untuk mendekati staf AstraZeneca.
Baca SelengkapnyaCegah Covid-19, Korea Utara Tambah Pos Jaga di Perbatasan
29 November 2020
Pemerintah Korea Utara menambah jumlah pos penjagaannya dan membangun tembok pertahanan di perbatasannya guna mencegah masuknya virus corona.
Baca SelengkapnyaMiliter Korea Utara Diduga Latih Lumba-lumba Kamikaze
23 November 2020
'Karamba' khusus untuk program pelatihan militer mamalia laut seperti lumba-lumba terekam dalam citra satelit Sungai Taedong.
Baca Selengkapnya