Tang Hui menunjuk pada kamp kerja paksa dimana ia menghabiskan waktu selama sepekan sebagai bentuk 'hukuman' karena membela anaknya.
TEMPO.CO, Beijing - Tang Hui hanya seorang ibu yang gigih mencari keadilan untuk anak perempuannya, yang diculik dan diperkosa sebelum dibebaskan tiga bulan kemudian. Namun, ia justru dikirim oleh pihak kepolisian ke kamp kerja paksa selama seminggu.
Hari ini, pengadilan memutuskan pemerintah wajib memberikan kompensasi kepadanya. Ia berhak mendapatkan ganti rugi 2.941 yuan (setara US$ 479) sebagai kompensasi atas "pelanggaran terhadap kebebasan pribadi" dan "menyebabkan kerusakan mental", tulis Xinhua.
Tang membuat polisi marah setelah ia berkampanye untuk hukuman yang lebih keras bagi orang-orang yang menculik dan memperkosa anak perempuannya. Kemarahan publik memuncak setelah tahu Tang justru dikirim ke kamp kerja paksa.
Putri Tang, yang diculik pada tahun 2006, diperkosa dan dipaksa bekerja sebagai pelacur sampai dia diselamatkan tiga bulan kemudian. Tahun lalu, dua penculik dijatuhi hukuman mati, empat diberi hukuman seumur hidup, dan satu dipenjara selama 15 tahun.
Setelah vonis itu, Tang berkampanye untuk hukuman mati bagi pelaku. Dia awalnya dihukum 18 bulan di kamp kerja paksa tahun lalu karena dianggap "mengganggu ketertiban umum" dan "mengerahkan dampak negatif pada masyarakat" melalui unjuk rasa.Tapi penahanannya menyebabkan kegemparan dan dia dibebaskan.
Di Cina, seseorang bisa dikirim ke 'pendidikan ulang', istilah untuk kamp kerja paksa tanpa proses hukum. Pemimpin baru Cina, menyadari sistem ini sangat tidak populer, dan menunjukkan indikasi mereka sedang mempertimbangkan reformasi itu.
Penderitaan Tang telah dipublikasikan melalui media sosial Cina dan memenangkan banyak pendukungnya online. Pada hari Senin, banyak pengguna microblog Cina mengkritik apa yang mereka lihat sebagai ganti rugi yang tak sepadan dan tak adanya permintaan maaf tertulis.
"Dia memenangkan kasus pengadilan namun kalah secara finansial - jumlah yang dia dapatkan bahkan tidak cukup untuk membeli cerutu pejabat korup. Kasihan!" tulis pemilik akun Autumn Moonlight di Sina Weibo, Twitter versi Cina. Simak berita-berita unik dunia lainnya di sini.
