TEMPO.CO, WASHINGTON – Amerika Serikat secara terang-terangan menyatakan kekecewaan yang mendalam karena Cina tidak menyerahkan pembocor intelijen Edward Snowden saat dia berada di Hong Kong.
Wakil Menteri Luar Negeri Amerika Serikat William William Burns dalam jumpa pers pertemuan tahunan dengan Cina mengingatkan bahwa presiden kedua negara telah berjanji untuk bekerja sama lebih erat saat bertemu di kawasan wisata Sunnylands, California bulan lalu.
“Inilah mengapa kami sangat kecewa pada bagaimana otoritas di Beijing dan Hong Kong menangani kasus Snowden, yang mengabaikan upaya kita membangun kepercayaan untuk mengelola isu-isu yang sulit,” kata Burns. “Kami menegaskan bahwa penanganan kasus ini tidak konsisten dengan semangat yang dibangun di Sunnylands,” kata Burns, yang menggantikan Menlu John Kerry yang berhalangan lantaran istrinya sakit.
Pada kesempatan yang sama Dewan Negara Cina, Yang Jiechi menjelaskan keputusan mereka atas Snowden telah sesuai dengan hukum setempat. “Pemerintah Pusat Cina menghormati Pemerintah Administratif Hong Kong dalam menangani kasus sesuai dengan hukum,” katanya. “Hong Kong menangani kasus Snowden selaras dengan hukum dan pendekatannya tidak tercela,” kata Yang, tokoh sentral dalam kebijakan luar negeri Cina.
Snowden, mantan kontraktor Badan Keamanan Nasional Amerika Serikat, kabur ke Hong Kong, setelah mengungkapkan upaya pemerintahnya mengawasi warganya secara persuasif di Internet. Pemerintah AS telah mencabut paspornya dan berusaha agar Snowden diekstradisi. Namun pemerintah Hong Kong membiarkan Snowden meninggalkan wilayah itu menuju Rusia, di mana dia diyakini masih berada di wilayah transit Bandara Moskow.
CHANNEL NEWS ASIA | NATALIA SANTI
Berita terkait
Gara-gara Percakapan Telepon Bocor, Jerman dan Rusia Saling Tuduh
5 Maret 2024
Ini adalah kedua kalinya dalam seminggu terakhir Moskow mengecam apa yang mereka lihat sebagai bukti niat Barat untuk menyerang Rusia secara langsung.
Baca SelengkapnyaRusia Panggil Duta Besar Jerman Soal Rencana Bantuan Militer ke Ukraina
4 Maret 2024
Kemlu Rusia memanggil Dubes Jerman untuk Moskow Alexander Graf Lambsdorff menyusul publikasi kebocoran penyadapan percakapan rahasia militer Jerman
Baca SelengkapnyaTanda-tanda HP Disadap dan Cara Mencegahnya
21 Desember 2023
Salah satu ancaman yang dihadapi pengguna ponsel pintar atau HP adalah penyadapan. Berikut tanda-tanda HP disadap dan cara mencegahnya.
Baca SelengkapnyaJuventus Diduga Terlibat Kesepakatan Mencurigakan dengan Sampdoria dalam Transfer Emilio Audero Mulyadi
3 Agustus 2023
Kesepakatan mencurigakan soal transfer Emilio Audero Mulyadi terungkap lewat penyadapan.
Baca SelengkapnyaSAFEnet Sebut Penyalahgunaan Pegasus Termasuk Unlawful Surveillance
20 Juni 2023
Direktur Eksekutif SAFEnet Damar Juniarto, mengatakan penyalahgunaan perangkat spyware Pegasus oleh aparat merupakan unlawful surveillance
Baca SelengkapnyaPegasus Ditengarai Masuk Indonesia, Ini Tiga Cara Alat Sadap Bekerja
17 Juni 2023
Pegasus sempat menggemparkan dunia karena digunakan untuk menyadap tokoh dunia, aktivis hak asasi manusia, jurnalis, bahkan lawan politik.
Baca SelengkapnyaKhusus Datang ke London, Pangeran Harry Datangi Sidang Kasus Penyadapan Telepon
28 Maret 2023
Pangeran Harry secara mengejutkan hadir di Pengadilan Tinggi London yang menyidangkan pemilik harian Daily Mail
Baca Selengkapnya6 Tips Mengatasi Akun WhatsApp yang Disadap
1 Maret 2023
Ada beberapa tips yang bisa dilakukan untuk meredam kekhawatiran terhadap ancaman penyadapan akun WhatsApp. Berikut tips yang bisa Anda lakukan.
Baca SelengkapnyaPunya Kewenangan Penyadapan, Komisi Yudisial: Sulit Dilaksanakan
28 Desember 2022
Komisi Yudisial mengatakan meski punya kewenangan penyadapan, namun hal itu tak mudah untuk dilakukan. Harus kerja sama dengan penegak hukum lain.
Baca SelengkapnyaPengamat: Disinformasi Aplikasi Penyadapan Social Spy WhatsApp Masif
30 September 2022
Pada kasus Social Spy WhatsApp, puluhan domain Indonesia .id, .co.id dan .or.id secara serentak menyebarkan disinformasi.
Baca Selengkapnya