Inilah 21 Negara Tempat Snowden Meminta Suaka

Reporter

Editor

Juli Hantoro

Minggu, 7 Juli 2013 17:32 WIB

Edward Snowden. AP/The Guardian

TEMPO.CO, Jakarta - Pembocor dokumen rahasia badan intelejen Amerika Serikat (National Security Agency-NSA) Edward Snowden telah mengajukan suaka politik setidaknya ke 21 negara. Snowden, yang saat ini tinggal di salah satu ruang tunggu di bandara Rusia, sempat redup harapan untuk mencari rumah baru hingga beberapa negara Amerika Selatan menawarkannya untuk bisa tinggal di sana. Berikut adalah negara-negara tempat Snowden meminta suaka politik:

- Austria: Permintaannya tak berlaku, karena pemohon harus berada di Austria dan mengajukan permintaan itu atas dirinya sendiri.

- Bolivia: Presiden Evo Morales mengatakan pada Sabtu lalu bahwa Bolivia berkeinginan untuk memberi suaka politik pada Edward Snowden, sebagai "protes yang fair" pada insiden pengalihan rute pesawat kepresidenan yang ditumpangi Morales beberapa waktu lalu. Saat itu beberapa negara Eropa melarang pesawat Morales terbang di atas wilayah udara mereka karena curiga Snowden berada di pesawat tersebut. "Kami tidak takut karena mereka menuduh saya membawa bekas agen CIA itu," kata Morales.

-Brasil: Negara ini tidak akan memberikan suaka atau bahkan menanggapi permintaan Snowden, seperti yang dilaporkan Reuters mengutip juru bicara Menteri Luar Negeri Brasil.

- Cina: Menteri Luar Negeri Cina mengatakan pada Selasa lalu bahwa mereka belum menerima informasi untuk menawarkan suaka pada kasus Snowden.

- Kuba: Belum ada respon

- Ekuador: Negara Amerika Selatan ini telah mengatakan akan mempertimbangkan permintaan Snowden namun dia harus ada di wilayah negara itu terlebih dahulu.

- Finlandia: "Kami belum punya aplikasi resmi dari Snowden," kata Jorma Vuorio, Direktur Jenderal Departemen Imigrasi pada Kementrian Dalam Negeri kepada CNN. "Dia hanya meninggalkan surat permintaan suaka di Kedutaan Finlandia di Moskow, Rusia. Berdasarkan undang-undang di Finlandia, tak mungkin memberikan suaka di luar teritori Finlandia.


Selanjutnya...
<!--more-->

- Prancis: Presiden Prancis, Francois Hollande mengatakan dia belum menerima permintaan apapun dari Snowden. Hal itu terungkap berdasarkan laporan dari televisi setempat.

- Jerman: Permintaan suaka harus dibuat di dalam negara itu. Namun seorang juru bicara Kementerian Dalam Negeri juga menyebut, "Hak untuk tinggal di Jerman secara prinsip bisa diajukan dari luar negeri, jika hal ini tampak penting untuk hukum internasional atau alasan kemanusiaan yang sangat mendesak, atau untuk memastikan kepentingan politik dari Republik Federal Jerman. Hal ini perlu diuji dalam kasus Snowden."

- Islandia: Pejabat setempat telah mengungkapkan bahwa pencari suaka harus berada di wilayah Islandia saat mengajukan suaka.

- India: Juru bicara Kementerian Luar Negeri India Syed Akbaruddin Selasa lalu mengatakan bahwa India akan menolak permintaan suaka Snowden.

- Irlandia: Menteri Hukum Irlandia menolak untuk mengonfirmasi apakah mereka telah menerima permintaan atas nama Snowden, namun dia mengatakan bahwa hukum di Irlandia mengharuskan pencari suaka harus menyentuh perbatasan sebelum permintaan itu dipertimbangkan.

-Italia: Menteri Luar Negeri Italia mengatakan mereka telah menerima satu permintaan suaka lewat faksimili. Negara itu menerima permintaan yang dibuat di wilayah Italia atau perbatasan.


Selanjutnya:
<!--more-->

-Belanda: Menurut seorang juru bicara Kementerian Sekretaris Negara Belanda, Snowden harus berada di Negeri Kincir Angin itu untuk permintaan resmi suaka.

- Nikaragua: Presiden Nikaragua Daniel Ortega mengatakan dia akan memberi Snowden suaka di negerinya, "Jika kondisi mengizinkannya." Ortega tak merinci lebih jelas pada pengumuman yang dibuatnya saat pidato di Managua itu. Dia saat itu juga mengatakan negaranya terbuka dan menghargai hak orang untuk mencari suaka.

- Norwegia: Negara itu mengonfirmasi telah menerima permintaan suaka dari Snowden. Namun biasanya, pencari suaka harus berada di negeri itu terlebih dulu untuk diizinkan mengajukan suaka. Kementerian Kehakiman sedang mempertimbangkan apakah akan memproses atau tidak permintaan Snowden tersebut.

- Polandia: Permintaan suaka dari Snowden tak memenuhi persyaratan, menurut Kementerian Luar Negeri setempat Selasa lalu.

- Rusia: Snowden telah mencabut permintaannya untuk izin tinggal di Rusia, menurut juru bicara Dmitry Peskov pada Selasa lalu seperti dikutip kantor berita RIA Novosti.

- Spanyol: Negara ini tak meninjau permintaan Snowden karena permintaan suaka harus dilakukan di dalam negeri itu atau di perbatasannya.

- Swiss: Pemohon suaka politik harus berada di tanah Swiss, kata seorang juru bicara untuk kantor federal Imigrasi Swiss Selasa lalu. Otoritas di Swiss belum melihat ada aplikasi oleh Snowden.

- Venezuela: Presiden Nicolas Maduro telah menawarkan suaka kepada Edward Snowden.

CNN|JULI HANTORO
Terhangat:
Karya Penemu Muda
| Bursa Capres 2014| Ribut Kabut Asap |Tarif Progresif KRL| Bencana Aceh


Baca Juga:
Sopir Bus Kembali Blokir Tol Jagorawi

Rilis Lagu PKS, Sefti Sanustika: Saya Cari Nafkah

Tasikmalaya Resmi Buka Sekolah Penerbangan

Istri Ultah, SBY Kasih Selamat Via Twitter

Demokrat: Facebook SBY Bukan Strategi Politik







Advertising
Advertising

Berita terkait

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

7 Februari 2021

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.

Baca Selengkapnya

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

6 Februari 2021

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020

Baca Selengkapnya

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

4 Februari 2021

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.

Baca Selengkapnya

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

3 Februari 2021

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.

Baca Selengkapnya

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

3 Februari 2021

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

30 Januari 2021

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.

Baca Selengkapnya

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

30 Januari 2021

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

29 Januari 2021

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

29 Januari 2021

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19

Baca Selengkapnya

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

27 Januari 2021

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran

Baca Selengkapnya