TEMPO.CO, Canberra - Setelah digulingkan dari jabatan tertinggi dalam pemerintahan Australia, Julia Gillard segera meninggalkan kantornya dengan pensiun senilai 200 ribu dolar Australia, atau setara Rp 1,837 miliar. Ia menjabat selama tiga tahun, setelah sebelumnya 'mengkudeta' perdana menteri Kevin Rudd.
Belum jelas apa yang akan dilakukan wanita 51 tahun ini setelah menyatakan mundur dari politik. Penulis biografinya, Jacqueline Kent, mengatakan mantan perdana menteri itu tidak akan mengejar posisi duta besar atau berkarier di perusahaan swasta, seperti yang banyak dilakukan mantan politisi Australia.
"Saya menduga dia akan bekerja untuk beberapa LSM, mungkin dalam bidang pendidikan. Di situ sebenarnya minat dia," kata Kent, penulis buku The Making of Julia Gillard.
Menurutnya, sebelum menjadi perdana menteri, dia adalah menteri pendidikan. "Pendidikan adalah DNA dia. Dia datang dari keluarga migran Welsh. Dia selalu merasa sepanjang hidupnya bahwa memiliki keadilan dan kesempatan untuk pendidikan merupakan dasar mutlak yang adil dalam masyarakat sipil," katanya.
Kent mengatakan Gillard cenderung untuk menggunakan keterampilan ia peroleh dalam politik dengan cara yang bertanggung jawab secara sosial. "Dia tidak terlalu sadar status. Itulah salah satu hal baik tentang dia," katanya.
Ia membenarkan Gillard adalah juga seorang pengacara yang cemerlang. Namun, katanya, kecil kemungkinan dia akan menekuni dunia hukum kembali.
Mantan tim strategi Partai Buruh, Adam Kilgour, yang kini direktur komunikasi dan hubungan pemerintah lembaga bernama Diplomacy menyatakan Gillard relatif muda untuk menjadi seorang mantan perdana menteri. "Dia akan memiliki karir yang cukup signifikan di masa depan," katanya. "Apalagi dia adalah seorang negosiator yang sangat baik."
NEWS.COM.AU | TRIP B
Terhangat:
Ribut Kabut Asap| PKS Didepak?| Persija vs Persib| Penyaluran BLSM| Eksekutor Cebongan
Baca Juga:
SBY dan Ronaldo Saling Follow di Twitter
Heboh Bayi Berkepala Dua di Majenang, Cilacap
Ilmuwan Temukan Tiga Planet Layak Huni
Implan Payudara Wanita Pecah Saat Bermain iPhone
Berita terkait
Teror di Australia, ISIS Klaim Pelaku Penusukan Sebagai Anggota
9 November 2018
ISIS mengklaim serangan teror di Australia yang menikam tiga orang dan menabrakan mobil di Bourke Street, Melbourne.
Baca SelengkapnyaTeror di Australia, Pria Tikam 3 Pejalan Kaki Usai Ledakkan Mobil
9 November 2018
Teror di Australia, seorang pria meledakkan mobil dan menusuk pejalan kaki di Melbourne hingga menewaskan satu orang.
Baca SelengkapnyaEtihad Airways Akan Membantu Australia Ungkap Dugaan Teroris
2 Agustus 2017
Maskapai Etihad Airways mengatakan siap bekerja sama dan membantu Kepolisian Federal Australia untuk mengungkap rencana teror di pesawat.
Baca SelengkapnyaBahan Peledak Ditemukan Polisi Australia di Rumah 4 Tersangka
1 Agustus 2017
Polisi Australia menemukan sejumlah benda yang diduga bahan pembuat bom dalam penggrebekan di rumah 4 tersangka.
Baca SelengkapnyaEtihad Bawa 500 Penumpang dari Australia Jadi Target ISIS
1 Agustus 2017
4 pria diduga jaringan ISIS diduga akan meledakkan pesawat Etihad Airways dengan rute Sydney, Australia ke Abu Dhabi.
Baca Selengkapnya4 Pria Australia Rancang Ledakkan Pesawat Rute Jakarta - Sydney
1 Agustus 2017
Gabungan Polisi Australia menemukan data rencana meledakkan pesawat yang terbang dari Jakarta ke Sydney oleh 4 pria Australia keturunan Libanon.
Baca SelengkapnyaAustralia Dirikan Penjara Isolasi Terpidana Teroris yang Pertama
12 Juni 2017
Australia sedang membangun penjara isolasi khusus terpidana teroris yang pertama dan berlokasi di negara bagian New South Wales.
Baca SelengkapnyaWarga AS di Australia Diminta Waspada Aksi Teror
17 Mei 2015
Peringatan ini dikeluarkan setelah pengadilan Australia mengadili remaja Inggris usia 14 tahun yang didakwa terlibat kasus teror di acara Anzac Day.
Baca SelengkapnyaTiap Hari, 405 'Jihadis' Diinterogasi di Bandara Australia
16 Maret 2015
Australia memperketat pengawasan imigrasi di bandara untuk mencegah warganya bergabung dengan kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).
Baca SelengkapnyaISIS Rekrut Remaja Jago Matematika Asal Australia
9 Maret 2015
Pertengahan tahun lalu, Bilardi diketahui membeli tiket sekali jalan ke Istanbul.
Baca Selengkapnya