TEMPO.CO, Seoul - Korea Utara pada hari Minggu menawarkan perundingan tingkat tinggi dengan Amerika Serikat untuk meredakan ketegangan di semenanjung Korea. Gedung Putih sebelumnya mengatakan bahwa setiap pembicaraan yang melibatkan Pyongyang harus disertai tindakan nyata penghentian program senjata nuklirnya.
Tawaran datang hanya beberapa hari setelah Korea Utara tiba-tiba membatalkan pembicaraan resmi yang direncanakan dengan Korea Selatan. Korut menyalahkan Korsel atas gagalnya dialog itu.
Komisi Nasional Pertahanan Korut dalam sebuah pernyataan yang disiarkan oleh kantor berita KCNA pada hari Minggu mengatakan Washington dapat memilih tanggal dan tempat untuk pembicaraan. Kedua belah pihak juga dapat mendiskusikan berbagai isu, tetapi dialog harus dilakukan tanpa syarat.
"Dalam rangka untuk meredakan ketegangan di semenanjung Korea dan untuk mencapai keamanan regional, kami mengusulkan untuk mengadakan pembicaraan tingkat tinggi antara DPRK (Korut) dan Amerika Serikat," kata juru bicara Komisi Nasional Pertahanan Korut dalam pernyataannya. Singkatan DPRK merujuk pada Democratic People's Republic of Korea, nama resmi Korea Utara.
Menurutnya, jika AS benar-benar peduli dalam mengamankan perdamaian regional dan meredakan ketegangan, maka tidak seharusnya melampirkan prasyarat dalam dialog itu.
Menanggapi hal ini, AS akan membahas tawaran baru dalam pertemuan dengan Jepang dan Korea Selatan di Washington pada Selasa dan Rabu, kata seorang pejabat senior pemerintah. Washington telah skeptis terhadap setiap langkah dialog dengan Pyongyang, karena mereka bisa dengan cepat berubah. Yang terbaru pada tahun 2012 ketika setuju untuk moratorium uji coba nuklir dan rudal, namun mereka melakukannya beberapa pekan kemudian.
REUTERS | TRIP B
Terhangat:
EDSUS HUT Jakarta | Kenaikan Harga BBM | Rusuh KJRI Jeddah
Baca juga:
Cara Nazar Jadi Orang Terkaya
Soal Macet, Jokowi-Ahok Lupakan Hal Sederhana?
Aktris Ully Artha Meninggal Dunia
Ully Artha Sudah Setahun Menikah dan Mualaf
Berita terkait
Keamanan Google Chrome Kembali Diperbarui Cegah Bug Zero-day
6 Februari 2021
Google mengeluarkan pembaruan keamanan untuk Chrome berupa patch untuk mengatasi kerentanan di peramban tersebut.
Baca SelengkapnyaEks Dubes Korea Utara yang Membelot Blak-blakan Soal Senjata Nuklir
3 Februari 2021
Ia yakin Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un tidak akan menyerahkan persenjataan nuklirnya.
Baca SelengkapnyaEks Dubes Korea Utara Untuk Kuwait Kabur ke Korea Selatan
25 Januari 2021
Mantan duta besar Korea Utara untuk Kuwait Ryu Hyun Woo memutuskan kabur ke Korea Selatan bersama keluarganya.
Baca SelengkapnyaKim Jong Un Hukum Berat Warga Korea Utara yang Nikmati Hiburan Korea Selatan
20 Januari 2021
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un memberlakukan denda atau penjara bagi siapa pun yang ketahuan menikmati hiburan Korea Selatan atau meniru aksennya.
Baca SelengkapnyaTahun Baru 2021, Kim Jong Un Pilih Tulis Surat Untuk Rakyatnya
2 Januari 2021
Dalam surat itu, Kim Jong Un mengucapkan terima kasih kepada rakyatnya karena telah mempercayai dan mendukungnya di masa-masa sulit.
Baca SelengkapnyaTujuh Negara Tuding Korea Utara Manfaatkan Pandemi Untuk Langgar HAM Warganya
12 Desember 2020
Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pun menggelar rapat membahas pelanggaran hak asasi manusia (HAM) di Korea Utara ini
Baca SelengkapnyaCina Dikabarkan Beri Vaksin COVID-19 Eksperimental ke Kim Jong Un
2 Desember 2020
Korea Utara dikabarkan telah menerima vaksin COVID-19 eksperimental dari Cina. Bahkan, Kim Jong Un dikabarkan sudah memakainya.
Baca SelengkapnyaPeretas Korea Utara Targetkan Pembuat Vaksin Covid-19 AstraZeneca
30 November 2020
Para peretas menyamar sebagai perekrut di situs jejaring LinkedIn dan WhatsApp untuk mendekati staf AstraZeneca.
Baca SelengkapnyaCegah Covid-19, Korea Utara Tambah Pos Jaga di Perbatasan
29 November 2020
Pemerintah Korea Utara menambah jumlah pos penjagaannya dan membangun tembok pertahanan di perbatasannya guna mencegah masuknya virus corona.
Baca SelengkapnyaMiliter Korea Utara Diduga Latih Lumba-lumba Kamikaze
23 November 2020
'Karamba' khusus untuk program pelatihan militer mamalia laut seperti lumba-lumba terekam dalam citra satelit Sungai Taedong.
Baca Selengkapnya