TEMPO.CO, Seoul - Korea Utara menembakkan dua rudal jarak pendek, Senin 20 Mei 2013. Dengan perkembangan terbaru ini, pemerintah Pyongyang telah meluncurkan enam rudal dalam tiga hari, karena akhir pekan sudah ada empat rudal yang diluncurkan. Korea Selatan mengecam peluncuran ini dan dikhawatirkan akan meningkatkan ketegangan di semenanjung Korea.
Kementerian Pertahanan Korea Selatan mengatakan, Korea Utara telah menembakkan satu rudal pada Senin pagi, rudal kedua pada sore harinya. "Kedua rudal ditembakkan ke laut di lepas pantai timur Korea Utara," kata seorang pejabat Kementerian Pertahanan Korea Selatan.
Peluncuran rudal ini dilakukan setelah lebih dari dua bulan Pyongyang melontarkan ancaman terhadap Korea Selatan dan sekutunya, Amerika, jika mereka diserang. Pyongyang juga mengecam latihan militer bersama Amerika dan Korea Selatan, yang berakhir akhir April lalu.
Pyongyang menyebut peluncuran rudal ini sebagai bagian dari latihan militer. "Kami sedang melakukan latihan militer intens untuk memperkuat kemampuan pertahanan kami," kata kantor berita Korea Utara KCNA, mengutip Komite untuk Reunifikasi Damai Korea, badan yang menangani masalah antar-Korea, kemarin.
"Militer kami sedang melakukan latihan ini dalam rangka untuk mengatasi meningkatnya tindakan menuju perang dari AS dan Korea Selatan, yang itu merupakan hak sah negara berdaulat manapun," kata Komite ituuntuk Reunifikasi, dalam pernyataannya.
Korea Selatan kemarin mengutuk peluncuran rudal itu dan menyebut tindakan itu bisa memicu ketegangan di wilayah tersebut. Pemerintah Cina, sekutu utama Korea Utara, menyerukan semua pihak menahan diri.
Seorang pengamat menyebut peluncuran rudal ini sebagai sinyal Pyongyang untuk berdialog. "Peluncuran ini adalah taktik yang memberi sinyal kepada dunia bahwa pemerintah Korea Utara bersedia untuk bernegosiasi sekarang, sementara pada saat sama juga menyelamatkan mukanya," Kim Yeon-su, seorang profesor di Universitas Pertahanan Nasional Korea di Seoul.
Reuters | Abdul Manan
Berita terkait
Keamanan Google Chrome Kembali Diperbarui Cegah Bug Zero-day
6 Februari 2021
Google mengeluarkan pembaruan keamanan untuk Chrome berupa patch untuk mengatasi kerentanan di peramban tersebut.
Baca SelengkapnyaEks Dubes Korea Utara yang Membelot Blak-blakan Soal Senjata Nuklir
3 Februari 2021
Ia yakin Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un tidak akan menyerahkan persenjataan nuklirnya.
Baca SelengkapnyaEks Dubes Korea Utara Untuk Kuwait Kabur ke Korea Selatan
25 Januari 2021
Mantan duta besar Korea Utara untuk Kuwait Ryu Hyun Woo memutuskan kabur ke Korea Selatan bersama keluarganya.
Baca SelengkapnyaKim Jong Un Hukum Berat Warga Korea Utara yang Nikmati Hiburan Korea Selatan
20 Januari 2021
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un memberlakukan denda atau penjara bagi siapa pun yang ketahuan menikmati hiburan Korea Selatan atau meniru aksennya.
Baca SelengkapnyaTahun Baru 2021, Kim Jong Un Pilih Tulis Surat Untuk Rakyatnya
2 Januari 2021
Dalam surat itu, Kim Jong Un mengucapkan terima kasih kepada rakyatnya karena telah mempercayai dan mendukungnya di masa-masa sulit.
Baca SelengkapnyaTujuh Negara Tuding Korea Utara Manfaatkan Pandemi Untuk Langgar HAM Warganya
12 Desember 2020
Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pun menggelar rapat membahas pelanggaran hak asasi manusia (HAM) di Korea Utara ini
Baca SelengkapnyaCina Dikabarkan Beri Vaksin COVID-19 Eksperimental ke Kim Jong Un
2 Desember 2020
Korea Utara dikabarkan telah menerima vaksin COVID-19 eksperimental dari Cina. Bahkan, Kim Jong Un dikabarkan sudah memakainya.
Baca SelengkapnyaPeretas Korea Utara Targetkan Pembuat Vaksin Covid-19 AstraZeneca
30 November 2020
Para peretas menyamar sebagai perekrut di situs jejaring LinkedIn dan WhatsApp untuk mendekati staf AstraZeneca.
Baca SelengkapnyaCegah Covid-19, Korea Utara Tambah Pos Jaga di Perbatasan
29 November 2020
Pemerintah Korea Utara menambah jumlah pos penjagaannya dan membangun tembok pertahanan di perbatasannya guna mencegah masuknya virus corona.
Baca SelengkapnyaMiliter Korea Utara Diduga Latih Lumba-lumba Kamikaze
23 November 2020
'Karamba' khusus untuk program pelatihan militer mamalia laut seperti lumba-lumba terekam dalam citra satelit Sungai Taedong.
Baca Selengkapnya