Partai Wikileaks Usung Hukum Perlindungan Jurnalis

Reporter

Editor

Abdul Manan

Senin, 13 Mei 2013 21:05 WIB

Julian Assange. AP/Sang Tan, File

TEMPO.CO, Canberra - Partai yang dibentuk Julian Assange, Australian WikiLeaks Party (WLP), mengumumkan bahwa jika mereka mendapatkan kursi di parlemen, mereka akan meminta adanya undang-undang perlindungan secara nasional untuk memberi hak kepada jurnalis untuk tak mengungkapkan sumbernya. Mereka menilai undang-undang perlindungan yang ada saat ini "tidak memadai."

"Hanya hukum perlindungan yang meliputi seluruh Persemakmuran yang bisa diterima," kata juru bicara WLP, Cassie Findlay, yang juga bersama jurubicara WLP lainnya, Sam Castro.

Usulan undang-undang ini menjadi kebijakan utama WLP yang diumumkan kepada publik. Program ini menjadi tawaran pendiri WikiLeaks, Assange, untuk menjadi senator Australia dalam pemilihan umum Australia September 2013 di negara bagian Victoria.

WLP akan bersaing untuk memperebutkan kursi Senat di Victoria, New South Wales dan Australia Barat dalam pemilu 14 September. Assange akan maju dalam persaingan untuk memperebutkan satu dari enam kursi Senat yang diperebutkan di Victoria.

Findlay dan Castro menjelaskan bahwa wartawan harus memiliki "akses tanpa hambatan" terhadap sumber mereka sehingga mereka bisa membongkar korupsi, pemborosan, dan ketidakmampuan pejabat publik. "Pembentukan undang-undang perlindungan yang disahkan oleh parlemen federal adalah jawabannya. Itulah yang akan kami perjuangkan jika terpilih."

Langkah WLP ini merupakan tantangan bagi undang-undang whistleblower federal, yang mereka katakan gagal melindungi mereka yang mengungkap kasus korupsi atau kejahatan oleh pemerintah.

Pada Maret 2011, Senat Australia memperkenalkan hukum perlindungan yang mengakui hak wartawan untuk tidak mengungkapkan sumbernya. Namun hukum ini tidak berlaku jika pelapornya adalah pejabat publik.

Partai WikiLeaks telah menyampaikan pernyataan pendaftaran kepada Komisi Pemilihan Umum Australia pada bulan April. Mereka telah mengamankan lebih dari 1.000 anggota yang membayar iuran, lebih dari dua kali lipat 500 anggota yang diperlukan untuk sebuah pendaftaran.

Assange, yang mencari suaka di Kedutaan Ekuador di London sejak Juni 2012, sedang mempersiapkan kampanye dari jarak jauh. Jika terpilih sebagai Senator Australia, Assange masih belum tentu hadir secara fisik di Senat Australia jika ia tetap terperangkap di kedutaan Ekuador. Calon berikutnya setelah Assange bisa menduduki kursinya jika dia menang dalam pemilihan tapi tidak bisa meninggalkan kedutaan.

Ia mengklaim suaka ini dalam upayanya untuk menghindari ekstradisi ke Swedia, di mana ia akan diselidiki karena tuduhan kekerasan seksual. Pemerintah Inggris berjanji untuk menahannya jika dia menginjakkan kaki di luar kedutaan, setelah permintaan penangkapannya oleh Uni Eropa dikeluarkan terhadapnya.

Assange yakin jika dia diekstradisi ke Swedia, selanjutkan akan dialihkan ke Amerika Serikat untuk diadili --dan bahkan mungkin dengan ancaman hukuman mati-- karena WikiLeaks membocorkan ribuan kabel diplomatik rahasia Amerika Serikat.

Russia Today | Abdul Manan

Berita terkait

Teror di Australia, ISIS Klaim Pelaku Penusukan Sebagai Anggota

9 November 2018

Teror di Australia, ISIS Klaim Pelaku Penusukan Sebagai Anggota

ISIS mengklaim serangan teror di Australia yang menikam tiga orang dan menabrakan mobil di Bourke Street, Melbourne.

Baca Selengkapnya

Teror di Australia, Pria Tikam 3 Pejalan Kaki Usai Ledakkan Mobil

9 November 2018

Teror di Australia, Pria Tikam 3 Pejalan Kaki Usai Ledakkan Mobil

Teror di Australia, seorang pria meledakkan mobil dan menusuk pejalan kaki di Melbourne hingga menewaskan satu orang.

Baca Selengkapnya

Etihad Airways Akan Membantu Australia Ungkap Dugaan Teroris  

2 Agustus 2017

Etihad Airways Akan Membantu Australia Ungkap Dugaan Teroris  

Maskapai Etihad Airways mengatakan siap bekerja sama dan membantu Kepolisian Federal Australia untuk mengungkap rencana teror di pesawat.

Baca Selengkapnya

Bahan Peledak Ditemukan Polisi Australia di Rumah 4 Tersangka

1 Agustus 2017

Bahan Peledak Ditemukan Polisi Australia di Rumah 4 Tersangka

Polisi Australia menemukan sejumlah benda yang diduga bahan pembuat bom dalam penggrebekan di rumah 4 tersangka.

Baca Selengkapnya

Etihad Bawa 500 Penumpang dari Australia Jadi Target ISIS

1 Agustus 2017

Etihad Bawa 500 Penumpang dari Australia Jadi Target ISIS

4 pria diduga jaringan ISIS diduga akan meledakkan pesawat Etihad Airways dengan rute Sydney, Australia ke Abu Dhabi.

Baca Selengkapnya

4 Pria Australia Rancang Ledakkan Pesawat Rute Jakarta - Sydney  

1 Agustus 2017

4 Pria Australia Rancang Ledakkan Pesawat Rute Jakarta - Sydney  

Gabungan Polisi Australia menemukan data rencana meledakkan pesawat yang terbang dari Jakarta ke Sydney oleh 4 pria Australia keturunan Libanon.

Baca Selengkapnya

Australia Dirikan Penjara Isolasi Terpidana Teroris yang Pertama

12 Juni 2017

Australia Dirikan Penjara Isolasi Terpidana Teroris yang Pertama

Australia sedang membangun penjara isolasi khusus terpidana teroris yang pertama dan berlokasi di negara bagian New South Wales.

Baca Selengkapnya

Warga AS di Australia Diminta Waspada Aksi Teror

17 Mei 2015

Warga AS di Australia Diminta Waspada Aksi Teror

Peringatan ini dikeluarkan setelah pengadilan Australia mengadili remaja Inggris usia 14 tahun yang didakwa terlibat kasus teror di acara Anzac Day.

Baca Selengkapnya

Tiap Hari, 405 'Jihadis' Diinterogasi di Bandara Australia  

16 Maret 2015

Tiap Hari, 405 'Jihadis' Diinterogasi di Bandara Australia  

Australia memperketat pengawasan imigrasi di bandara untuk mencegah warganya bergabung dengan kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).

Baca Selengkapnya

ISIS Rekrut Remaja Jago Matematika Asal Australia

9 Maret 2015

ISIS Rekrut Remaja Jago Matematika Asal Australia

Pertengahan tahun lalu, Bilardi diketahui membeli tiket sekali jalan ke Istanbul.

Baca Selengkapnya