TEMPO.CO, Canberra - Partai yang dibentuk Julian Assange, Australian WikiLeaks Party (WLP), mengumumkan bahwa jika mereka mendapatkan kursi di parlemen, mereka akan meminta adanya undang-undang perlindungan secara nasional untuk memberi hak kepada jurnalis untuk tak mengungkapkan sumbernya. Mereka menilai undang-undang perlindungan yang ada saat ini "tidak memadai."
"Hanya hukum perlindungan yang meliputi seluruh Persemakmuran yang bisa diterima," kata juru bicara WLP, Cassie Findlay, yang juga bersama jurubicara WLP lainnya, Sam Castro.
Usulan undang-undang ini menjadi kebijakan utama WLP yang diumumkan kepada publik. Program ini menjadi tawaran pendiri WikiLeaks, Assange, untuk menjadi senator Australia dalam pemilihan umum Australia September 2013 di negara bagian Victoria.
WLP akan bersaing untuk memperebutkan kursi Senat di Victoria, New South Wales dan Australia Barat dalam pemilu 14 September. Assange akan maju dalam persaingan untuk memperebutkan satu dari enam kursi Senat yang diperebutkan di Victoria.
Findlay dan Castro menjelaskan bahwa wartawan harus memiliki "akses tanpa hambatan" terhadap sumber mereka sehingga mereka bisa membongkar korupsi, pemborosan, dan ketidakmampuan pejabat publik. "Pembentukan undang-undang perlindungan yang disahkan oleh parlemen federal adalah jawabannya. Itulah yang akan kami perjuangkan jika terpilih."
Langkah WLP ini merupakan tantangan bagi undang-undang whistleblower federal, yang mereka katakan gagal melindungi mereka yang mengungkap kasus korupsi atau kejahatan oleh pemerintah.
Pada Maret 2011, Senat Australia memperkenalkan hukum perlindungan yang mengakui hak wartawan untuk tidak mengungkapkan sumbernya. Namun hukum ini tidak berlaku jika pelapornya adalah pejabat publik.
Partai WikiLeaks telah menyampaikan pernyataan pendaftaran kepada Komisi Pemilihan Umum Australia pada bulan April. Mereka telah mengamankan lebih dari 1.000 anggota yang membayar iuran, lebih dari dua kali lipat 500 anggota yang diperlukan untuk sebuah pendaftaran.
Assange, yang mencari suaka di Kedutaan Ekuador di London sejak Juni 2012, sedang mempersiapkan kampanye dari jarak jauh. Jika terpilih sebagai Senator Australia, Assange masih belum tentu hadir secara fisik di Senat Australia jika ia tetap terperangkap di kedutaan Ekuador. Calon berikutnya setelah Assange bisa menduduki kursinya jika dia menang dalam pemilihan tapi tidak bisa meninggalkan kedutaan.
Ia mengklaim suaka ini dalam upayanya untuk menghindari ekstradisi ke Swedia, di mana ia akan diselidiki karena tuduhan kekerasan seksual. Pemerintah Inggris berjanji untuk menahannya jika dia menginjakkan kaki di luar kedutaan, setelah permintaan penangkapannya oleh Uni Eropa dikeluarkan terhadapnya.
Assange yakin jika dia diekstradisi ke Swedia, selanjutkan akan dialihkan ke Amerika Serikat untuk diadili --dan bahkan mungkin dengan ancaman hukuman mati-- karena WikiLeaks membocorkan ribuan kabel diplomatik rahasia Amerika Serikat.
Russia Today | Abdul Manan
Berita terkait
Teror di Australia, ISIS Klaim Pelaku Penusukan Sebagai Anggota
9 November 2018
ISIS mengklaim serangan teror di Australia yang menikam tiga orang dan menabrakan mobil di Bourke Street, Melbourne.
Baca SelengkapnyaTeror di Australia, Pria Tikam 3 Pejalan Kaki Usai Ledakkan Mobil
9 November 2018
Teror di Australia, seorang pria meledakkan mobil dan menusuk pejalan kaki di Melbourne hingga menewaskan satu orang.
Baca SelengkapnyaEtihad Airways Akan Membantu Australia Ungkap Dugaan Teroris
2 Agustus 2017
Maskapai Etihad Airways mengatakan siap bekerja sama dan membantu Kepolisian Federal Australia untuk mengungkap rencana teror di pesawat.
Baca SelengkapnyaBahan Peledak Ditemukan Polisi Australia di Rumah 4 Tersangka
1 Agustus 2017
Polisi Australia menemukan sejumlah benda yang diduga bahan pembuat bom dalam penggrebekan di rumah 4 tersangka.
Baca SelengkapnyaEtihad Bawa 500 Penumpang dari Australia Jadi Target ISIS
1 Agustus 2017
4 pria diduga jaringan ISIS diduga akan meledakkan pesawat Etihad Airways dengan rute Sydney, Australia ke Abu Dhabi.
Baca Selengkapnya4 Pria Australia Rancang Ledakkan Pesawat Rute Jakarta - Sydney
1 Agustus 2017
Gabungan Polisi Australia menemukan data rencana meledakkan pesawat yang terbang dari Jakarta ke Sydney oleh 4 pria Australia keturunan Libanon.
Baca SelengkapnyaAustralia Dirikan Penjara Isolasi Terpidana Teroris yang Pertama
12 Juni 2017
Australia sedang membangun penjara isolasi khusus terpidana teroris yang pertama dan berlokasi di negara bagian New South Wales.
Baca SelengkapnyaWarga AS di Australia Diminta Waspada Aksi Teror
17 Mei 2015
Peringatan ini dikeluarkan setelah pengadilan Australia mengadili remaja Inggris usia 14 tahun yang didakwa terlibat kasus teror di acara Anzac Day.
Baca SelengkapnyaTiap Hari, 405 'Jihadis' Diinterogasi di Bandara Australia
16 Maret 2015
Australia memperketat pengawasan imigrasi di bandara untuk mencegah warganya bergabung dengan kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).
Baca SelengkapnyaISIS Rekrut Remaja Jago Matematika Asal Australia
9 Maret 2015
Pertengahan tahun lalu, Bilardi diketahui membeli tiket sekali jalan ke Istanbul.
Baca Selengkapnya