TEMPO.CO, New Orleans - Sembilan belas orang termasuk dua anak-anak ditembak pada hari Minggu ketika tembakan meletus pada parade Hari Ibu di New Orleans. Tembakan terdengar pukul 13.45 waktu setempat saat parade melewati Perancis Street di kota itu, kata juru bicara Departemen Kepolisian New Orleans, Garry Flot.
Sepuluh pria dan tujuh wanita ditembak bersama dengan seorang gadis 10 tahun dan anak laki-laki 10 tahun. "Anak-anak itu kini berada dalam kondisi stabil," kata Flot. Ia menyatakan, banyak korban terserempet beberapa peluru yang memantul. Dua korban harus menjalani operasi.
Petugas melihat tiga tersangka melarikan diri, satu digambarkan sebagai laki-laki berkulit gelap berusia 18 hingga 22 tahun dengan rambut pendek. Belum ada penangkapan yang dilakukan.
Foto-foto setelah penembakan di surat kabar Times-Picayune menunjukkan seorang pria tertelungkup dengan genangan darah, dibantu oleh dua orang lainnya. Foto lainnya menunjukkan seorang pria mengenakan celana pendek duduk di jalan dengan pendarahan betis dan ditutup dengan bandana.
Insiden ini bukan penembakan pertama yang melibatkan banyak korban di New Orleans tahun ini. Pada bulan Februari empat orang terluka dalam penembakan di luar sebuah klub malam di kota French Quarter saat warga berkumpul untuk perayaan Mardi Gras.
REUTERS | TRIP B
Berita terkait
Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia
7 Februari 2021
Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.
Baca SelengkapnyaOrient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua
6 Februari 2021
Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020
Baca SelengkapnyaTidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat
4 Februari 2021
Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.
Baca SelengkapnyaKeluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge
3 Februari 2021
Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.
Baca SelengkapnyaKrisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan
3 Februari 2021
Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.
Baca SelengkapnyaAmerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah
30 Januari 2021
Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.
Baca SelengkapnyaTutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol
30 Januari 2021
Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol
Baca SelengkapnyaAmerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan
29 Januari 2021
Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.
Baca SelengkapnyaAmerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19
29 Januari 2021
Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19
Baca SelengkapnyaJenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran
27 Januari 2021
Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran
Baca Selengkapnya