Kekhawatiran Bekas Senator AS Pasca-Bom Boston

Reporter

Editor

Juli Hantoro

Selasa, 23 April 2013 20:57 WIB

Sejumlah anggota Tim SWAT memburu tersangka pelaku Bom saat berlangsungnya lari Marathon Boston di Watertown, Massachusetts, Amerika, (19/4). Dua tersangka tersebut adalah Dzhokhar A. Tsarnaev (19) dan Tamerlan Tsarnaev (26). REUTERS / Jessica Rinaldi

TEMPO.CO, Jakarta- Pasca-bom Boston, pandangan rakyat Amerika terhadap Islam dikhawatirkan memburuk. Padahal masyarakat Amerika sudah mulai menerima nilai-nilai Islam moderat, tidak seperti seusai kejadian terorisme 9 September 2001. Ketakutan itu disampaikan oleh mantan Senator asal Missouri, Christopher S. “Kit” Bond.


“Saya takut ini akan melahirkan kembali kecurigaan terhadap Muslim, padahal ini adalah tindakan orang yang mengatasnamakan Islam untuk keyakinan mereka sendiri,” kata Bond seusai menerima penghargaan dari Nahdlatul Ulama atas upayanya mempromosikan nilai-nilai Islam moderat di Amerika Serikat di kantor PBNU, Jakarta, kemarin.


Bond dikenal sebagai pakar Asia Tenggara, kedekatan dan kekerapannya berkunjung ke negara-negara Asia Timur dan Asia Tenggara membuatnya dijuluki Senator dari ASEAN. Bersama dengan pemenang hadiah Pulitzer, Lewis Simons, Bond menulis buku “The Next Front: Southeast Asia and the Road to Global Peace with Islam”.


Hal senada disampaikan Shalahudin Kafrawi, pengurus NU cabang Amerika dan Kanada. Dia menuturkan di awal peristiwa bom Boston banyak yang mengharapkan pelakunya bukan Muslim. Ketika diumumkan pelakunya orang kulit putih, kalangan akademisi maupun warga Kristen moderat di AS agak lega. “Sehingga ketika diketahui pelaku dari Chechnya dan beragama Muslim hal ini menimbulkan kekhawatiran kalangan moderat, tidak saja Muslim tetapi juga non Muslim,” katanya.


Senator Bond berharap agar wajah Islam tidak ternoda oleh orang-orang yang mengatasnamakan agama untuk tindak kekerasannya. Para tokoh Islam dunia harus bersatu mengeluarkan kecaman terhadap aksi terorisme tersebut. “Para tokoh Islam juga harus sama-sama menyatakan bahwa Islam adalah agama yang cinta damai,” kata Bond.


Advertising
Advertising

NATALIA SANTI


Topik Terhangat:
#Ujian Nasional | #Bom Boston | #Lion Air Jatuh | #Preman Yogya


Baca juga:

Aceng Fikri dan Ahmad Dhani Jadi Capres Idaman NU
Aceng Fikri Kaget Ditolak Srikandi Hanura
Dinasti Banten Rame-rame Jadi Caleg DPR dan DPD
Fakta-fakta Mengarah ke Motif Pelaku Bom Boston

Berita terkait

Mendag Zulkifli Hasan: Pulihkan Ekonomi, Tingkatkan Kerja Sama ASEAN-AS

24 Agustus 2023

Mendag Zulkifli Hasan: Pulihkan Ekonomi, Tingkatkan Kerja Sama ASEAN-AS

Pertemuan antara para Menteri Ekonomi ASEAN dan USTR bertujuan untuk mendiskusikan peningkatan kerja sama antara ASEAN dan Amerika Serikat

Baca Selengkapnya

Mendag: Indonesia-AS Sepakat Gelar Pertemuan TIFA pada 2024

23 Agustus 2023

Mendag: Indonesia-AS Sepakat Gelar Pertemuan TIFA pada 2024

Amerika Serikat juga meminta dukungan dari Indonesia terkait perundingan Indo-Pacific Economic Framework (IPEF)

Baca Selengkapnya

Bamsoet Terima Dominique Plewes, Dukung Peningkatan Kerja sama Indonesia - AS

2 September 2022

Bamsoet Terima Dominique Plewes, Dukung Peningkatan Kerja sama Indonesia - AS

Del Mar Country Club telah memiliki sejarah panjang sebagai tempat berkumpulnya para tokoh bisnis, politik, militer, dan akademis yang berpengaruh di Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

HUT Amerika Serikat ke-245: Ini Daftar Presiden yang Pernah ke Indonesia

4 Juli 2021

HUT Amerika Serikat ke-245: Ini Daftar Presiden yang Pernah ke Indonesia

Sejak Republik Indonesia merdeka enam presiden Amerika Serikat pernah berkunjung ke sini

Baca Selengkapnya

Kunjungi Indonesia, Wakil Menlu AS Wendy Sherman Bahas Perpanjangan GSP

31 Mei 2021

Kunjungi Indonesia, Wakil Menlu AS Wendy Sherman Bahas Perpanjangan GSP

RI optimistis AS akan memperpanjang Generalized System of Preferences atau GSP selama pertemuan dengan Wakil Menteri Luar Negeri AS Wendy Sherman.

Baca Selengkapnya

Kontak Sri Mulyani, Menkeu Amerika Ingin Tingkatkan Kerja Sama

11 Maret 2021

Kontak Sri Mulyani, Menkeu Amerika Ingin Tingkatkan Kerja Sama

Menkeu Amerika Janet Yellen mengutarakan niat negaranya untuk meningkatkan kerja sama dengan Indonesia

Baca Selengkapnya

RI Ucapkan Selamat Kepada Presiden Joe Biden dan Wapres Kamala Harris

21 Januari 2021

RI Ucapkan Selamat Kepada Presiden Joe Biden dan Wapres Kamala Harris

Menteri Luar Negeri Republik Indonesia, Retno L.P. Marsudi, mengucapkan selamat kepada Presiden Joe Biden dan Wakil Presiden Kamala Harris.

Baca Selengkapnya

Perang Dagang, AS Ancam Cabut Tarif Bea Masuk Produk Indonesia

6 Juli 2018

Perang Dagang, AS Ancam Cabut Tarif Bea Masuk Produk Indonesia

Hal tersebut merupakan efek perang dagang antara AS dengan Cina.

Baca Selengkapnya

Trump Puji Indonesia Berhasil Padukan Pertumbuhan dan Pemerataan

12 November 2017

Trump Puji Indonesia Berhasil Padukan Pertumbuhan dan Pemerataan

Donald Trump memuji keberhasilan Indonesia dalam memadukan pertumbuhan dan pemerataan ekonomi.

Baca Selengkapnya

Begini Kronologi Jenderal Gatot Nurmantyo Ditolak Masuk AS

22 Oktober 2017

Begini Kronologi Jenderal Gatot Nurmantyo Ditolak Masuk AS

Kapuspen TNI Mayjen Wuryanto menjelaskan kronologi penolakan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo ke AS.

Baca Selengkapnya